Prioritas Politik Luar Negeri Indonesia 5 Tahun Ke Depan

(Business Lounge – News & Insight) Seperti yang telah disampaikan oleh oleh Presiden Joko Widodo bahwa berkaitan dengan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka ada 5 (lima) pilar utama yang penting, yaitu 1. Membangun budaya maritim; 2. Penjagaan dan pengelolaan sumber daya laut; 3. Membangun infrastruktur dan konektivitas maritim; 4. Kerjasama maritim melalui diplomasi; dan 5. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan tahunan selaku Menlu RI, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta, pada Kamis (8/1) seperti dilansir pada website Sekretariat Kabinet RI. Oleh karena itu dalam 5 tahun ke depan maka politik luar nergeri Indonesia akan memprioritaskan a. Menjaga kedaulatan Indonesia; b. Meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan badan hukum Indonesia; serta c. Meningkatkan diplomasi ekonomi.

Menjaga kedaulatan Indonesia

Salah satu hal yang akan dilakukan guna melindungi kedaulatan wilayah NKRI yaitu dengan diplomasi Indonesia. Retno pun menegaskan bahwa pergaulan internasional haruslah berdasarkan pada prinsip penghormatan terhadap integritas wilayah territorial terhadap masing-masing negara. “Indonesia tidak akan membiarkan prinsip-prinsip tersebut dilanggar oleh pihak lain,” demikian dikatakan Menlu. Oleh karena itu diplomasi perbatasan pada tahun 2015 akan lebih ditingkatkan.

Indonesia pun telah menyusun roadmap perundingan perbatasan khusus untuk penyelesaian batas maritim. Pemerintah Indonesia juga akan meningkatkan kehadirannya di wilayah perbatasan.

Pengiriman Buruh Migran

Untuk meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan badan hukum Indonesia, maka Retno menegaskan bahwa Indonesia hanya akan melakukan kerja sama dalam hal pengiriman buruh migran apabila (i) negara tujuan memiliki peraturan nasional yang mengatur perlindungan terhadap buruh migran asing; dan/atau (ii) Indonesia memiliki perjanjian bilateral dengan negara tujuan yang mengedepankan perlindungan buruh migran Indonesia. Selain itu kita pun akan terus mendorong terbentuknya suatu instrumen hukum ASEAN mengenai perlindungan buruh migran yang bersifat non-diskriminatif sehingga memberikan perlindungan serta rasa aman bagi warga negara dan badan hukum Indonesia di luar negeri.

Menegakkan Hukum Maritim

Beberapa hal yang juga akan ditingkatkan adalah kerja sama regional serta internasional pada bidang infrastruktur maritim, perikanan, energi, dan pelestarian lingkungan bahari. Hal ini terkait pada prioritas peningkatkan diplomasi ekonomi. Pemerintah pun bertekad untuk menegakkan hukum di laut guna memberantas pencurian ikan (illegal fishing). Indonesia juga siap bekerja sama dengan negara lain dalam pemberantasan  illegal fishing itu.

Beberapa pembangunan terkait diplomasi ekonomi juga akan difokuskan pada upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas, seperti pembanguan deep sea ports dan pengembangan power plants dengan tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan pihak asing.

Bidang Perdagangan

Upaya untuk meningkatkan ekspor kepada non-traditional dan untapped market akan terus dilakukan. Indonesia tidak akan dapat menerima perlakuan diskriminasi terhadap komoditi Indonesia seperti yang terjadi atas CPO Indonesia. Selain itu upaya untuk menarik modal asing pun akan terus dilakukan. Komitmen pemerintah untuk menyederhanakan perijinan dan membuat “one stop service” diyakini Retno akan meningkatkan minat investor asing ke Indonesia.

Saat ini Pemerintah sedang menyelesaikan draft Bilateral Investment Treaty, yang akan menjadi rejim perjanjian baru investasi Indonesia dengan negara lain.Selain itu diplomasi Indonesia juga akan diarahkan pada upaya untuk mendukung kemandirian di bidang pangan dan di bidang energi, terutama energi baru dan terbarukan.

Task Force Diplomasi Ekonomi

Sebuah “Task Force Diplomasi Ekonomi” akan segera dibentuk Kementerian Luar Negeri dikoordinir oleh Wakil Menteri Luar Negeri guna memfasilitasi tindak lanjut kegiatan diplomasi ekonomi di luar negeri,

Penyampaikan pidato tahunan Menlu RI di hadapan para duta besar negara sahabat itu, juga dihadiri para pejabat eselon I dan II Kemenlu, dan ratusan wartawan media cetak, elektronik dan online dari dalam dan luar negeri.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x