Sekilas Karya-Karya Menarik Dalam Pameran Trienal”Versi”

(Business Lounge – Culture)

Ada beberapa karya seni patung menarik dalam pameran Trienale ‘Versi” yang masih berlangsung hingga kini. Karya-karya tersebut merupakan hasil dari para pameris dengan pendekatan yang bermacam-macam. Beberapa diantaranya akan kita bahas.

Sunaryo, Passage Wot Batu/2014. Batu, kristal dan air/pahat.

IMG_2179

IMG_2180

IMG_2181
Karya tersebut menandakan sebagai tanda harapan baru dari sang pameris. Elemen-elemen pembentuk karya ini menunjukkan material alami yang berasal dari sumber yang sama, air. Sunaryo menampilkan refleksi dan “milestone-milestone” pada potret diri secara repetitif yang memberikan arti sebagai perjalanan pribadi Sunaryo secara nilai spiritual, yang terangkum dari respon Sunaryo sendiri terhadap material batu di daerah Dago Atas, Bandung. Sunaryo mengekspresikan wujud keharuan dirinya atas kehidupan, sebagaimana bahwa kita adalah sebagian kecil dari proses yang terjadi di jagad raya ini.

Nyoman Nuarta, The General/1976. Copper & Brass.

IMG_2204
Patung berjudul Sang Jenderal adalah patung seorang jenderal dengan bentuk sejumlah kepala yang berbeda. Nuarta membuat kepala alternatif di rak menunjukkan bahwa pimpinan militer adalah kepemimpinan kolektif yang sangat sulit untuk menghancurkan. Diantara atribut militer yang digunakan dalam patung ini adalah sabuk amunisi yang dikenakan diagonal di dada, yang menciptakan kesan brutal dan kekuatan otoriter. Dibalik pandangan tersebut dari latar belakang kekerasan dalam sejarah politik Indonesia yang dialami oleh Nuarta sendiri. Nuarta menyaksikan pasukan militer yang dipengaruhi oleh komunisme untuk mengintimidasi Bali pada saat itu. Nuarta mengatakan bahwa ia menemukan dirinya pada saat itu ditengah-tengah bentrokan antara kekuatan politik yang didukung oleh dua kekuatan militer yang berlawanan.

Dolorosa Sinaga, Untitled 2014. Mix Media Variable.

IMG_2198

Pembantaian yang terjadi pada tahun 1965 oleh rezim militer Soeharto, memberikan pengertian khusus oleh Dolorosa dalam mengekspresikan ke sebuah karya bentuk. Tujuan dari karya tersebut guna merespon atas dasar kejadian yang tidak pernah terungkap mengapa bisa terjadi.

Entang Wiharso, Under Perfect Mirror/2014. Alumunium, permanent marker on mirror, resin, colour pigment, thread.

IMG_2171
Karya ini merupakan seri karya Geo-Portrait, yang mengusung isu-isu persepsi dan realitas. Entang mengatakan bahwa, ini adalah anekdot tetntang pengalaman individual migrasi, tanah dan ekologi, kelangsungan hidup dan ketidakadilan yang terhubung ke narasi geo-politik yang lebih besar. Entang menggunakan catatan pribadinya secara ekstensif, mengaktifkan kembali arsip, mencipatakan narasi dan makna baru. Gagasan bahwa persepsi kita tentang peristiwa sering dibentuk oleh informasi yang kurang lengkap. Propaganda, generalisasi dan prasangka memainkan peran penting dalam narasi sejarah. Demikian tutur karya Entang berbicara.

Septian Harriyoga, Dragonfrrry/2012. Dural, Brass, Metal, Electric motor/Carving.

IMG_2163

IMG_2164

IMG_2165

IMG_2166

IMG_2167
Singkat kata Septian Harriyoga mengatakan dalam catatan katalog pameran ini, ‘Sebenarnya tidak ada mirip-miripnya dengan naga (dragonfly = Naga terbang? Lalat naga?).. Ya sudahlah, nikmati saja”. Karya ini merupakan jenis seni kinetik. Terdapat sebuah tombol kecil untuk merespon dengan para pengunjung. Karya yang menarik.

Yudi Sulistyo, Yang Terlupa/2013. Kertas, pipa Pvc, kayu, kabel, cat dan barang bekas.

IMG_2206

IMG_2207

 

IMG_2209

IMG_2210

IMG_2205
Berawal dari kecintaannya terhadap pesawat, Yudi Sulistyo memahami sejarah pesawat dan literaturnya. Yudi merespon kejayaan negeri dari masa Orde Lama hingga Orde Baru, pesawat memiliki ciri masing-masing di zamannya. Dengan sumber berita bahwa ditemukannya satu-satunya pesawat angkut yang dimiliki negeri ini berjenis AN-12BK, Yudi seolah membentuk sebuah badan pesawat bagian kokpit. Merepresentasikan seolah sisa inilah dari pesawat yang pernah dimiliki oleh negri ini.

Demikian beberapa karya menarik yang sedikit sudah kita bahas dalam pameran Trienal “Versi” di Galeri Nasional. Kesempatan untuk melihat pameran ini pun masih cukup lama hingga 10 November ke depan. Jika anda ingin lebih tahu tentang seperti apa mereka membuat, silahkan hadiri pameran tersebut.

 

Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x