Rahasia Bisnis Jangka Panjang: Authenticity

(Business Lounge Journal – Manage Your Business) Authenticity merupakan pusat dari pemikiran-pemikiran yang besar dan menjadi otentik adalah kebutuhan dari generasi ke generasi yang tidak berubah. Inilah sebenarnya yang perlu dikerjakan oleh seorang marketer. Saya bertanya kepada seorang supir sekaligus seorang pemandu wisata di Singapura, yang sanggup membawa keluarga saya ke mana dia mereferensikannya. “Apa rahasiamu, sehingga kamu bisa dengan piawai mempengaruhi saya dan keluarga?” Ia menjawab dalam bahasa Inggris “I speak the truth.” Berbicara kebenaran adalah sebuah cara pemasaran yang tidak berubah sejak era tahun 60an. Lorraine Twohill, eksekutif Google dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa harta yang tidak berubah derajat pentingnya adalah pemikiran yang besar dan dimulai dengan otentik atau tidaknya buah pikiran itu. Keterampilan ini harus dibawa kembali ke zaman sekarang.

Kecenderungan saat ini adalah serba cepat, bahkan banyak pemimpin perusahaan terjebak pada now syndrome. Semua permintaan pemimpin serba sekarang harus dipenuhi, sebab ketatnya persaingan. Bayangkan bila hal ini terjadi pada organisasi berbentuk matriks, yang memungkinkan seorang staff dapat memiliki lebih dari satu orang pemimpin, maka praktis dia akan kebingungan, karena semua harus dipenuhi “sekarang!” Akibat dari kondisi ini adalah turunnya derajat authenticity, orang dengan cepat menyalin milik orang lain dan menjadi plagiasi. Authenticity berkembang subur pada lingkungan yang memberikan kenyamanan dalam bekerja. Google tempat Lorraine Twohill bekerja, berusaha memenuhi hal ini, karyawan mereka merasa ada di rumah, bisa berolah raga setiap saat dan memberikan saluran pada hobi masing-masing. Sehingga bekerja selama 8 sampai belasan jam memberikan dampak authenticity pada Google yang akan sulit ditiru dengan kecepatan mana pun.

Akumulasi authenticity mesti dikembangkan dalam mengelola bisnis, saya lihat kelebihan Singapura dengan Garden by the bay, World Biggest Aquarium, atau Dubai dengan Burj Kalifa dapat dibilang produk authenticity yang dari generasi ke generasi tidak pernah turun derajatnya tetap saja memenangkan hati pelanggan. Tanpa memiliki authenticity memang mungkin sebuah bisnis akan bertahan, namun tidak akan mencapai kekuatan bisnis seperti minuman berkarbonasi dari negeri paman Sam Coca-cola, yang authenticity membuatnya berdiri sudah lebih dari dua abad lamanya. Saya menyebutnya akumulasi authenticity karena memang setiap hari dapat ditambahkan dari segala sudut proses bisnis. Bukan saja dalam dunia pemasaran, produk, namun di sisi keuangan, produksi semuanya memerlukan authenticity.

Tentu banyak keraguan apakah tidak bisa sedikitpun bagian yang diproses dengan menggunakan cara-cara orang lain dalam proses bisnisnya? Tentu saja bisa, namun sering kali hanya akan bertahan dalam jangka pendek. Jadi diperlukan authenticity untuk membawa bisnis bertahan lama. Bagaimana dengan Indonesia yang memiliki begitu banyak authenticity, kejelian pebisnis bisa menemukannya dan membawa dampak besar pada bisnis di negeri besar ini.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x