(Business Lounge Journal – Medicine)
Sebagai trainer Brain Power di berbagai perusahaan, beberapa pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh peserta adalah mengenai lupa. Banyak dari peserta yang seringkali lupa pada hal-hal kecil atau pada hal-hal yang baru terjadi. Misalnya seseorang lupa tempat meletakkan kunci mobilnya, tempat meletakkan handphone-nya, atau nama orang yang barusan saja berkenalan dengannya. Pernahkah hal ini terjadi juga pada Anda? Pada saya pun pernah.
Gejala Dementia?
Rata-rata peserta kuatir hal lupa mereka ini akan mengarah pada Dementia atau apakah ada kerusakan otak. Dementia dan Alzheimer memang menjadi salah satu materi yang saya share-kan ke peserta. Bahasa awam yang sering dipakai untuk Dementia adalah pikun. Kehilangan memori jangka pendek memang adalah salah satu gejala dari Dementia atau Alzheimer. Tapi tidak semua lupa atau kehilangan memori jangka pendek adalah Dementia.
Kebanyakan kasus yang saya temui justru bukan Dementia. Seseorang lupa pada nama orang lain bisa dikarenakan orang baru tersebut tidak menarik hati, tidak impresif, tidak mendatangkan keuntungan bagi kita. Hal ini membuat otak Anda tidak menyimpan memory jangka pendek .
Apakah itu memori jangka pendek?
Memori jangka pendek adalah proses sementara menyimpan informasi dalam waktu yang sebentar yaitu di bawah 30 detik. Jika memori jangka pendek ini diulang-ulang diingat kembali maka dapat menjadi memori jangka panjang yang bahkan dapat diingat sampai seumur hidup.
Memori jangka pendek diproses di prefrontal corteks otak Anda yang lokasinya tepat berada di belakang dahi Anda.
Jika Anda sedang mengingat nomor telpon yang dibacakan untuk Anda, mengingat nama orang yang berkenalan dengan Anda, atau mencoba untuk mengingat apa yang orang bicarakan dengan Anda, maka itu adalah memori jangka pendek. Juga saat ketika Anda menonton, mendengar lagu, membaca berita, ataupun merekam rasa nyeri atau sentuhan sesaat. Otak akan menyimpan itu semua jika Anda memutuskan hal itu penting untuk diingat. Jika Anda katakan tidak penting, maka itu berarti Anda memutuskan untuk melupakannya.
Untuk memiliki memori jangka panjang tidak ada jalan pintas, Anda memang harus selalu mengingatnya kembali. Mengingat lagi dan lagi dari sehari ke sehari sampai memori tersebut begitu kuat tidak terhapuskan lagi.
Memory Loss
Lalu bagaimana mengenai lupa, hilang memori jangka pendek yang merupakan gejala Dementia? Hal ini disebut juga “memory loss”. Berikut ini adalah contohnya:
- Jika Anda berjalan ke satu tempat tapi tiba-tiba Anda bingung mengapa Anda berjalan ke tempat tersebut
- Salah menempatkan benda, misal Anda meletakkan sepatu Anda di lemari pakaian Anda
- Saat ingin berkata-kata Anda lupa kata yang tepat yang harus digunakan
- Lupa apa yang baru saja dibaca
- dan sebagainya
Jika Anda selalu lupa dimana meletakkan sisir Anda misalnya, kemungkinan besar itu bukan mengarah pada Dementia. Tapi barangkali sisir merupakan sesuatu yang remeh dan murah serta kurang penting bagi Anda sehingga Anda selalu meletakkannya di sembarang tempat. Bagi orang lain yang menganggap sisir sangat penting untuknya pasti tidak akan ketinggalan sisir atau lupa dimana meletakkannya.
Ingin tahu berapa banyak yang mampu Anda simpan sekaligus dalam 30 detik? Penelitian terakhir menyatakan hanya 4 informasi yang mampu Anda ingat dalam 30 detik.
Kalau semua orang mengeluh betapa sangat pelupanya Anda, tidak ada salahnya memperhatikan apakah Anda mengalami gangguan memori loss yang mengarah pada Dementia.
Apa yang dapat kita lakukan saat ini untuk meningkatkan memori? Latihlah diri Anda meningkatkan memori dengan alat bantu visual atau dengan bantuan gambar dan simbol. Selain pola makan dan olahraga, satu tips penting yang juga dapat dilakukan adalah latihlah diri Anda tidak menggunakan alat-alat otomatis seperti GPS, Kalkulator. Ketimbang menggunakan kalkulator, cobalah hitung manual. Jika Anda menggunakan GPS karena malas mengingat jalan yang Anda lalui, cobalah pelajari peta dan ingatlah jalan yang Anda lalui. Kecuali jika Anda menggunakannya untuk mencari jalan baru atau menghindari kemacetan.
Semoga bermanfaat!
dr. Vera Herlina,S.E.,M.M/VMN/BL/Head of Management & Soft Skill Development.