10 Cara untuk (Sungguh-sungguh) Mengenal Pelanggan Anda

Lima Hal Penting Menuju Kata “Deal”

(Business Lounge Journal – Marketing and Service)

Ya, memang bukan sekedar janji yang dibutuhkan oleh pelanggan, namun bagaimana mereka mendapatkan pelayanan yang berkualitas merupakan sebuah kebutuhan. Entah pun akan diakhiri dengan sebuah transaksi atau tidak, tetapi bilamana calon pelanggan sudah memberikan waktu untuk mau mendengarkan, maka hal tersebut merupakan sebuah awal yang baik. Sebab bagaimana dapat menghasilkan transaksi jika mendengarkan saja pun sudah tidak mau?

Satu hal yang kerap kali terjadi dalam pembicaraan seperti di atas, yaitu bagaimana si calon pelanggan yang sudah merasa nyaman dengan si sales, akhirnya ‘curhat’ mengenai keluhan-keluhan seputar pengalaman yang pernah dialaminya berkaitan dengan penjualan yang dilakukan. Belajar dari pengalaman, ternyata tidak semua sales itu memiliki kesabaran atas calon pelanggannya. Sebuah perusahaan yang pernah menjadi klien kami memiliki sales yang kemudian curhat bagaimana dia akan selalu menghindar bila melihat kedatangan seorang pelanggan setia yang sebenarnya sering kali bertransaksi dengan angka yang ‘fantastis’. Namun itu biasanya terjadi, setelah mereka akan berbincang panjang lebar ke sana dan ke mari. Namun dibutuhkan ekstra kesabaran hingga transaksi terjadi.

Namun demikian perlu digarisbawahi bahwa respon merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan oleh para sales kepada calon pelanggan. Ingin mempelajarinya? Mudah saja, coba Anda mulai dengan memperhatikan 5 hal di bawah ini.

Bagaimana Anda memperhatikan calon pelanggan

Salah satu yang membuktikannya adalah bila Anda dapat dengan tepat menyebut nama si calon pelanggan. Tidak hanya terjadi pada saat tatap muka, namun dalam komunikasi melalui media apa pun, penting untuk secara spesifik dapat menyebutkan nama calon pelanggan. Atau, jika Anda pernah berkomunikasi lewat telepon maka bersegeralah menyimpan nomer telepon beserta nama si calon pelanggan. Sebab apabila suatu waktu ia menghubungi telepon genggam Anda dan Anda menjawab dengan langsung menyebutkan nama si calon pelanggan, ini akan menjadi sebuah nilai tambah bagi Anda.

Bagaimana Anda memahami calon pelanggan

Hal pertama yang harus Anda tentukan adalah segmentasi calon pelanggan. Jika mereka berasal dari kalangan eksekutif muda, maka penting bagi Anda untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para eksekutif muda atau keadaan yang bagaimana yang saat ini sedang dihadapi. Misalnya pada pertengahan tahun, ketika rata-rata mereka membutuhkan work life balance dengan berlibur, maka Anda dapat membuta itu menjadi salah satu bahan perbincangan bahkan mengaitkannya dengan produk yang Anda tawarkan. Atau, ketika menjelang akhir tahun ketika banyak para eksekutif mengejar target untuk menyelesaikan pekerjaan. Ketika Anda dapat dengan tepat menempatkan diri Anda, percayalah bahwa Anda akan mendapatkan hati si calon pelanggan.

Bagaimana Anda sungguh ingin membantu calon pelanggan

Tunjukkanlah bagaimana Anda berkeinginan membantu calon pelanggan Anda. Bahkan tidak ada salahnya, Anda memberikan bantuan yang dapat Anda lakukan. Hal ini jelas akan memikat hati si calon pelanggan.

Bagaimana dengan tulus Anda ingin menjadi mitra bagi calon pelanggan

Jika belum apa-apa, Anda hanya selalu berbicara tentang keuntungan dari pihak Anda, tentu saja hal ini akan dapat membuat muak calon pelanggan Anda. Namun, jika Anda dapat mengkomunikasikan bagaimana Anda ingin membantu secara tulus agar calon pelanggan Anda pun akan mendapatkan keuntungan, hal ini tentu akan medapatkan apresiasi.

Bukan yang terakhir sebab akan ada transaksi selanjutnya

Pernahkah Anda mengalami, ketika transaksi berhasil, maka sebagai seorang pelanggan maka tiba-tiba si penjual seakan-akan tidak lagi memberikan perhatian yang sama? Ini adalah sebuah kesalahan. Sebab setiap transaksi bukan berarti menjadi transaksi yang terakhir, penting untuk menjaga hubungan baik, sebab setiap pelanggan dapat menjadi tambang mas bagi Anda.

Pastikan semua transaksi berjalan dengan baik, ucapkan terimakasih, dan jangan lupa untuk mengatur transaksi berikutnya.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal