(Business Lounge – Present Your Service) Menarik sekali sharing dari sebuah buku tentang rahasia sukses para CEO yang pernah saya baca. Dikatakan rata-rata para CEO yang sukses memiliki latar belakang sebagai salesperson. Sebagian besar dari para CEO tersebut juga tidak merencanakan mengawali karir sebagai seorang salesperson.
Mengapa? Karena terpengaruh oleh mitos-mitos tentang salesperson yang berkesan sebagai pekerjaan yang kurang terhormat, keluar masuk rumah atau perusahaan untuk menawarkan produk atau jasa perusahaan. Makanan sehari-hari ditolak calon pelanggan, dan hidup dalam tekanan karena berhadapan dengan target setiap saat.
Apa itu mitos?
Ada berbagai pengertian atau definisi mengenai mitos, ada yang dikaitkan dengan legenda yang diceritakan dari zaman ke zaman. Dalam tulisan ini yang dimaksud mitos adalah suatu perumpamaan yang merupakan khayalan dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya (Webster’s Dictionary). Dalam bahasa sederhana adalah suatu pendapat atau pola pikir yang sering diucapkan bahkan dilakukan banyak orang namun tidak memiliki dasar kebenaran. Begitu seringnya didengar atau dilakukan sampai hampir menyerupai suatu yang memang selayaknya terjadi.
Kalau di dunia sales atau marketing contoh salah satu mitos adalah “penjual yang berhasil adalah yang berbakat atau yang memang dilahirkan sebagai penjual”. Pengertian ini sangat terkenal, sering terdengar tetapi tidak terbukti kebenarannya. Mengapa? Karena penjual berhasil bukan karena “dari sono-nya” atau karena keturunan pengusaha, padahal dalam kenyataannya penjual berhasil karena belajar, bekerja keras, konsisten, dan pantang menyerah.
Mitos-mitos dalam pelayanan mematikan ketulusan
Dalam dunia pelayanan pelanggan atau nasabah, apa saja mitos-mitos yang sering muncul yang sebenarnya tidak terbukti kebenarannya, bahkan membuat petugas tidak bisa melayani dengan hati yang tulus.
1. Pelanggan adalah orang yang selalu mempunyai banyak permintaan.
Ketika telepon di line salah satu petugas Call Center berbunyi atau pada saat nasabah bank datang ke banking hall menemui Customer Service, atau seseorang yang mau belanja di toko datang, apa yang sering terbersit di benak petugas pelayanan? “Mau apa ya Bapak ini, pasti akan banyak permintaan, pasti akan minta dilayani ini dan itu, duh…capek.”
Jika mitos Anda terhadap pelanggan seperti ini memang akan capai karena sebelum melayani Anda sudah mempunyai pikiran yang negatif. Hal ini tentu akan memakan energi dan mematahkan semangat. Akibatnya Anda akan melayani dengan setengah hati. Tanpa semangat dan tanpa ketulusan hati. Pelanggan akan kecewa.
2. Pelanggan memang suka komplain.
“Biar dilayani sebaik apapun pelanggan tetap komplain, jadi ya standar-standar saja, biarpun dilayani dengan excellence ada saja kekurangannya”. Nah, mitos seperti ini akan membuat Anda melayani dengan terpaksa dan tidak pernah mau berusaha untuk lebih baik, akibatnya pelanggan tidak puas dan Anda tidak pernah berprestasi.
3. Pelanggan mempunyai ekspektasi terlalu tinggi
“Memang kita superman? Harus bisa layani semua dalam waktu bersamaan…minta yang terbaik lagi…Kita kan manusia yang punya keterbatasan..”. Wah, hati-hati kalau pikiran seperti ini datang karena ini akan membuat Anda bekerja tanpa rasa enjoy, selalu tertekan, padahal belum tentu pelanggan mengharapkan yang berlebihan. Anda akan terjebak melayani pelanggan dengan batasan yang akan memudahkan Anda misalnya, “Ini sesuai peraturan perusahaan”, “Di tempat lain juga Ibu akan mendapatkan harga yang lebih murah dan fasilitas yang lebih baik”. Tidak terbiasa berfikir out of the box untuk mencari solusi.
Mungkin masih ada beberapa mitos yang lain, tapi dari ketiga contoh di atas sudah dapat dibayangkan dampaknya terhadap ketulusan pelayanan dan produktivitas. Sangat tidak mendukung bahkan akan merugikan. Jadi, kalaupun pelanggan datang dengan keluhan, anggaplah itu masukan bagi kekurangan perusahaan dan meningkatkan keterampilan Anda menangani keluhan. Tambahkan rasa empati, bayangkan bagaimana kalau itu menimpa Anda, dan tambahkan sikap hati yang setulusnya memang ingin menolong.
Emy Trimahanani/VMN/BL/Managing Partner for Wealth Management Vibiz Consulting