(Business Lounge Journal – Culture) Pernah melihat bagaimana pembuatan vas atau jar yang terbuat dari kaca? Dibuat dari kaca yang sudah dilelehkan dalam tungku api yang sangat panas. Kemudian ditiup dengan menggunakan seperti pipa untuk menggelembungkannya. Dibuat sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan beragam bentuk dan warna yang sangat indah.
Pada tahun 1958, Albert Haanstra atau yang biasa dikenal dengan Bert Haanstra, seorang produser film berkebangsaan Belanda memproduksi sebuah film dokumenter pendek berjudul Glass. Film berdurasi 10 menit yang mengisahkan teknik glassblowing yang digunakan dalam pembuatan produk dari gelas ini kemudian mendapatkan penghargaan Oscar.
Diawali dengan para pria yang membuat vas dan berbagai produk gelas dengan menggunakan teknik glassblowing. Mereka dengan lihai memilin-milin seperti pipa besi untuk membentuk gelas cair yang sebelumnya dipanaskan. Sebentar-sebentar mereka akan meniup melalui pipa besi tersebut untuk menggelembungkan gelas cair. Pabrik pembuatan gelas ini bernama Royal Leerdam Glass Factory yang kemudian berjalannya waktu mulai menggunakan mesin-mesin modern yang jauh lebih canggih untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sangat menarik menyaksikan para pria baik muda maupun yang telah berumur ketika bekerja membuat vas dan cangkir dengan meniup alat menyerupai pipa tersebut untuk menggelembungkan bahan dasar pembuat kaca. Bahkan berbalutkan jas disertai dasi yang tetap terikat di leher, mereka meniup secara manual dengan menggunakan mulut sambil terus menerus memilin si pipa besi.
Sejarah Glassblowing
Kaca alami diyakini telah ada sejak zaman pra sejarah yang dibentuk oleh alam. Misalnya saja letusan gunung berapi yang kemudian melelehkan bebatuan tertentu yang kemudian dengan cepat mengeras kembali dengan bentuk yang berbeda.
Kemudian hal ini menjadi sesuatu teknik yang dikembangkan manusia untuk membuat berbagai benda dengan melelehkan kaca dan kemudian meniupnya untuk menggelembungkannya. Menurut para ahli sejarah, teknik glassblowing telah ada berabad-abad sebelum masehi. Namun ada beberapa versi tentang siapakah yang pertama kali memulai teknik glassblowing ini. Beberapa pembuktian yaitu dengan ditemukannya banyak botol, tabung, atau batang kaca di kota tua Yerusalem. Para ahli sejarah mengatakan bahwa benda-benda kaca tersebut dibuat dengan cara membakar gelas cair pada salah satu ujung dan meniup ujung yang lain saat kaca cair masih panas dengan menggunakan sumpit yang terbuat dari tanah liat. Teknik ini berkembang bertepatan dengan berdirinya kekaisaran Romawi yang kemudian mendukung perkembangan teknologi pada masa itu.
Namun teknik glassblowing ini juga berkembang di Mesir dengan banyaknya botol-botol kecil sebagai tempat parfum. Pada abad ke-2 sesudah masehi, penggunaan kaca menyebar ke Timur Tengah dan mulai menjadi barang yang diperdagangkan. Teknik ini terus berkembang hingga kemudian mencapai Eropa ketika diproduksi gelas minum dan botol anggur. Pada abad ke-7 dibuatlah cetakan-cetakan dengan motif yang lebih rumit untuk membuat berbagai produk kaca. Bahkan orang-orang Yunani mengembangkan dekorasi kapal dari kaca.
Pada abad pertengahan, Venice, Italia telah menjadi pusat pembuatan kaca. Dalam rangka mempertahankan monopoli perdagangan kerajinan kaca ini, pemerintah memaksa semua pengrajin kaca dengan teknik glassblowing untuk pindah dan diasingkan di Pulau Murano pada tahun 1291. Teknik glassblowing pun semakin canggih seiring dengan terancamnya jiwa para glassblower yang berupaya untuk melarikan diri dari pulau tersebut. Untuk mereka yang berhasil melarikan diri, mereka pun menyebarkan teknik-teknik ini ke seluruh Eropa dan Asia.
Pada abad ke-17, teknik ini pun mencapai Tiongkok, Jepang, dan beberapa Negara lain di Asia.
Pada tahun 1903, Michael Owens menciptakan sebuah mesin rekayasa yaitu mesin peniup botol otomatis yang dapat memproduksi jutaan lampu dalam sehari. Teknologi ini terus berkembang hingga hari ini.
Teknik Glassblowing Masa Kini
Walaupun saat ini indutri produk-produk yang terbuat dari kaca tidak lagi menggunakan teknik glassblowing untuk memproduksi berbagai botol, tabung, atau wadah kaca lainnya, namun teknik ini tetap populer di antara para pelaku seni kaca. Bahkan dengan berbagai teknik, kaca-kaca tersebut dapat memiliki warna yang bervariasi bahkan dengan berbagai macam motif yang cantik.
Teknik glassblowing telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun dengan mengalami berbagai transformasi untuk menghasilkan berbagai karya seni terbaik.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia