Ingin Sukses Sebagai Pemimpin? Berpikirlah Positif dan Realistis!

(Business Lounge – Leadership) – Sebagai seorang pemimpin, pastinya Anda ingin berhasil di dalam kehidupan dan tentunya mempunyai mimpi yang tinggi untuk mencapai kesuksesan. Mimpi pastinya tidak dilarang, tetapi bagaimana mewujudkannya? Pastinya, Anda semua sering mendengar kalimat motivasi bahwa untuk mencapai kesuksesan, Anda harus berpikir positif. Benarkah sukses diraih dari berpikir positif? Ya, sebenarnya berpikir positif bukanlah merupakan suatu kesalahan. Tetapi terkadang, hal tersebut tidak terlalu terlihat menolong bagi sebagian orang.

Mari kita berpikir dengan lebih realistis. Logikanya, kalau kita hanya mengatakan hal yang positif terus menerus, semacam memotivasi diri, tetapi tidak ada tindakan jelasnya, apakah itu akan berhasil? Sama sekali tidak. Atau kita hanya sibuk memotivasi diri dengan pikiran positif, tetapi hal yang kita kejar adalah khayalan saja, yang tidak jelas arah tujuannya, apakah itu akan berhasil? Tentu saja tidak! Ujungnya hanya semangat kosong saja tanpa adanya hasil yang terlihat di depan mata.

Mungkin, pada ujungnya Anda akan berpikir untuk melupakan mental berpikir positif seperti yang sering didengungkan banyak orang dan memilih menjalankan hidup Anda dan menghadapinya dengan pasrah. Tapi eits, tunggu dulu, menjalani hidup dan menghadapinya tanpa perencanaan juga tidak baik. Jadi, bagaimana solusi sebenarnya untuk menjalani hidup dan menghadapinya dengan baik apabila ada tantangan yang muncul? Solusinya adalah dengan menggunakan WOOP, yang dikembangkan oleh Gabrielle Oetingen, seorang penulis buku yang adalah Professor of Psychology di New York University dan University of Hamburg.

Seperti yang tertulis dalam jurnal Harvard Business Review, mental contrasting tool yang disebut WOOP, yaitu Wish, Outcome, Obstacle, Plan . Wish berarti permintaan, Outcome berarti hasil, Obstacle berarti halangan atau kendala, dan Plan berarti perencanaan. Nah, bagaimana fungsi dari WOOP sendiri?

Dijelaskan bahwa cara mengaktifkannya adalah ketika Anda menutup mata dan membayangkan suatu hal yang realistis (jangan membayangkan khayalan atau fantasi), seperti contohnya sebagai seorang pemimpin perusahaan yang menginginkan klien berdatangan, cobalah Anda membayangkan untuk mendatangkan klien pada perusahaan Anda. Dan bayangkan ketika klien itu akhirnya benar-benar datang kepada Anda, intinya bayangkan hal itu menjadi kenyataan. Lalu setelah itu, ubah keadaannya. Bayangkan ada masalah yang terjadi di hadapan Anda. Lalu, barulah masuk ke dalam perencanaan Anda : yaitu bayangkan jika Anda menghadapi halangan X, maka Anda akan merespons dengan tindakan efektif Y.

Menggunakan metode WOOP memang lebih sederhana, mudah, dan tentunya tidak mahal, karena Anda tidak perlu membayar motivator mahal untuk membuat Anda berhasil, atau tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendorong diri Anda menjadi percaya diri untuk menghadapi kenyataan dan membuat perencanaan.

Mengapa WOOP bisa berhasil? Karena proses tersebut membantu orang memahami keinginan mereka yang ingin dicapai, memberi mereka energi dan juga arah, membuat mereka semakin terlibat dan terdorong untuk bertindak. Dan di sisi lain, WOOP membantu orang untuk melihat apabila keinginan mereka ternyata tidak realistis, dan hal itu akan mendorong mereka untuk melepaskan diri mereka dari keinginan tersebut, dan membebaskan mereka untuk mengejar usaha lainnya yang tentunya lebih realistis dan menjanjikan.

Pada intinya, WOOP ini memberikan Anda mental untuk membuat perencanaan yang lebih realistis, dan juga sekaligus membuat Anda berpikir bagaimana mengatasi resiko yang kemungkinan akan dihadapi. Anda tidak mungkin sukses dengan kata-kata motivasi saja tanpa menghadapi realita hidup, yaitu tantangan. Dan tantangan itu, juga harus dihadapi dengan suatu cara yang sudah Anda pikirkan sebelumnya. Namun, kesimpulannya adalah WOOP ini membantu Anda untuk memikirkan hal yang positif namun bukan hanya sekedar positif belaka tanpa perencanaan, dan tentunya membuat Anda menjadi lebih memikirkan seberapa realistis hal yang Anda inginkan di dalam hidup Anda sebagai seorang pemimpin.

Karena Anda tahu, berpikir positif tanpa perencanaan tidaklah cukup, Anda harus bisa membuat perencanaan dan memikirkan hambatan yang akan terjadi, dan bagaimana mengatasi hambatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang baik pada akhirnya.

 Zefanya   Zefanya Jodie/Head of Vibiz Learning Centre Vibiz Consulting/VMN/BL

 
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x