(Business Lounge Journal – Leadership)
Apa yang dapat dilakukan oleh para pemimpin perusahaan pada masa stay at home saat ini? Pemimpin mau tidak mau dituntut untuk lebih kreatif dan bekerja lebih dari yang biasa, seperti disampaikan Christine Lagarde, President of the European Central Bank “Given the nature of the crisis, all hands should be on deck, all available tools should be used”. Pemimpin tidak menjadi terpaku dengan kondisi yang ada dan mengerjakankan sebatas pekerjaan rutin semata. Tapi menggunakan segala upaya dan alat untuk melewati krisis.
Reza Widyaprastha, HR Director PT Jababeka.Tbk menyatakan bahwa “Di tengah pandemi ini kita belajar berbahagia di rumah. Rumah tempat kita bersama keluarga untuk berbahagia.” Bahagia inilah yang bisa memunculkan kreatifitas, inilah yang perlu dipikirkan dan ditemukan oleh seorang pemimpin perusahaan bagi para karyawan agar tetap semangat dan produktif. Hal apakah yang perlu dilakukan para pemimpin agar karyawan termotivasi dan produktif?
Memperkuat silaturahmi dengan karyawan dan keluarga itulah yang pertama dilakukan. Perhatian pemimpin dengan menghubungi karyawan untuk menanyakan kabar, sepertinya hal yang kecil dan biasa. Namun, sesuatu yang tidak biasa mungkin saja terjadi. Dari sekedar menghubungi satu atau beberapa karyawan untuk menanyakan kondisi mereka, kita bisa mendapatkan informasi lainnya; baik yang menyangkut karyawan itu sendiri, atau rekan karyawan yang lain, bahkan dengan keluarga karyawan.
Kerajinan seorang pemimpin menjalin kedekatan dengan karyawan, membuat semakin cepat informasi terkait karyawan akan diterima. Sehingga apabila ada hal-hal yang tidak biasa atau penting terjadi, kita dapat segera menanganinya. Dyah Ambarwati – Country HR Head – Sun Life Insurance “Jarak antara kegagalan dan kemenangan adalah sejauh perilaku.” Saat pemimpin menunjukan perilaku yang perhatian kepada karyawan akan ada semangat dan kekuatan yang menghasilkan kemenangan.
Di media pernah diberitakan bagaimana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke rumah penduduk yang tetap kreatif saat pandemi ini. Kehadirannya membuat kreatifitas bertumbuh di rumah-rumah penduduk yang lain. Pemimpin memang dibutuhkan untuk mendorong semangat dan kreatifitas di saat sulit ini, merubahnya menjadi kemenangan.
Kristanto Nugroho, Advisor Vibiz Consulting menyampaikan bahwa bagaimana sikap seorang pemimpin dalam menghadapi situasi yang sulit, akan sangat menentukan sikap dari timnya. Dalam keadaan sulit, maka seluruh tim akan memandang kepada pimpinannya. Jika sang pemimpin dapat menghadapi situasi yang sulit ini dengan optimis dan terus membangkitkan kreatifitas tim, maka situasi akan menjadi terbantu dan seluruh tim akan memberikan kreatifitas, kontribusi yang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, ketika pimpinan memperhatikan anak buah dan kemudian mencipakan suasaan saling berbagi, saling menolong, dan juga tidak saling menyalahkan, tetapi semua saling mendukung, maka spirit dari tim itu pun akan bangkit.
Sedangkan Dea Prasetyawati Wibowo – Dean The Faculty of Tourism Entrepreneur – Podomoro University menyatakan: “Setelah Covid -19 manusia pasti akan bangkit kembali, tidak mudah, sulit, tetapi pasti akan ada harapan. Karena itulah sifat manusia yang memiliki kekuatan bertahan hidup yang tinggi, diberi intelektual untuk dapat menghadapi masalah dan melihat peluang.” Penting dilakukan saat ini para pemimpin tetap hadir saat karyawan harus bertahan. Gotong-royong adalah nilai yang hidup di tengah masyarakat Indonesia. Nilai ini bisa ditumbuhkan di antara karyawan dengan saling tolong menolong. Karena itu seorang pemimpin harus hadir dengan agenda kreatif yang positif, terus diusahakan untuk dilakukan bagi perusahaan dan karyawan. Seperti Michael Porter menulis, “Good leaders need a positive agenda, not just an agenda of dealing with crisis.”
Melsi Mike/BLJ/Contributor
Editor: Fadjar