(Business Lounge Journal – Marketing and Service) Pada pekan lalu sebuah maskapai penerbangan milik Tiongkok terbang walau hanya dengan satu orang penumpang. China Southern Airlines dengan nomer penerbangan CZ2833 sempat mengalami penundaan sehubungan dengan terjadinya badai salju. Setelah 10 jam berlalu, pesawat pun menyatakan kesiapannya untuk lepas landas, namun sayangnya sebagian besar penumpang telah mengubah jadwal penerbangannya dengan ikut serta pada penerbangan sebelumnya, sehingga hanya satu orang yang tersisa, demikian seperti dilaporkan People’s Daily Online.
Sang pramugari pun menginformasikan sang penumpang bahwa penerbangan ini merupakan charter flight yang berarti bahwa ia seorang diri yang memiliki seluruh penerbangan tersebut. Pesawat dengan nomer penerbangan CZ2833 itu pun terbang dari Wuhan ke Guangzhou dengan menggunakan pesawat Boeing 737, sebuah pesawat yang cukup besar untuk hanya satu orang. Penumpang yang akan terbang dari Wuhan ke Guangzhou dengan menggunakan kelas ekonomi sesedikitnya harus merogoh kocek sebesar 700 Yuan atau sekitar 1,4 juta rupiah.
Sang penumpang yang memiliki nama keluarga Zhang ini pun mengunggah foto selfie-nya ke akun Weibo-nya saat ia mendarat dengan komentar yang mengatakan: ‘Hari ini saya terbang ke Guangzhou dari Wuhan. Luar biasa, saya punya pesawat pribadi saya. Ya, Anda membaca bahwa benar! Hanya saya! Dan awak kabin.” Zhang juga dengan bebas dapat duduk di kursi mana pun yang ia inginkan tanpa khawatir akan ada yang merasa keberatan.
Bahkan, ia pun dapat menemui sang pilot dan saling berbagi buah jeruk.
Seperti dilansir oleh dailymail bagaimana Zhang sebenarnya menyangka bahwa penerbangan akan dibatalkan, namun pada kenyataannya China Southern Airlines memutuskan untuk tetap terbang walau hanya dengan satu orang penumpang, menunjukkan sebuah sikap profesionalisme yang tinggi. Zhang menyatakan bagaimana ia merasa seperti seorang konglomerat yang terbang dengan pesawat pribadinya.
Tidak hanya sampai di situ, ketika Zhang mendarat setelah dua jam penerbangan, seorang pramugari pun bergegas untuk memayunginya hingga masuk ke sebuah bus yang akan membawanya dari pesawat ke bandara kedatangan.
Customer First
Mengutamakan pelanggan telah menjadi nilai pertama yang dimiliki oleh maskapai penerbangan ini. Sehingga tidak heran jika maskapai penerbangan ini tetap memutuskan terbang walaupun hanya dengan satu orang penumpang. Media masa memberitakan bahwa menerbangkan satu orang penumpang, China Southern Airlines harus menanggung kerugian sekitar 2,91 miliar.
Ada 5 nilai yang dimiliki oleh maskapai penerbangan ini, yaitu Customer First, Respecting Staff, Advantage, Continuous Innovation and Favorable Return. Pelanggan ditempatkannya sebagai yang nomer satu dan itulah yang dibuktikannya.
Pentingnya Sebuah Komitmen
Sebuah perusahaan dapat saja memasang berbagai hal “hebat” sebagai nilai-nilai yang dianutnya, namun persoalannya apakah perusahaan tersebut memiliki komitmen untuk menjalankannya. Hal ini mungkin juga pernah Anda alami pada saat meumpang Damri dari atau menuju bandara. Pada umumnya semua bis Damri juga tidak bergantung pada berapa jumlah penumpang yang dimilikinya untuk memutuskan apakah akan berangkat atau tidak. Bahkan Damri yang ada di kota kecil seperti yang pernah saya tumpangi dari bandara Sam Ratulangi di Manado pun akan tetap berangkat menuju Kotamobagu walaupun hanya dengan satu orang penumpang.
Semua ini dapat terjaga bilamana perusahaan memiliki komitmen yang teguh untuk tetap menjalankan nilai-nilai yang dimilikinya. Begitu terbukti bahwa perusahaan memegang teguh komitmennya, maka sudah dapat dipastikan bagaimana perusahaan ini akan mendapatkan kepercayaan dari banyak pelanggannya.
Ternyata memiliki nilai yang hebatnya saja tidak cukup, menjalaninya dengan komitmen adalah hal lainnya yang akan sangat menentukan keberhasilan sebuah perusahaan.
Ruth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group