Peran Robot Boston Dynamics di Masa Depan Tenaga Kerja

(Business Lounge Jurnal – News and Insight)

Angka kelahiran global saat ini bervariasi, tetapi rata-rata tingkat kesuburan total di negara-negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) telah menurun menjadi sekitar 1,5 anak per wanita pada tahun 2022. Ini adalah tren yang mencerminkan penurunan tingkat kelahiran secara global, di mana angka rata-rata global juga menunjukkan penurunan dari angka yang jauh lebih tinggi di masa lalu. Sebagai perbandingan, tingkat kesuburan pada tahun 1960 di negara-negara OECD adalah 3,3 anak per wanita.

Dengan menurunnya angka kelahiran global, Boston Dynamics memperkenalkan solusi yang sejalan dengan model bisnis mereka: robot. Menurut Brendan Schulman, Wakil Presiden Kebijakan dan Hubungan Pemerintah di Boston Dynamics, “Kita tidak memiliki cukup banyak orang untuk melakukan pekerjaan di masa depan.” Pernyataan ini disampaikan dalam acara AI Summit New York.

Robot buatan Boston Dynamics sudah mulai menggantikan manusia dalam pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya dan sulit, seperti di lokasi konstruksi dan gudang. Salah satu robot andalannya, Spot, telah digunakan oleh tim pembongkaran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi untuk mengumpulkan data dan mengukur radiasi, serta oleh Kepolisian St. Petersburg dalam situasi penyanderaan.

Dirilis lima tahun lalu, Spot kini mampu melatih dirinya sendiri menggunakan pembelajaran penguatan (reinforcement learning). Schulman mendemonstrasikan kemampuan Spot untuk “belajar” berjalan di permukaan yang licin. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi robotik dapat berkembang untuk menangani tantangan lingkungan kerja yang kompleks.

Namun, tantangan besar dalam pengenalan robot adalah citra negatif yang sering muncul dalam fiksi, di mana robot digambarkan merugikan manusia. Boston Dynamics berupaya mendidik publik dan memastikan bahwa robot mereka tidak menimbulkan ancaman nyata. Salah satu caranya adalah melalui desain yang ramah, seperti memberikan pola langkah Spot yang “berayun” agar terlihat lebih bersahabat.

Pada bulan April lalu, Boston Dynamics memperkenalkan Atlas, robot humanoid listrik penuh, yang “didesain untuk aplikasi dunia nyata.” Dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang menggunakan sistem hidraulik, Atlas versi listrik ini lebih kuat dan memiliki rentang gerak yang lebih luas.

Seiring dengan perkembangan teknologi robotik, peran robot seperti Spot dan Atlas dapat menjadi solusi untuk tantangan tenaga kerja di masa depan. Selain menggantikan peran manusia di lingkungan yang berbahaya, robot ini juga membuka peluang untuk berbagai aplikasi baru yang sebelumnya sulit diatasi dengan tenaga manusia.