Belanja Online Di Indonesia Masih Kurang Diminati

(Business Lounge – Business Today) – Survey yang dilakukan oleh  firma penelitian pasar Nielsen menunjukkan bahwa 80% warga Indonesia sering mencari tahu soal produk via online, sebelum membeli di dunia nyata. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan  rata-rata global yang sebesar 60%. Selain itu dengan jumlah persentase yang sama calon pembeli Indonesia sering membaca ulasan produk secara online, sebelum mereka membeli di dunia fisik.

Lebih dari dua pertiga konsumen Indonesia mengatakan bahwa belanja online merupakan suatu hal yang menyenangkan. Namun menurut laporan terbaru UBS dari semua transaksi produk eceran, belanja online konsumen Indonesia tercatat hanya  0,1% (atau US $100 juta)  dari semua transaksi itu, dilansir dari wsj.

Hambatan dari penjualan online ini salah satunya adalah penetrasi yang minim dari kartu kredit serta kartu debit. Menurut data Euromonitor International tahun 2013, rekening bank yang terhubung ke kartu kredit atau debit di Indonesia hanya 92 juta, dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 240 juta orang.

Alasan lainnya lagi adalah ketidakpercayaan. Dari hasil Survey Nielsen, sebanyak 60 persen konsumen Indonesia enggan membagi informasi kartu kredit mereka lewat internet. Jumlah ini lebih besar dari negara-negara yang ada di Asia Tenggara kecuali Filipina.

Matthew Driver, presiden MasterCard untuk Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu peluang pertumbuhan terbesar e-commerce di Asia-Pasifik, dilansir dari Wallstreetjournal. Dia mengatakan bahwa berhasilnya industri e-commerce ini tergantung dari kuatnya infrastruktur dan kepercayaan yang semakin tinggi akan sistem pembayaran. Sejumlah besar warga Indonesia dalam transaksi online memilih untuk membayar belanja secara tunai.  Dengan begitu, mereka yakin barang yang datang sesuai pesanan.

Lazada merupakan salah satu perusahaan e-commerce yang rencanakan ekpansi di Indonesia. Penjual smartphone utama Tiongkok Xiaomi akan menjual produk murahnya di situs Lazada mulai bulan depan. Strategi ini akan menjadi langkah yang menguntungkan bagi kedua perusahaan. Memiliki penjualan smartphone termurah di situs akan menjadikan Lazada sebagai salah satu pasar e commerce yang cukup bertumbuh di dunia.

Menurut Nielsen saat aktivitas mobile memiliki tren yang menguat di negara-negara Asia Tenggara. Bahkan negara seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand masuk dalam 10 besar negara yang memakai mobile untuk berbelanja online. Untuk Indonesia, hasil survey Nielsen menyatakan 61 % responden mengaku berminat memakai mobile  untuk berbelanja online dalam enam bulan mendatang. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari 58% responden yang mengaku akan berbelanja melalui komputer.

Arum/Journalist/VM/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x