Melihat Kehidupan Suku Tajio di Sulawesi Tengah

tajio6

(Business Lounge – Travel) – Kehidupan modern pada zaman sekarang ini, tidak dapat menyembunyikan keinginan suatu suku terpencil untuk tetap mempertahankan kehidupan mereka yang hidup berdampingan dengan alam. Seperti Suku Tajio yang saya temui pada bulan Oktober di tahun 2014, pada saat saya sedang berada di suatu Kabupaten Parigi Moutong yang merupakan salah satu Kabupaten dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam suatu siang hari, saya diajak oleh beberapa sahabat untuk mendatangi akan Suku Tajio yang berletak di wilayah Kasimbar, di salah satu gunung, yaitu Gunung Sirimbiu. Kami memulai perjalanan dengan sepeda motor dan semua berboncengan, dan kami memulai perjalanan dari bawah. Jalan yang kami lalui pada awalnya masih mendatar atau seperti biasa, sampai akhirnya kami mulai memasuki arena pendakian Gunung Sirimbiu ini.

tajio1

tajio8

Pendakian dimulai dengan menggunakan sepeda motor, tidak sedikit kami melewati akan perjalanan ini dengan jalan berbatu, tanah merah, jalannya kecil dan licin serta sesekali menanjak tinggi dan sesekali juga menurun curam, tidak jarang juga kami terpeleset ke parit – parit atau rumput di pinggir jalan yang kami lalui. Ada beberapa jalan yang kami lalui. Setelah hampir satu jam lebih kami mendaki akhirnya tidak terasa kami sampai juga. Wah, pengalaman yang berharga mendaki gunung dengan melewati aral yang cukup menegangkan.

tajio2

tajio9

Sesampainya di puncak Gunung Sirimbiu, Suku Tajio menyambut kami dengan begitu ramah. Rata-rata yang kami temukan disana, mereka menetap di rumah yang dibangun dengan bahan papan kayu yang bersumber dari pegunungan sekitar.  Senyum dan pandangan yang terlihat dari mereka kepada kami terlihat seperti tercengang atau bingung karena sangat jarang kami ke tempat ini. Bahkan, saya sendiri baru pertama kalinya datang ke tempat ini. Beruntungnya, salah satu teman kami, memang sudah terbiasa naik ke Gunung Sirimbiu ini dan sudah dikenal oleh Suku Tajio ini, sehingga mudah baginya untuk langsung berkomunikasi dengan mereka.

tajio3

Pada zaman dahulu, Suku Tajio ini sangat dikenal hidup nomaden dan terbiasa di atas pohon. Namun, Suku Tajio yang sekarang kita temui sangatlah berbeda. Mereka kini hidup seperti layaknya masyarakat yang ada di Desa di dataran. Mengenai tempat tinggal, mereka juga tidak lagi hidup nomaden atau berpindah – pindah. Dan untuk pekerjaan, mereka hidup dari bercocok tanam buah-buahan dan cokelat.

tajio5

Perubahan positif yang dialami Suku Tajio memang tidak terlepas dari masyarakat atau komunitas yang memiliki beban untuk suku terasing. Kesabaran dan konsistensi mereka untuk memajukan Suku Tajio membuahkan hasil yang positif. Kehidupan Suku Tajio, kini mengalami banyak kemajuan, dan bahkan mereka telah memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
tajio7
Tak terasa, hari sudah sore dan hampir gelap sehingga kami harus kembali lagi untuk turun dari Gunung Sirimbiu. Sedih rasanya meninggalkan Suku Tajio ini, suku yang ramah, dan juga menyenangkan. Melihat kehidupan mereka di atas gunung dan di dalam hutan, serta melihat keceriaan mereka, hal tersebut tentunya menjadi pengalaman yang berharga bagi saya. Suatu saat, saya akan kembali lagi untuk mengunjungi tempat ini. Meskipun menempuh jarak jauh untuk bertemu mereka, tetapi senyuman dan canda riang Suku Tajio memang tidak akan pernah saya lupakan. Sampai jumpa, saya pasti akan kembali lagi!
Jeremy Togu/Journalist/VMN/BL
Images : Businesslounge/Jeremy Togu
Editor : Fanya Jodie

 

 

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x