(Business Lounge – News & Insight) Hari referendum telah tiba bagi Skotlandia. Pemungutan suara telah dimulai dan keputusan akan segera diambil apakah Skotlandia yang telah menjadi bagian dari Inggris selama 307 tahun akan pergi dan menjadi negara yang merdeka.
Lebih dari 2.600 tempat pemungutan suara telah disiapkan dan dibuka pada Kamis (18/9) sejak pukul 07:00 (06:00GMT atau 13:00 WIB) dan akan ditutup pada 10:00 (21:00GMT atau Jumat (19/9), 04:00 WIB). Dari 4,2 juta penduduk yang memiliki hak suara, diperkirakan 97 persen dari mereka yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih.
Setiap pemilih hanya akan mendapatkan pertanyaan sederhana yang tertera pada kertas suara “Haruskah Skotlandia menjadi negara yang merdeka.” Pertanyaan ini telah diberikan selama berbulan-bulan kepada rakyat Skotlandia selama masa kampanye.
First Minister Alex Salmond memberikan suaranya pada tempat pemungutan suara yang berlokasi dekat dengan kediamannya di timur laut Skotlandia. Jika suara “Yes Scotland” kemudian lebih banyak maka ia akan mewujudkan impian lamanya untuk memimpin Negara baru Skotlandia.
Sedangkan para pemimpin Anti-kemerdekaan termasuk mantan Perdana Menteri Gordon Brown telah memohon Skotlandia untuk tidak melanggar hubungan Skotlandia dengan Inggris.
Seperti dilansir oleh huffingtonpost, pagi ini ibukota Skotlandia, Edinburgh cukup berkabut. Namun itu tidak mengurungkan kedatangan para pemilih ke tempat-tempat pemungutan suara. Berbagai rasa dan pendapat telah bercampur. Antara mereka yang hendak mengungkapkan kegembiraannya menyambut kemerdekaan Skotlandia dengan mereka yang memiliki ketakutan oleh karena tidak menghendaki kemerdekaan Skotlandia.
Setelah pemungutan suara selesai, maka semua kotak suara akan dibawa ke-32 pusat regional untuk dihitung. Hasilnya diperkirakan akan diketahui pada Jumat pagi.
Hingga hari terakhir kampanye dari kedua kubu tetap melakukan aktivitasnya, menyebarkan selebaran dari rumah ke rumah. Dari berbagai jajak pendapat maka diperoleh perbedaan suara dari kedua kubu sangatlah tipis. Sehingga menimbulkan kecemasan dari mereka yang anti kemerdekaan.
Di tengah-tengah kecemasan ini, Obama memberikan pernyataannya bahwa Inggris adalah mitra yang luar biasa bagi Amerika dan kekuatan yang baik di dalam dunia yang tidak stabil ini, demikian dilansir oleh LATimes. Obama berharap Inggris tetap kuat, Kokoh, dan bersatu.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana