(Business Lounge Journal – News and Insight) Jumlah pengguna Twitter tidak bertambah! Twitter Inc baru saja melaporkan bagaimana perusahaan berlogo burung ini melalui kuartal yang berakhir pada Desember lalu tanpa pertambahan pengguna. Ini untuk pertama kalinya terjadi sejak Twitter memutuskan untuk melantai di bursa. Hal ini cukup mengkhawatirkan sebagaimana Twitter berharap dapat membalikkan tren.
Pertumbuhan rata-rata jumlah pengguna bulanan Twitter terhenti sementara perusahaan sedang terus melakukan serangkaian perubahan untuk membuat Twitter menjadi lebih mudah dan lebih menarik.
Pada Rabu (2/11), Twitter pun menyatakan kepada para investor bahwa perusahaan sedang mengambil langkah-langkah penyelamatan, termasuk meluncurkan perubahan timeline tweet, namun secara terus terang Twitter mengatakan bahwa para investor tidak dapat mengharapkan hasilnya dengan segera, demikian seperti dilansir oleh Reuters. Twitter membutuhkan waktu untuk mengubah strateginya. Pernyataan ini segera disambut dengan jatuhnya nilai saham Twitter pada penutupan perdagangan Rabu (2/11).
Twitter sedang mengubah cara menampilkan tweets pada home page untuk menyesuaikan dengan para pengguna individu. Selain itu, perubahan ini dirancang untuk menarik pengiklan dengan lebih menonjolkan tweet milik pengiklan yang berbayar.
Selain membuat perubahan timeline, Twitter pun telah mencoba berksperimen untuk membuat website yang lebih menarik sambil terus berjuang untuk menghadapi pertumbuhan pengguna yang melambat.
Memang diakui bahwa sejak kembalinya Jack Dorsey pada Juli tahun lalu, harga saham perusahaan telah menurun hingga lebih dari 50 persen. Jack Dorsey yang adalah salah satu pendiri Twitter dan telah menjabat sebagai CEO sejak Oktober tahun lalu sebenarnya tidak mendapat dukungan dari para investor yang khawatir atas peran ganda Dorsey yang juga menjabat sebagai CEO perusahaan pembayaran mobile Square Inc. Hingga kini Dorsey ternyata belum berhasil membawa perusahaan untuk berkompetisi dengan WhatsApp, yang tetap populer di dunia.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Flickr – Andreas Eldh, Hubspot
Pendapatan kuartal pertama Twitter antara USD 595 juta dan USD 610 juta, jauh di bawah estimasi rata-rata sebelumnya USD 627,1 juta, demikian menurut Reuters. Twitter pada kuartal ketiga memiliki jumlah rata-rata pengguna bulanan sebanyak 320 juta, dan jumlah ini tidak berubah banyak pada kuartal keempat.
Hingga kini perolehan keuntungan Twitter menurut pennystocks.la bahkan terus minus hingga lebih dari USD 176,620 yang berarti sebuah kerugian.
#RIPTwitter
Kesulitan yang sedang dihadapi Twitter ini ternyata dibaca oleh para netizens sehingga muncullah hastag #RIPTwitter pada akhir pekan lalu. Pada Rabu (10/2), hashtag ini digunakan hingga sekitar 20 kali per menit, demikian menurut perusahaan analitik media sosial, Zoomph. Hashtag #RIPTwitter telah menjadi trending di AS selama akhir pekan, ketika rumor perubahan pertama muncul.
Eksodus beberapa top eksekutif pada bulan lalu menambah kekhawatiran tentang kemampuan Twitter untuk memicu kembali pertumbuhannya.
Apa yang sebenarnya menjadi permasalahan Twitter? Twitter memang pernah ada dalam kekosongan kepemimpinan sesaat sejak ditinggalkan Dick Costolo, CEO Twitter sebelumnya. Keadaan ini seakan mengombang-ambingkan Twitter. Mengutip yang dibahas oleh WSJ bagaimana Costolo benar-benar berjuang untuk mendefinisikan visi “service” yang dimiliki Twitter pada tahun 2014 yang kemudian terhenti ketika kepergiannya. Hal ini juga dibahas oleh Evan Williams, salah satu pendiri dan anggota direksi Twitter bagaimana Twitter membutuhkan seorang CEO yang dapat mendefinisikan visi yang dimilikinya dengan jelas.
Kini Dorsey mencoba mendefinisikan visinya, ketika pada Rabu (10/2) ia menyampaikan visi yang dimilikinya dengan begitu jelas seperti yang belum pernah dilakukannya sebelumnya. “Twitter is live. Live commentary, live conversations, and live connections,” demikian dikatakannya dengan gamblang. Dorsey pun menyampaikan visinya untuk Periscope, sebuah aplikasi video livestreaming yang diakuisisi Twitter pada tahun lalu, “Watching a live event unfold is the fastest way to understand the power of Twitter,” demikian seperti dilansir oleh fortune.
Selain itu, Dorsey pun menyatakan prioritasnya untuk merekrut insinyur, manager produk, dan desainer untuk memulai kisah sukses Twitter.
Ada beberapa hal yang difokuskan oleh Dorsey yaitu bagaimana Twitter harus hidup dengan menghidupkan komunikasi sebab sebagaimana fungsi Twitter adalah untuk berkomunikasi maka komunikasi pun harus menjadi bagian dari visi Twitter. Termasuk berkomunikasi dengan video livestreaming-nya
Hasil perolehan Twitter memang tidak baik, jumlah pengguna pun tidak bertambah, namun bagaimana Dorsey untuk pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai CEO, telah menyampaikan visinya, merupakan sebuah titik cerah bagi Twitter setelah sekian lama terombang-ambing dan menimbulkan pertanyaan pada seluruh tim yang ada, investor, dan para pengiklan.