Pengusaha Amerika Merasa Tidak Diinginkan di Tiongkok

(Business Lounge – Business Insight) Sebuah survey yang dilakukan oleh American Chamber pada 2015 China Business Climate menyimpulkan bahwa 57 persen dari responden mengatakan bahwa mereka merasa regulator Tiongkok berfokus pada penyelidikan perusahaan-perusahaan asing. Itulah sebabnya, senior manajer dari 500 perusahaan Amerika di Tiongkok mengatakan bahwa meskipun usaha mereka menghasilkan keuntungan, mereka semakin merasa tak diinginkan dan dijadikan target pengawasan oleh pemerintah Beijing.

Survei tersebut juga menemukan bahwa 47 persen merasa tak diinginkan melakukan bisnis di Tiongkok (naik dari 44 persen pada tahun lalu).

Meskipun demikian, lebih dari 70 persen mengatakan bahwa bisnis mereka di Tiongkok tetap “menguntungkan” atau “sangat menguntungkan.”

Sebagai Target Pengawasan

Sejak Presiden Xi Jinping berkuasa, penyelidikan perusahaan asing telah menjadi sesuatu yang biasa. Tiongkok telah meluncurkan upaya untuk memecah monopoli, meningkatkan keamanan pangan, dan membersihkan korupsi. Tahun lalu, perusahaan asing termasuk Microsoft, Qualcomm, Audi, McDonald, dan lain-lain menemukan diri mereka dalam pengawasan pemerintah.

Tapi Ketua AmCham Cina, James Zimmerman mengatakan ia tidak percaya bahwa pemerintah sengaja menargetkan perusahaan-perusahaan asing demikian dilansir oleh voanews. AmCham Cina mewakili lebih dari 1.000 pebisnis di Amerika Serikat dan sering mempertemukan pejabat AS dan Tiongkok untuk mengatasi masalah anggotanya. Zimmerman telah bekerja pada pada masalah yang berhubungan dengan perdagangan dan isu-isu hukum Tiongkok selama lebih dari dua dekade. Dia mengatakan alasan mengapa AmCham China belum membicarakannya lebih lanjut oleh karena perusahaan yang menjadi target adalah yang telah menjadi bagian dari upaya pembangunan Tiongkok selama 35 tahun.

Zimmerman berpikir apa yang terjadi sekarang merupakan bagian dari proses panjang Tiongkok menerapkan aturan baru, seperti hukum anti-monopoli yang mulai berlaku pada tahun 2008, dan belajar bagaimana untuk menegakkan peraturan-peraturan tersebut.

Merasa Tidak Diinginkan

Terlepas dari perubahan yang luar biasa sejak mulai pergeseran dari sebuah perekonomian negara ke arah yang lebih didorong oleh suatu, negara masih memainkan peran dominan dalam bisnis. Pemerintah berusaha untuk mengubah itu dan telah meluncurkan kampanye reformasi besar-besaran untuk mencoba membuka pasar dan memberikan perusahaan asing lebih banyak akses. Upaya tersebut merupakan kabar baik bagi perusahaan asing, tetapi meskipun demikian, hampir setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka merasa tak diinginkan di sini.

Perasaan kurang diterima pada tahun ini bertambah dari sebelumnya dan merupakan yang terkuat pada industri penelitian dan pengembangan dan orang-orang dalam sumber daya dan sektor industri.

Adanya Sensor Informasi

Survei juga memperlihatkan bahwa 83 persen dari kekhawatiran responden pada dampak sensor internet pada kemampuan mereka untuk melakukan bisnis di Tiongkok. Zimmerman mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut merasa khawatir apabila sensor mempengaruhi arus informasi, seperti komunikasi dengan orang-orang di luar negeri atau membeli produk secara online.

Dia menambahkan bahwa sensor internet mempengaruhi beberapa bisnis yang memperburuk  kondisi industri jasa yang sangat bergantung pada informasi.

Perlambatan Ekonomi

Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok serta prospek ekonomi global yang penuh ketidakpastian membuat semakin banyak perusahaan yang mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk meningkatkan investasi di Tiongkok.  Menurut survei, persentase perusahaan yang melihat Tiongkok sebagai salah satu dari banyak negara tujuan untuk investasi namun bukan menjadi negara prioritas utama terus tumbuh.

Jajak pendapat ini menemukan bahwa pada tahun 2010, 12 persen dari perusahaan yang disurvei mengatakan mereka melihat Tiongkok sebagai salah satu dari banyak tujuan untuk investasi. Angka itu tumbuh 27 persen tahun ini, dibandingkan dengan 19 persen yang mengatakan Tiongkok merupakan tujuan investasi utama mereka.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x