CVS Health Mengakuisisi Omnicare

(Business Lounge – Business Insight) Di saat usia mayoritas penduduk Amerika bertambah tua, farmasi dan penyedia kesehatan telah memposisikan dirinya dalam menghadapi kondisi demografis tersebut. Kelompok penduduk ini sering membutuhkan obat-obatan dalam kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit jantung maupun medikasi dalam kondisi tertentu seperti infeksi dan lain-lain.

Untuk memenuhi hal tersebut, CVS Health Corporation sedang merencanakan untuk mengakuisisi penyedia jasa farmasi Omnicare yang mendistribusikan resep obat kepada rumah rawat.

Kamis lalu, CVS menyatakan akan membeli Omnicare senilai US$ 12,7 miliar (setara dengan 160 triliun rupiah) termasuk hutang perusahaan tersebut senilai US$ 2,3 miliar (setara dengan 27 triliun rupiah). Rencana tersebut diharapkan dapat memperluas kegiatan CVS dalam mengeluarkan obat-obat dalam pusat perawatan jangka panjang dan eksistensi sebagai perusahaan yang bergerak di bidang farmasi.

CVS menawarkan pembelian saham Omnicare senilai US$ 98 (setara dengan 1,28 juta rupiah) per lembarnya atau lebih mahal 3,6% dari harga penutupan saham Omnicare pada Rabu lalu dan 24% lebih mahal dari harga rata-rata saham perusahaan farmasi dalam 100 hari terakhir.

Selain beroperasi dalam toko ritel apotek, CVS juga mengelola benefit farmasi yang menangani kebutuhan resep obat oleh para pemgang asuransi kesehatan. Akuisisi ini dapat membantu perusahaan dalam mengontrol harga obat khusus yang tengah meningkat dengan menaruhnya di berbagai jenis pasar.

Ekskutif CVS memberi sinyal bahwa mereka akan berekspansi bisnis perusahaan dalam industri perawatan jangka panjang. Akusisi Omnicare memberikan dampak signifikan terhasap bisnis CVS Health khususnya dalam akses distribusi obat-obatan. Selain itu, peluang baru untuk memperluas jangkauan populasi masyarakat manula yang umumnya menjadi pelanggannya.

CVS tertarik dalam mengakuisisi Omnicare karena Omnicare merupakan penyedia resep obat Amerika terbesar yang memiliki segmentasi konsumen usia senja dan disabilitas. Hal itu sejalan dengan usia mayoritas penduduk Amerika Serikat yang sudah tua. Kesepakatan akuisisi tersebut juga memberi keyakinan bagi CVS untuk menegosiasikan harga diskon dari manufaktur dan pedagang besar.

Pada 2014 lalu, CVS merupakan penyedia obat-obat khusus ternama di Amerika Utara dengan penghasilan revenue sebesar US$ 20,5 miliar (setara dengan 263,10 triliun rupiah) atau setara dengan 26% dari seluruh pangsa pasar penjualan obat di Amerika.

CVS memiliki sekitar 8000 toko ritel farmasi di Amerika Serikat namun dalam beberapa tahun terakhir perusahaan melakukan ekspansi dalam operasionalnya di sektor lain dalam rantai pasokan obat-obatan.

Di sisi lain Omnicare memiliki unit khusus yang menyediakan layanan dalam pembuatan obat dengan pelanggannya dapat membeli obat-obat mahal yang dibayarkan oleh pihak asuransi. Selain itu, Omnicare melakukan penyesuaian harga terhadap resep obat yang dikeluarkannya untuk mendaptkan benefit dari meningkatnya harga obat-obatan secara umum.

Industri farmasi di Amerika Serikat mengalami transformasi dalam beberapa tahun terakhir dimana obat berdosis tinggi seperti anti kolesterol telah menjadi obat generik (obat yang mudah diperoleh di apotek umum).

Seno Kuncoro/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x