(Business Lounge – Business Insight)
Jepang dan Indonesia akan sama-sama bebas visa mulai Desember 2014. Hal ini telah dibicarakan kedua belah pihak ketika Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida bertandang ke Indonesia pada Agustus lalu. Diyakini bahwa hal ini tentu akan membawa perkembangan tersendiri bagi dunia pariwisata keduanya.
Peningkatan Wisatawan Jepang – Indonesia
Sebuah fakta yang dicetuskan dalam sebuah pernyataan yang dilontarkan pada Minggu (26/10) oleh Vice President Garuda Indonesia untuk Wilayah Jepang, Korea, dan Amerika Serikat, Risnandi Saepurachman, bahwa telah terjadi peningkatan jumlah penumpang untuk Garuda Indonesia dari Jepang ke Indonesia sebesar 12 persen. Demikian sebaliknya, jumlah penumpang Garuda Indonesia dari Indonesia ke Jepang pun meningkat sebesar 35 persen, demikian seperti dilansir oleh detik. Dalam keterangannya Risnandi pun menambahkan bahwa rata-rata penumpang yang berangkat dari Indonesia menuju Jepang memiliki tujuan wisata.
Rute Haneda-Soekarno Hatta sengaja dipilih oleh karena jarak Haneda dengan Tokyo lebih singkat dibandingkan jarak Tokyo dengan bandara lainnya, yaitu sekitar 30 menit. Sehingga kemungkinan besar mereka yang tinggal di Tokyo akan lebih memilih bandara ini dibandingkan bandara lainnya.
Sedangkan secara keseluruhan jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia tercatat mencapai 500 ribu orang setahun. (Baca: Bebas Visa Untuk Indonesia – Jepang Mulai 2015). Kebijakan bebas visa ini diharapkan akan meningkatkan arus wisatawan dari Jepang. Sebaliknya, Jepang terus berupaya meningkatkan jumlah pengunjung tahunannya. Jepang menargetkan untuk mencapai 20 juta pengunjung dari luar negeri pada tahun 2020 saat Pesta Olahraga Olimpiade diselenggarakan di Tokyo.
Reaksi Garuda Indonesia Airways
Pada penerbangannya Selasa (28/10) dengan rute Haneda, Tokyo, Jepang – Soekarno Hatta, Jakarta, Indonesia, Garuda Indonesia Airways telah menggunakan pesawat barunya dengan jenis Boeing 777-300ER berkapasitas 340 penumpang menggantikan pesawat sebelumnya dengan jenis Airbus 320-200 berkapasitas 200 penumpang. Pesawat ini akan menempuh 7 jam perjalanan dengan perbedaan waktu 2 jam antara Tokyo dan Jakarta. Untuk saat ini pesawat Boeing 777-300ER masih melayani rute Haneda – Soekarno Hatta, sedangkan rute lainnya masih menggunakan pesawat yang lama.
Penggantian pesawat ini sebagai respons atas peningkatan jumlah penumpang Indonesia – Jepang.
Sebelumnya Garuda Indonesia memang telah mengumumkan pemesanannya atas pesawat Boeing sebanyak 50 pesawat senilai hampir US $ 5 miliar (60 triliun rupiah) pada Senin (13/10). (Baca: Garuda Indonesia Akan Habiskan 60 Triliun Untuk Pesanan Boeing.) Hal ini sebagai bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk membantu melanjutkan komitmennya dalam menawarkan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara, serta perjalanan udara yang paling efisien.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara