(Business Lounge – Culture) Museum Nasional merupakan salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda. Berawal dari sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif, museum ini berperan untuk menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya Bangsa Indonesia. Tercatat ada 141.899 benda yang sampai saat ini dikoleksi oleh museum ini. Koleksi-koleksi tersebut dapat digolongkan menjadi 7, yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.
Museum Nasional Indonesia adalah museum yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta ini diresmikan pada tahun 1868 oleh Persatuan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia. Namun secara institusi, Museum ini lahir pada tahun 1778, saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda (sekarang Lembaga Kebudayaan Indonesia).
Di museum ini, Anda akan menyaksikan berbagai peninggalan dari berbagai zaman. Jika Anda ingin mengetahui kehidupan pra sejarah nenek moyang Anda, maka museum ini akan membawa Anda untuk mengetahuinya melalui berbagai benda yang dipamerkan di sini.
Beberapa benda yang berasal dari zaman batu misalnya artifak, menhir, fosil, arca-arca kuno, barang kerajinan, prasasti, dan senjata purba yang berasal dari berbagai pelosok Nusantara. Semua koleksi ini masuk dalam kategori etnografi, prasejarah, perunggu, keramik, numismatik, tekstil, relik sejarah, dan benda berharga. Dapat dikatakan bahwa koleksi etnografi museum ini merupakan koleksi yang terlengkap di dunia.
Selain itu, musum ini juga menyimpan koleksi keramik dari dinasti Han, Tang dan Ming yang termaksud salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu-Jawa. Salah satu patung yang kerap kali menarik perhatian adalah Patung Bhairawapatung dengan tinggi 414 cm. Patung ini ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat, dan diperkirakan patung tersebut berasal dari abad ke 13 – 14.
Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas