(Business Lounge – Manage Your Business) Kita tahu dalam teori organizational behaviour, bahwa struktur organisasi dapat dibagi menjadi 2, bila dilihat dari sisi tinggi struktur organisasinya. Tall organization berarti organisasi tersebut tinggi, yang berarti ada jenjang yang panjang, atau tangga struktural yang panjang dari tingkatan direksi sampai ke tingkatan pegawai terendah, sedangkan lean organization berarti organisasi tersebut tidak memiliki jenjang yang tinggi atau jauh antara direksi dengan pegawai yang paling rendah.
Banyak dari pakar manajemen modern mengartikan bahwa tall organization sebagai bentuk organisasi yang ketinggalan zaman, kuno, dan tidak relevan dipakai lagi, dan terkesan mengharuskan bahwa perusahaan-perusahaan modern menggunakan flat organization, yang lebih rata, yang memiliki jarak komunikasi yang lebih pendek antara pegawai dengan level terendah dengan level yang lebih tinggi.
Tall Organization
Kita akan membahas dahulu terhadap tall organization. Bentuk organisasi ini memang sangat biasa ditemukan pada perusahaan besar dengan pegawai yang banyak, sehingga memiliki jenjang-jenjang yang spesifik, dan dengan pembagian tugas yang spesifik pula. Dalam struktur organisasi seperti ini, sangat jelas pembagian dari masing-masing departmemen, dan sangat jelas juga pembagian sub departemennya masing-masing.
Lean Organization
Berbeda dengan tall organization, lean organization memfokuskan kepada birokrasi yang lebih rendah, sehingga memudahkan komunikasi antara top management team dengan pegawai yang paling rendah sekalipun. Sehingga dalam lean organization, hanya sedikit jenjang yang perlu ditempuh dari level terbawah sampai level teratas, dan juga sebaliknya.
Manakah yang lebih baik?
Tidak ada yang lebih baik. Dalam praktek manajemen dan teori manajemen, tidak ada suatu teori yang dikatakan superior, karena setiap aspek manajemen memiliki kelemahan dan kelebihan. Setiap aspek manajemen hanya cocok pada waktu tertentu, dan kurang cocok pada waktu lain. Hal yang merupakan kelebihan hari ini, dapat menjadi masalah bila dihadapkan pada masalah yang berbeda.
Kelebihan Lean Organizational Structure
1. Komunikasi inter-organisasi yang superior
Salah satu faktor terkuat yang merupakan kelebihan dari lean organizational structure adalah komunikasi yang mudah dalam organisasi, baik dari bawah ke atas, maupun dari atas ke bawah. Komunikasi inter-organisasi ini sangat penting dan dapat terlaksana dengan lebih efektif. Komunikasi internal ini sifatnya dua arah, tidak hanya selalu dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas. Dengan komunikasi dari atas ke bawah yang superior, diharapkan bawahan dapat lebih memperoleh arahan serta visi dan misi yang jelas, dengan demikian diharapkan kinerjanya akan meningkat. Selain itu dengan adanya komunikasi dari bawah ke atas yang lebih baik, diharapkan juga dari pihak manajemen akan lebih mudah menanggapi feedback atau masukan dari bawahan yang sangat penting bagi perusahaan.
Hal ini yang sulit dilakukan pada organisasi yang menganut tall organization, karena pesan dari bawahan kemungkinan tidak sampai seutuhnya kepada atasan yang paling atas, karena kemungkinan terjadinya miskomunikasi, disonansi, maupun miskomunikasi secara sengaja yang dilakukan karena kepentigan tertentu. Hal yang sama juga dapat terjadi dalam hubungan sebaliknya, ketika visi dan misi yang disampaikan oleh top management team dapat saja “berubah” ketika diterima oleh bawahan yang paling bawah karena miskomunikasi atau karena faktor-faktor lain.
2. Meningkatkan moril pegawai
Setiap pegawai ingin didengar. Dengan lean organization, maka suara dari pegawai bawahan akan dapat lebih mudah didengar oleh atasan. Suara pegawai ini bukan hanya terbatas pada kepentingan personal sang pegawai, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut perusahaan, misalnya pengalaman di lapangan, tanggapan konsumen, dan hal-hal lain yang dihadapi oleh pegawai sehari-hari tetapi tidak dihadapi oleh manajemen.
