KFC Jepang Tidak Menjual Kentang Goreng

(Business Lounge – Business Insight) Setelah sebelumnya para penikmat makanan cepat saji di Venezuela ‘berduka’ setelah restoran McDonald’s di Venezuela menghapus menu kentang goreng, kini penikmat kentang goreng di Jepang mengalami hal yang sama. Tetapi bukan karena tindakan McDonald’s melainkan KFC (Kentucky Fried Chicken).

Jika McDonalds’s Venezuela menghentikan penjualan kentang goreng sebagai dampak perlambatan ekonomi Venezuela akibat kebijakan kontrol ketat terhadap kurs mata uang asing, kasus yang berbeda terjadi pada KFC Jepang. KFC di Jepang telah menghentikan penjualan kentang goreng, oleh karena adanya perselisihan industrial yang telah menghambat ekspor kentang dari Amerika Serikat yang berdampak pada pasar makanan cepat saji di negara Jepang. Sedangkan McDonald’s Jepang pun menjatah porsi kentang gorengnya.

“Karena perselisihan pekerja di pelabuhan pesisir barat Amerika Serikat, sehingga sangat sulit untuk menstabilkan pasokan kentang,” demikian dikatakan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada minggu lalu. “Perusahaan akan menghentikan penjualan kentang sementara sampai tersedianya pasokan yang stabil,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Masalah ini muncul pada gerai makanan milik sang “Kolonel” setelah McDonald di Jepang pada bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya telah menerbangkan lebih dari 1.000 ton kentang dan telah mengirimkannya lewat pengiriman ekspres melalui jalur laut yang tidak biasa. Pengiriman ini telah sedikit meringankan kondisi kekurangan kentang yang telah memaksa McDonald’s untuk menjatah pelanggannya dengan hanya dapat memperoleh porsi kecil kentang goreng.

Itu terjadi setelah operator rantai restoran Gusto mengatakan akan mengangkut sekitar 200 ton kentang goreng untuk menghindari singkatnya perjalanan.

Para buruh dermaga di AS dilaporkan dalam mediasi yang lambat dan buruh yang bekerja pun belum penuh selama berbulan-bulan dalam upaya untuk mendapatkan kekuatan tawar dalam negosiasi tenaga kerja dengan pemilik kerja.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x