Keterampilan yang Anda Butuhkan untuk Menjadi Innovative Entrepreneur

(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)

Entrepreneurship adalah sesuatu yang dapat dipelajari. Begitu juga dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang pebisnis. Berbagai keterampilan dan pengembangannya dapat dipelajari. Ketika Anda memutuskan untuk menempuh jalan hidup sebagai seorang entrepreneur, maka tujuh keterampilan ini akan menjadi sangat penting untuk Anda kembangkan.

1. Basic Financial Skills

Keterampilan mengenai dasar-dasar keuangan sering kali diabaikan oleh para pemilik bisnis. Banyak dari mereka yang berpikir bahwa hal yang terpenting adalah bagaimana memiliki ide yang kreatif, bagaimana mengeksekusinya, lalu bagaimana mengorganisir SDM yang dimiliki. Sedangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan, serahkan saja kepada ahlinya.

Apakah memang demikian?

Penting bagi para pebisnis untuk memiliki basic financial skills. Setidaknya mereka dapat memahami budgeting dan financial statement analysis. Kedua hal ini sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis sehingga mereka dapat menyusun anggaran yang masuk akal serta dapat menganalisa apakah bisnis Anda ada dalam keadaan untung atau malah merugi. Dengan memiliki basic financial skill, Anda dapat menghindari pengeluaran yang berlebihan dan mengalokasikan semua sumber daya yang Anda miliki dengan tepat.

Selain itu, budgeting dan financial statement analysis juga akan membantu Anda dalam pelaporan pajak, menilai kinerja, membuat proyeksi masa depan, dan mengelola pengeluaran. Hal tersebut juga akan berguna bagi investor dan bank yang akan berpeluang untuk menjadi investor.

2. Networking

Network adalah salah satu aset terbesar Anda. Tanpa Anda sadari, network dapat membawa Anda untuk bertemu dengan tenaga profesional, partner yang memiliki visi yang sama dengan Anda, bahkan bisa saja mereka yang kelak akan menjadi tim masa depan Anda. Siapa saja yang dapat Anda perhitungkan sebagai network Anda?

  • Co-workers
  • Alumni dari perguruan tinggi Anda
  • Para profesor dan guru
  • Para pemimpin industri
  • Klien
  • Teman dan keluarga
  • Profesional bisnis di daerah Anda
  • Atau orang-orang yang ada pada industri yang sama dengan And, minat yang sama, atau tanggung jawab, serta tujuan yang sama

Identifikasi dan jalinlah hubungan baik dengan mereka yang dapat membimbing Anda dalam perjalanan bisnis Anda. Anda dapat menginformasikan keadaan bisnis yang sedang Anda kembangkan. Anda juga dapat menanyakan tentang bisnis mereka, sudah berapa lama mereka berkecimpung industri mereka, dan pelajaran yang telah mereka dapatkan dari kesuksesan dan kegagalan yang pernah mereka alami. Mungkin saja mereka telah memulai beberapa bisnis dan dapat mereka dapat memberikan nasihat berharga dari banyak hal seperti, penggalangan dana, pengembangan produk, dan menjalin network.

Bahkan selalu ada kemungkinan bagaimana mereka dapat menghubungkan Anda dengan para profesional pada network mereka yang memiliki bisnis yang related dengan Anda.

Selain memanfaatkan network yang ada, perluaslah terus dengan berbagai cara, misalnya menghadiri beberapa acara bisnis atau bisa juga menggunakan LinkedIn.

3. Kemampuan untuk Mengelola Feedback

Untuk dapat berhasil, maka penting bagi seorang entrepreneur untuk bersemangat dalam menerima feedback dan menindaklanjutinya. Ini merupakan sebuah keterampilan yang mengharuskan Anda untuk tetap rendah hati dan menerima bahwa ide Anda yang Anda rasa telah “sempurna” mungkin tidak beresonansi dengan potensi pelanggan.

Salah satu cara untuk mengumpulkan feedback adalah dengan melakukan wawancara dengan potensial pelanggan dari segmen pasar yang menjadi sasaran Anda. Wawancara ini dapat memvalidasi ide bisnis Anda dan memberikan kritik membangun mengenai produk Anda, model bisnis yang diusulkan, atau asumsi yang telah Anda buat tentang siapa yang menjadi klien Anda.

Anda juga dapat menerima umpan balik dari investor, pengusaha yang lebih berpengalaman, dan teman serta keluarga. Beberapa di antaranya bahkan mungkin tidak Anda mintai feedback. Anda tidak diharuskan untuk menerapkan semua saran mereka, tapi itu bermanfaat untuk dipikirkan. Akankah saran mereka meningkatkan kualitas, nilai, atau pengalaman para pengguna produk Anda? Jika jawabannya ya, lakukan langkah-langkah tersebut untuk mendapatkan yang lebih baik.