3. Relatif lebih murah
Organisasi dengan flat organizational structure cenderung melakukan hiring secara selektif, karena besarnya scope bagi setiap jabatan, yang mengharuskan setiap pegawai memiliki kemampuan multi-tasking. Hal ini cenderung mendorong perusahaan yang melakukan flat organizational structure untuk tidak banyak melakukan hiring pegawai yang tidak terlalu diperlukan, sehingga biaya perusahaan dapat menjadi lebih rendah.
Kelebihan Tall Organizational Structure
1. Kontrol lebih mudah
Dalam konsep lean organizational structure, pembagian kerja cenderung menjadi kurang jelas, karena satu jabatan dapat mengerjakan beberapa task sekaligus. Pada tall organizational structure setiap orang memiliki task yang jelas sehingga akan lebih mudah untuk dikontrol. Manusia memiliki keterbatasan dalam mengerjakan beberapa hal sekaligus (multi-tasking) sementara multi-tasking adalah hal yang diperlukan dalam lean organizational structure. Bila organisasi gagal melakukan multi-tasking, maka yang terjadi adalah pekerjaan menjadi kurang efektif, sehingga dapat membawa permasalahan bagi perusahaan.
2. Lebih mudah melakukan reorganisasi/re-assignment
Dalam struktur tall organization, perubahan organisasi (baik karena tujuan apapun) akan dapat dengan mudah dilakukan, karena setiap jabatan memiliki definisi yang jelas, serta scope jabatan yang detail. Bila terjadi reorganisasi, organisasi dengan tall organizational structure akan dengan lebih mudah melakukan hal tersebut. Dalam konteks pembagian pekerjaan, tall organizational structure juga akan lebih mudah melakukan pembagian pekerjaan, karena strukturnya lebih jelas, sehingga pembagian pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih detail dan mendalam.
3. Lebih kuat dalam contigency maupun suksesi
Dalam tall organizational structure, bila ada suatu pegawai yang tiba-tiba mengundurkan diri, maka penggantinya akan lebih mudah didapatkan, karena rapatnya struktur serta jelasnya succession plan pada tall organizational structure. Semisalnya seorang manager resign, maka pada perusahaan dengan tall organizational structure biasanya sudah ada orang lain dengan jabatan vice manager yang akan siap menggantikan, sedangkan dalam lean organization bawahan langsung seorang manager bisa saja seorang staff, yang belum tentu memiliki kemampuan atau kesiapan untuk menjadi seorang manajer.
Mana yang lebih baik?
Sekali lagi tidak ada.
Semua tergantung daripada bentuk organisasi Anda sendiri, dan bagaimana visi dan misi Anda sendiri. Membentuk suatu organisasi yang flat memang baik, tetapi juga jangan sampai Anda kehilangan kontrol. Membentuk suatu organisasi yang tall bisa juga baik, tetapi jangan sampai komunikasi antara Anda dengan bawahan Anda menjadi tidak lancar. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara lean dengan tall organizational structure.
Perusahaan yang baru berdiri biasanya menganut lean organizational structure, karena keterbatasan biaya maupun hal-hal lain, namun kontrol tetap harus diperkuat, semisalnya dengan menggunakan sistem balanced score card dari sisi HRD, sehingga KPI dari setiap pegawai jelas, ataupun dengan menggunakan sistem insentif yang baik. Di lain sisi, perusahaan yang sudah lama berdiri, biasanya menggunakan tall organizational structure karena biasanya sudah mapan pada sisi finansial dan memiliki banyak karyawan. Hal ini perlu diseimbangi dengan memudahkan komunikasi antara atasan dan bawahan, dan memudahkan bawahan juga berkomunikasi langsung dengan atasan yang paling tinggi. Sekali lagi, komunikasi bawahan kepada atasan bukan selalu untuk kepentingan sang bawahan, tetapi bisa saja ada insight-insight yang dimiliki oleh bawahan dan tidak dimiliki atasan.
Daniel Sumbayak/VMN/BL/Deputy Chairman of Vibiz Consulting Group, CEO of Vibiz Research Center