(Business Lounge – Sports) Pembalap Movistar Yamaha yaitu Valentino Rossi sudah punya sembilan gelar juara dunia di seluruh kelas Moto GP. Namun, hal itu dinilai membuatnya terlihat tampil beda di atas lintasan.
Rossi mulai turun di dunia balap motor grand prix di kelas 125cc pada tahun 1996. Ia menyudahi musim debutnya, bersama Aprilia, dengan berada di posisi sembilan. Baru di musim kedua pebalap berjuluk The Doctor itu mampu menjuarai kelas 125cc. Ini sekaligus menjadi titel terakhirnya di kelas tersebut karena setelah itu Rossi naik kelas ke 250cc.
Pada musim debutnya di 250cc, Rossi langsung mampu jadi runner-up. Hasil itu ia sempurnakan di musim keduanya dengan menjadi juara dunia 250cc. Dua musim kembali cukup buatnya untuk langsung naik kelas.
Tahun 2000 menjadi debut Rossi di kelas primer balap Moto GP. Pembalap asal Italia yang sudah berumur 35 tahun itu mengakhirinya dengan berada di posisi dua. Lagi-lagi Rossi bisa unjuk gigi di musim kedua sebuah kelas, dengan tampil menjadi juara 500cc tahun 2001. Saat MotoGP menjadi kelas primer mulai tahun 2002, Rossi masih terus mampu mempertahankan gelar juara sampai dengan 2005.
Sempat dua musim berjauhan dengan titel juara, pada musim 2008 dan 2009 Rossi kembali menjadi yang terbaik. Jadilah ia kini sudah meraih sembilan gelar juara balap Moto GP. Dan menurut mantan juara dunia lima kali 500cc yaitu Mick Doohan, multi-gelar seperti itu sedikit-banyak membuat gaya seorang pebalap akan berubah. Termasuk dirinya dulu dan Rossi saat ini.
Dalam keterangannya, Doohan mengatakan bahwa kejuaraan dunia selalu menjadi target terbesarnya. Tetapi jika sudah meraih beberapa, maka semua tergantung balapannya dan Anda bisa bersenang-senang, demikian dikatakannya. Orang dapat melihat Valentino sedangkan Valentino menikmati balapan lebih dari apa pun.
Lingga Rizky/journalist/VMN/BL
Editor : Ruth Berliana