(Business Lounge – Business Insight)-Presiden Jokowi langsung bekerja pada hari pertama masuk Istana sesuai dengan apa yang dibawakan dalam pidatonya saat pelantikan Senin pagi kemarin di gedung DPR/MPR yaitu untuk kerja, kerja dan kerja. Disela-sela rangkaian acara pesta rakyat maka Jokowi juga harus menemui beberapa pimpinan tamu negara yang telah menunggu untuk dapat berbincang tentang rencana kerja sama bilateral dengan Indonesia.
Hanya beberapa jam saja setelah pelantikan maka Presiden Jokowi langsung menyambut pimpinan negara sahabat seperti Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, serta Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Pmpinan pertama yang diterima Jokowi adalah PM Singapura dengan pokok pembicaraan mengenai reformasi birokrasi yang sering menjadi penghalang bagi para investor.
Selanjutnya Presiden Jokowi bertemu dengan dengan PM Malaysia dan juga membicarakan peraturan dalam berinvestasi yang dianggap menyulitkan terutama dalam beberapa bidang tertentu.
Mungkin salah satu pertemuan yang paling disorot adalah pertemuan dengan PM Australia Tony Abbott. Dalam pertemuan ini selain membicarakan hal-hal terkait ketentuan berinvestasi di Indonesia maka PM Tony Abbott juga sempat menyampaikan tentang banyaknya mahasiswa yang terlibat pertukaran pelajar antara Indonesia dan Australia.
Selain itu PM Tony Abbott secara langsung mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri G20 yang akan dilaksanakan di Brisbane, Australia, pada bulan November mendatang.
Pertemuan penting terakhir pada Senin malam tentu saja adalah pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat, John Kerry. Walaupun hanya berlangsung dengan singkat, sekitar 15 menit saja tapi ada beberapa pokok pembahasan penting yang dibicarakan.
Pertama terkait perubahan iklim dan rencana investasi Amerika Serikat di Indonesia khususnya di bidang industri dan infrastruktur serta rencana pertemuan Presiden Obama dan Presiden Jokowi dalam pertemuan APEC November mendatang di Tiongkok. Pertemuan ini nantinya akan menjadi momentum kejelasan arah investasi negara adidaya Amerika di bumi pertiwi.
Sedangkan pada pagi tadi, Presiden Jokowi kembali menerima utusan penting dan pimpinan negara yaitu dengan PM Papua Nugini, Peter O’Neill dan Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia, Denis Manturov. Pembicaraan dengan keduanya memiliki topik yang sama yaitu membicarakan tentang investasi dan kerja sama kedua negara. Khususnya soal investasi di pertambangan, kayu dan ikan serta masalah perbatasan.
Pertemuan-pertemuan ini mengisyaratkan bahwa Indonesia sedang menjadi primadona investasi dunia. Suatu kondisi yang patut ditanggapi dengan serius dan dikerjakan termasuk perbaikan segala sektor yang menjadi incaran investasi negara asing. Kinilah saatnya Indonesia menunjukkan kehebatannya. Selamat bekerja Pak Jokowi!
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara