(Business Lounge – Hobby) Anda pernah tinggal di sebuah bak sampah? Tentunya pasti Anda langsung jijik dan menolak untuk tinggal di sebuah bak sampah. Namun tidak bagi dosen asal Amerika ini. Adalah Dr. Jeff Wilson yang merupakan dosen ilmu lingkungan di sebuah universitas di Austin, Texas ini memilih tinggal di sebuah bak sampah yang ia sulap menjadi sebuah rumah mungil. Karena kebiasaannya itu, dosen ini malah diberi julukan Profesor Dumpster.
Dr. Jeff Wilson ini sendiri memang telah memutuskan untuk tinggal di tempat yang memang bisa dibilang tidak layak itu sejak tahun 2013 lalu. Namun keputusannya tinggal di bak sampah tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, hal itu dia lakukan demi proyek yang dia lakukan untuk menunjukkan bahwa setiap orang bisa saja menjalani hidup yang layak meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Memang siapapun yang melihat tempat tinggalnya pasti akan mengira jika dosen ini adalah seorang gelandangan. Namun jika dilihat dari dalam sebenarnya bak sampah itu tampak cukup nyaman. Karena Dr. Jeff ini telah menyulap bagian dalam kubus logam tersebut menjadi sebuah rumah satu kamar yang layak huni dimana di dalamnya ada tempat tidur, rak kayu, pot tanaman, dan hiasan dinding dengan kebersihannya pun terjaga.
Dosen ini awalnya tinggal di sebuah apartemen yang cukup luas. Namun setelah sewa apartemennya habis, maka ia pindah ke kantornya selama tujuh bulan sambil menyiapkan rumah dari tempat sampah itu. Selama berbulan-bulan ia merahasiakan proyeknya itu dari staf kampus dan mahasiswanya.
Dr. Jeff sendiri mengakui bahwa butuh waktu untuk terbiasa hidup di rumah super mungil tersebut. Namun sekarang ia mengaku kalau Dumpster Project membawa banyak hal baik dalam hidupnya. Jadi dengan menjalani hidup minimalis, dia tetap bisa mendapatkan kesejahteraan yang memadai. Bahkan ia jadi bisa menghabiskan lebih banyak waktu di masyarakat, lalu berjalan-jalan dan berinteraksi dengan orang-orang. Ada-ada saja dosen ini, tapi cukup kreatif dan bisa dijadikan contoh bahwa hidup nyaman itu bisa diraih meskipun tidak memiliki harta yang banyak.
Lingga Rizky/VMN/BL/Journalist
Editor : Ruth Berliana