(Business Lounge Journal – Medicine)
Cuaca akhir-akhir sering hujan. Setelah berbulan-bulan udara begitu panas kini datang musim hujan. Walau masih kadang panas tapi hujan mulai turun. Di musim hujan, kelembaban udara biasanya lebih tinggi dibandingkan musim panas. Kelembaban yang ideal bagi manusia berkisar antara 30-50% untuk menjaga kesehatan tubuh dan kulit.
Tidak ada kondisi udara yang secara signifikan lebih baik atau buruk bagi kesehatan. Baik musim panas atau hujan memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Di musim panas, udara kering dapat mengiritasi saluran pernapasan dan kulit, sementara udara lembab dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri. Penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan dan kelembaban udara yang sehat di dalam ruangan.
Pergantian dari musim panas ke musim hujan seperti hari-hari ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Beberapa hal yang dapat terjadi saat pergantian musim antara musim panas dan musim hujan adalah:
1. Perubahan suhu yang mendadak dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan pilek atau flu.
2. Kelembaban tinggi dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan bakteri pada makanan dan permukaan, meningkatkan risiko infeksi.
3. Musim hujan dapat menyebabkan peningkatan jumlah nyamuk dan serangga pengganggu lainnya, meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan oleh serangga.
4. Cuaca lembab dapat memperburuk kondisi alergi dan asma.
Selain kesehatan juga ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat musim hujan tiba antara lain:
1. Banjir dan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan bakteri.
2. Penyebaran penyakit infeksi yang lebih mudah terjadi karena berkumpulnya orang dalam ruangan yang rapat dan ventilasi yang buruk.
3. Risiko kecelakaan di jalan raya karena kondisi jalan yang licin dan tidak terlihat dengan jelas.
4. Potensi kerusakan rumah atau bangunan akibat banjir atau angin kencang.
Pergantian musim juga bisa membuat orang lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan suhu, kelembaban, dan paparan patogen yang berbeda. Selain itu, pergantian musim juga dapat menyebabkan perubahan pada pola tidur dan diet, serta menimbulkan stres.
Belakang ini COVID-19 juga dikabarkan meningkat kembali. Apakah COVID-19 lebih mudah menular di musim hujan masih dalam penelitian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus corona, termasuk COVID-19 dapat menular dengan lebih mudah di lingkungan dengan kelembaban yang rendah. Hal ini mungkin karena partikel virus berukuran lebih kecil dan tetap terapung di udara dalam kelembaban rendah.
Berikut adalah 10 langkah untuk menjaga kesehatan agar tidak sakit pada pergantian musim:
1. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
2. Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
3. Gunakan sapu tangan saat batuk atau bersin, atau menggunakan lengkung siku untuk menutupi hidung dan mulut.
4. Tidur yang cukup dan mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk sayuran, buah-buahan, dan protein.
6. Olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran fisik dan menguatkan sistem kekebalan tubuh.
7. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama jika mereka mengalami gejala flu atau batuk.
8. Jauhi area yang terlalu ramai dan kurangi waktu yang dihabiskan di tempat umum saat musim penyakit sedang melanda.
9. Usahakan untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, termasuk membersihkan permukaan yang sering disentuh.
10. Tetap terhidrasi dengan minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari.
Perlu dicatat bahwa kita harus menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kekebalan tubuh yang baik, adalah langkah penting untuk mencegah penyakit di semua musim.
Photo by Jason Briscoe