4. Mengidentifikasi Pola

Pengenalan pola—baik dalam data, tren pasar, dan perilaku pelanggan — merupakan keterampilan yang sering diabaikan oleh para entrepreneur. Mengidentifikasi pola – misalnya – dalam laporan arus kas dapat memungkinkan Anda membuat prediksi tentang cash flow di masa depan. Saat mengamati data penjualan pasar, Anda dapat mengidentifikasi musim atau tren apa yang terkait waktu saat itu. Informasi ini akan berguna bagi Anda dalam jangka panjang.

Saat mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk Anda, perhatikan bagaimana mereka bereaksi terhadap unsur-unsur tertentu dan adakah pertanyaan yang muncul selama penggunaan. Maka Anda akan memperoleh sebuah pola.

Jika produk Anda adalah sebuah aplikasi, mungkin Anda dapat juga mengidentifikasi data misalnya pengguna pria atau wanita, remaja atau dewasa yang men-download aplikasi tersebut. Anda juga dapat menggunakan pola perilaku pengguna semacam ini terkait tren untuk mempelajari lebih lanjut tentang motivasi pelanggan Anda. Hal ini dapat Anda gunakan untuk meningkatkan produk Anda agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

5. Strategic Thinking

Strategic thinking akan sangat dibutuhkan ketika Anda mulai menerapkan critical thinking untuk memecahkan masalah yang kompleks dan merencanakan masa depan. Keterampilan ini sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis, mengatasi rintangan, dan mengatasi tantangan—terutama jika memang diperkirakan akan membutuhkan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk mencapainya. Keterampilan Strategic Thinking termasuk:

  • Analytical skills: Sehubungan untuk menyusun strategi yang akan membantu mencapai tujuan organisasi Anda, Anda harus mampu menganalisis berbagai masukan—dari financial statement dan KPI, kondisi pasar, tren bisnis yang muncul, dan alokasi sumber daya internal.
  • Communication skills: Menerapkan strategi yang sesuai dengan perusahaan Anda, sebesar apa pun perusahaan Anda, dibutuhkan communication skill yang solid. Kemampuan mengkomunikasikan ide yang kompleks, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, membangun konsensus, dan memastikan semua orang selaras dan bekerja menuju tujuan bersama,  semuanya ini berpusat pada startegic thinking.
  • Problem-solving skills: Perencanaan strategis sering digunakan untuk memecahkan masalah atau mengidentifikasi tantangan, seperti target keuangan yang masih belum sesuai, alur kerja yang tidak efisien, atau pesaing yang baru muncul. Menerapkan strategi untuk mengatasi tantangan utama yang Anda hadapi mengharuskan Anda untuk terlebih dahulu memahami ruang lingkup dan potensi solusi yang akan Anda pilih. Dari sana, Anda bisa menyusun strategi untuk menyelesaikannya.
  • Planning and management skills: Strategi bukan hanya tentang memikirkan solusi—itu melibatkan implementasi juga. Setelah data dianalisis, maka Anda akan memahami permasalahannya, dan solusi pun teridentifikasi. Kemudian, Anda memerlukan perencanaan yang kuat dan keterampilan manajemen untuk menyatukan semuanya.

Keuntungan memiliki strategic mindset adalah Anda akan belajar bagaimana berpikir daripada apa yang harus Anda pikirkan. Meskipun Anda mungkin tidak selalu memiliki jawaban yang benar, keterampilan berpikir strategis bisa memungkinkan Anda menemukan peluang baru, mengatasi tantangan yang muncul, dan merencanakan kesuksesan.

6. Negosiasi

Membangun perusahaan sudah tentu akan membutuhkan kemampuan untuk bernegosiasi, misalnya dengan calon investor, karyawan mula-mula, dan prospektif mitra. Saat Anda bekerja untuk memulai sebuah bisnis, sangat penting untuk mengetahui bagaimana menciptakan nilai-nilai perusahaan Anda dan mengatasi setiap perbedaan untuk membentuk kemitraan yang langgeng.

Untuk mengejar tujuan yang Anda miliki, Anda perlu mempertimbangkan perspektif pihak lain dalam perundingan. Dengan melakukannya, akan memungkinkan Anda untuk memaksimalkan nilai dalam negosiasi Anda dan menjalin hubungan yang langgeng dengan mitra Anda.

7. A Growth Mindset

Pola pikir yang dapat berkembang akan memandang kecerdasan, kemampuan, dan bakat sebagai hal yang dapat dipelajari dan mampu diperbaiki. Ini adalah kebalikan dari fixed minsdset, yang memandang sifat-sifat yang sama sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah dari waktu ke waktu.

Keterampilan Anda tidak statis—itu adalah hasil dari usaha, latihan, dan ketekunan Anda.

Dengan mempertahankan growth mindset, Anda dapat menghindari dari meremehkan keterampilan Anda dan manfaatkanlah semua peluang yang ada untuk bertumbuh dan berkembang sepanjang karier Anda.