(Business Lounge-Business Insight)-Gedung-gedung perkantoran saat ini mayoritas dihuni oleh perusahaan Internet. Beberapa perusahaan kenamaan termasuk Yahoo! Japan dan LinkedIn tercatat mengisi ruang kantor terbanyak di Asia sepanjang kuartal II.
Ruang kantor di negara mana sajakah mereka banyak beroperasional? Sebagian besar mereka menempati ruang-ruang perkantoran di Jepang, Cina, serta Singapura. Setidaknya mereka menguasai 22% dari total ruang kantor yang tersedia.
Seperti yang dirilis oleh The Wall Street Journal, berdasarkan kajian konsultan properti Cushman & Wakefield, dinyatakan bahwa perusahaan Internet secara keseluruhan menyewa 102.200 meter persegi pada kuartal lalu. Hal ini terjadi dikarenakan pertumbuhan pasar belanja online dan jejaring sosial di Asia yang semakin meningkat sehingga banyak investor yang semakin mengalirkan modalnya ke sektor internet dan masuknya arus dana ini membuat perusahaan termotivasi untuk lakukan ekspansi.
Sigrid Zialcita, Direktur pelaksana penelitian Asia-Pasifik dari Cushman juga mengatakan bahwa kondisi ini tak akan menjadi fenomena yang bakal hilang dalam sekejap sebab basis konsumen, khususnya kelas menengah, akan terus bertumbuh paling tidak hingga 10 tahun ke depan.
Salah satu perusahaan yang merajai ruang perkantoran di Asia adalah Yahoo! Japan. Mereka sepakat menyewa 6.500 meter persegi Kioicho Project di Tokyo yang pernah ditempati Akasaka Prince Hotel. Sementara perusahaan e-commerce Cina, JD.com, dan Amazon diberitakan menyewa lebih dari 2.700 meter persegi ruangan di gedung perkantoran Beijing sepanjang kuartal II.
Melihat data analisa maka pertumbuhan e-commerce dan media sosial yang tercepat di dunia adalah berada di kawasan Asia, terutama di Tiongkok. Apalagi setelah peristiwa fenomena IPO Alibaba Group Holding, volume perdagangan retail secara online di Tiongkok diperkirakan mencapai $1,5 triliun dalam sepuluh tahun mendatang. Laju volume ini ikut didorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah serta kelanjutan penetrasi perangkat mobile.
Bukan kabar baru bahwa LinkedIn kini telah masuk ke Tiongkok. Jejaring sosial itu telah melakukan ekspansi besar-besaran ke pasar di Negeri Tirai Bambu. Hal ini akan sangat menguntungkan mengingat pasar Tiongkok yang sangat luas. Adapun kendala yang harus dihadapi adalah pemerintah Beijing memberlakukan sensor atas sejumlah muatan informasi.
LinkedIn memang merupakan salah satu perusahaan yang paling agresif berekspansi. Pada kuartal lalu, LinkedIn menyewa lebih dari 4.500 meter persegi ruangan di Marina Bay Financial Tower 2, Singapura. Ruangan itu sebelumnya ditempati Barclays PLC. LinkedIn belakangan ini juga dikabarkan telah menyepakati kontrak sewa baru di Sydney dan Hong Kong.
Dari berbagai laporan, perusahaan-perusahaan Internet juga telah merebut ruang bekas perusahaan finansial. Mereka meninggalkan ruang sewaan, di tengah-tengah perampingan akibat pengetatan kebijakan. Perusahaan finansial sendiri menyewa 14% ruang kantor pada kuartal lalu.
Febe/Journalist/VM/BL
Editor: Tania Tobing
Image:Wikipedia