(Business Lounge-Business Today)- Ada berita baik bagi bursa. Firma private-equity CVC Capital Partners telah mulai merangkul investor menjelang rencana penjualan saham PT Link Net Tbk yang kini dipegang CVC. Penjualan saham ini bisa bernilai $800 juta dan menjadi transaksi saham terbesar di Indonesia tahun ini.
Link Net merupakan salah satu penyedia layanan fixed broadband dan TV kabel terbesar di Indonesia. Setidaknya lebih dari 500 ribu rumah di Jakarta dan sekitarnya serta Surabaya dan Bali telah dijangkau. Sementara 51% saham Link Net dimiliki oleh keluarga konglomerat Riady
Seperti dilansir oleh The Wall Street Journal, proses penjajakan cornerstone investor untuk saham Link Net, operator jaringan Internet pita lebar dan TV kabel, akan berlangsung selama kira-kira dua pekan. Baru setelah itu CVC membuka tawaran terhadap investor lain, baik investor lembaga maupun ritel.
Jika dilihat dari sejarahnya, Link Net, yang kepemilikan mayoritasnya dipegang keluarga Riady, tercatat mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Juni, dengan mengapungkan sekitar 10% saham. Dikabarkan nilai saham yang akan dilepas pada penjualan terbaru kira-kira setara dengan 60% dari total saham perusahaan. Link Net akan menjadi divestasi terkini CVC di Indonesia. Belum diketahui siapa pemegang saham yang melepas sahamnya saat mulai listing pada Juni.
CVC belakangan ini mencoba menguangkan sebagian investasinya. Di tanah air, mereka telah mengumpulkan nyaris $2 miliar sejak tahun lalu dengan melepas sebagian saham mereka di perusahaan ritel Matahari Department Store. April 2010, CVC membeli 80% kepemilikan Matahari senilai $770 juta. Saat ini, perusahaan private-equity itu masih menguasai sekitar 15% saham Matahari. Di kemudian hari, CVC juga membeli saham Link Net seharga $275 juta pada 2011, meski baru kemudian mereka menambah kepemilikannya menjadi 49%.
Proses divestasi Matahari sendiri dimulai pada Maret tahun lalu, kala CVC melepas separuh kepemilikannya. Perlu diketahui pemodal yang telah menyatakan diri siap membeli sejumlah saham sebelum sisanya dilepas di pasar pada transaksi itu salah satunya adalah perusahaan investasi keluarga George Soros, BlackRock Asset Management, Fullerton Fund Management yang berada di bawah payung Temasek, dan Employees Provident Fund asal Malaysia.
Febe/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri