Bamboo Dome Menyatukan Rasa di KTT G20 Bali

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Bamboo Dome menjadi buah bibir berbagai media setelah menjadi tempat santap makan siang para peserta KTT G20 di Bali. Dome adalah istilah untuk bangunan berbentuk kubah. Di seluruh dunia, belum pernah ada dome yang dibangun dengan menggunakan bambu sebagai bahan bangunannya. Luarbiasa, Bamboo Dome ini diklaim tahan angin dan badai lho…

Bamboo Dome yang berlokasi di Apurva Kempinski Bali, yang juga merupakan tempat berlangsungnya KTT G20 yang berlangsung pada 15-17 November 2022, merupakan suatu maha karya desainer Indonesia. Tim Kreatif KTT G20 semula ingin menggunakan bahan bata dan batu seperti layaknya bangunan biasa. Dome ini dibuat untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi untuk tempat makan bersama dengan pemandangan laut di tepi pantai. Namun, ide berbelok setelah melihat para pekerja di Bali yang sedang membangun dengan menggunakan bambu. Kesepakatan membuat bambu sebagai bahan utama pun diambil.

Indonesia bukan yang pertama kali membuat Bamboo Dome. Pada tahun 2010 di Shanghai Expo, juga dibuat Bamboo Dome yang berukuran cukup besar, yaitu 2800 meter persegi dan mampu menampung 450 orang. Bedanya adalah dome kala itu ada di ruangan tertutup sedangkan Bamboo Dome Apurva Kempinsky Bali berada di outdoor dan seluas 32 meter persegi, dibangun khusus untuk para kepala negara yang duduk makan bersama.

Bahan dasar bambu sendiri adalah bahan yang mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya tak terbarukan dan tidak merusak bumi. Selain itu bambu memiliki kelebihan:

1. Bersifat lentur dan mudah dibentuk, cocok untuk dilengkungkan untuk membuat sebuah dome.
2. Elastis, kuat dan tahan gempa
3. Mudah didapatkan di Bali

Semua orang setuju bahwa bambu inilah pilihan yang tepat. Saat itu tim kreatif segera membuat desain yang tentunya disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Bali. Tidak main-main, tim kreatif KTT G20 pun melakukan konsultasi dengan pengajar dan pakar perhitungan bambu Universitas Gajah Mada (UGM) Ashar Saputra.

Ashar Saputra menjelaskan bahwa Bamboo Dome dibangun menggunakan bambu apus. Sedangkan untuk penyangganya dibuat dengan memakai bambu petung dari Tabanan, yang dibawa ke Gianyar untuk digarap oleh perajin Bali. Proses pengerjaan Bamboo Dome dimulai dari:

1. Menentukan pondasi bangunan
2. Menyusun lengkung-lengkung utama bangunan
3. Menguji apakah strukturnya yang lengkung ini kuat dan tahan menghadapi kekuatan alam

Tantangan pembuatan bangunan berbahan bambu ini cukup unik yaitu bagaimana membuat lengkungan yang estetik, namun tetap keamanannya terjamin. Karena bambu memiliki ketidaktentuam yang cukup tinggi, baik dari dimensi, kematangan, maupun kinerja sambungannya.

Gimana, keren sekali bukan? Bamboo Dome menjadi penyatu rasa di KTT G20 antar para kepala negara dan saksi sejarah KTT berlangsung di Indonesia.