(Business Lounge Journal – News) Setelah dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, Theresa May kemudian menyampaikan pidato pertamanya di depan 10 Downing Street yang merupakan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris. Di tempat yang sama juga, David Cameron menyampaikan pidato perpisahannya.
Seperti gedung putih di Amerika yang sangat populer di seluruh dunia maka demikian juga arti 10 Downing Street di Inggris yang lebih dikenal dengan “Number 10”. Gedung yang memiliki sekitar 100 ruangan ini semula merupakan kantor pusat pemerintahan serta kantor dan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris pada lantai 3.
Area Downing Street merupakan area tempat tinggal bagi bangsa Romawi Kuno, Anglo-Saxon, dan pemukiman Norman serta menjadi pusat bergengsi pemerintahan sejak 1000 tahun yang lalu. Berlokasi hanya sepelemparan batu dari gedung parlemen Inggris yang terkenal dengan Big Ben-nya dan tidak jauh dengan Istana Buckingham.
Sejarah 10 Downing Street
Sejak tahun 1735, Perdana Menteri Inggris telah menempati 10 Downing Street sebagai kediaman resminya. Persis seperti Gedung Putih yang juga menjadi gedung politik yang sangat penting di seluruh dunia pada masa modern ini. Namun 10 Downing Street sangat identik dengan pintu kayu sederhana yang berwarna hitam dengan angka 10 yang tertera pada bagian atasnya. Sebuah bel tradisional berbentuk kepala macan tepat di atas lubang surat.
Di balik pintu itulah berbagai keputusan yang sangat penting bagi Inggris telah diambil selama 281 tahun lamanya. Mulai dari Perang Dunia 1 dan 2, pembangunan bom nuklir Inggris, penanganan krisis ekonomi pada saat Great Depression pada tahun 1929 hingga great recession, hingga membangun negara kesejahteraan.
Beberapa tokoh penting Inggris juga telah bekerja di sini, seperti Robert Walpole, Pitt the Younger, Benjamin Disraeli, William Gladstone, David Lloyd George, Winston Churchill, dan Margaret Thatcher.
Gedung ini sebenarnya memiliki 3 fungsi: kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, sebagai kantor, dan tempat Perdana Menteri Inggris menjamu para pemimpin dunia yang sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Sebuah gambaran maket bagunan ini pernah dimuat oleh prospectmagazine.
Pada 14 Oktober 1940, Angkatan Udara Jerman menjatuhkan bom saat Battle of Britain yang kemudian menewaskan 3 orang staff dan merusak dapur serta state room.
Lorong Utama
Jika terlihat dari depan, maka bangunan ini tidak nampak terlalu besar, namun pada kenyataannya gedung ini cukup luas. Pada awal abad ke-18, gedung ini pun telah direnovasi untuk dapat mengakses rumah bernomer 11 yang adalah kediaman resmi Menteri Keuangan Inggris, dan juga rumah bernomer 12. Persis di balik pintu hitam itu sebuah lorong dengan lantai bagaikan papan catur akan membawa Anda ke sebuah ruangan dan tangga.
Banyak pemimpin dunia hingga atlet berprestasi telah pernah melalui lorong ini, termasuk seluruh staff Perdana Menteri Inggris. Lorong ini kemudian akan menghubungi banyak koridor dan tangga. Walaupun bangunan ini juga merupakan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, namun dapat dipastikan bahwa tidak memiliki kunci pintu gedung ini. Namun akan ada seseorang yang bertugas membukakannya pintu.
Tangga Utama
Pada tahun 1735 saat Sir Robert Walpole menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, gedung ini direnovasi termasuk membangun tangga utama ini. Foto dari seluruh Perdana Menteri Inggris pun menghias dinding kiri dan kanan tangga sesuai dengan urutannya. Foto Perdana Menteri yang memerintah akan menempati posisi teratas. Ada juga foto-foto kabinet pada masa lalu dan Imperial Conferences pada bagian bawah.
White Drawing Room dan Terracotta Room
Hingga tahun 1940-an, ruangan ini menjadi ruangan pribadi Perdana Menteri dan keluarga. Namun saat ini ruangan ini lebih banyak digunakan untuk interview televisi dan pertemuan para staff Downing Street. Ruangan ini pun memiliki akses ke ruangan sebelahnya Terracotta Room.
Ruangan Terracotta ini berumah nama sejak warna temboknya berganti. Pada masa pemerintahan Margaret Thatcher, ruangan ini dinamai Blue Room dan pernah juga menjadi Green Room. Ada banyak karya seni terkenal yang dipajang di sini yang merupakan koleksi Government Art Collection.
Beberapa ruangan lainnya pun memiliki nilai sejarah bagi Inggris.
The Study: ruangan ini sangat penting bagi Margaret Thatcher, Perdana Menteri Ingris wanita yang pertama. Ia akan bekerja dengan tumpukan dokumen penting pada ruangan ini juga menyelenggarakan pertemuan penting dengan staffnya. Demikian juga Harold Wilson menggunakan ruangan ini menjadi ruangan pentingnya. Namun pada masa lampau Sir Winston Churchill menggunakan ruangan ini sebagai ruang tidur.
Cabinet Room: ruangan ini dibangun pada tahun 1796. Pada tahun 1991, saat John Major yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris sedang memimpin cabinet meeting di ruangan ini, sebuah ledakan bom terjadi di taman yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari ruangan ini.
Pillared Room: ruangan ini sering kali digunakan untuk resepsi juga untuk penandatangan perjanjian internasional. Menggunakan karpet Persia yang ditiru dari karpet aslinya yang dipajang di Victoria and Albert Museum.
State Dining Room: ruangan makan ini dirancang pada tahun 1827. Pada waktu peringatan ke-250 tahun 10 Downing Street, seluruh mantan Perdana Inggris diundang untuk makan malam bersama di ruangan ini. Ruangan ini juga berfungsi sebagai ruangan konferensi pers dengan seluruh media dunia.
Sasaran Demonstran
Sebagai pusat pemerintahan, maka gedung ini pun berkali-kali menjadi sasaran demonstran. Hingga saat ini sebuah pagar tinggi pun dipasang sebagai pengaman di setiap sudut Down Street. Siapa pun yang lalu lalang di sana tidak diperkenankan untuk berhenti, semua harus terus berjalan bahkan turis sekalipun.
Ada banyak sejarah yang telah terjadi pada gedung yang kini telah berumur hampir 300 tahun ini. Untuk itu, bangunan ini pun diusulkan untuk menjadi salah satu keajaiban dunia.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Sumber: gov.uk