Balance Score Card for Simple Company

Infog-28

Secara sederhana perusahaan dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.

Jadi jika Anda memiliki sebuah warung makan atau usaha penyewaan mobil maupun usaha konveksi, maka Anda dapat mengkategorikan diri Anda sebagai pemilik perusahaan tentunya.

Secara sederhana Anda dapat mengidentifikasinya dengan ada tidaknya unsur-unsur perusahaan seperti badan usaha, kegiatan dalam bidang perekonomian, bersifat tetap dan terus menerus, secara terang-terangan, serta adanya keuntungan dan pembukuan.

Seberapa sederhananya perusahaan Anda, pasti Anda inginkan suatu keberhasilan dan kemajuan yang akan Anda raih. Keberhasilan tidak hanya dari sisi keuntungan tetapi sisi managerial sangatlah menentukan. Untuk apa keuntungan besar namun tidak ada satu pun karyawan yang dapat bertahan bekerja dengan Anda? Pasti suatu hari akan mendatangkan kesulitan juga pada Anda, bahkan akan tiba pada berkurangnya laba.

Semua yang terkait pada unsur-unsur perusahaan akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Menerapkan Balance Score Card

Untuk sebuah perusahaan yang sudah cukup kompleks mungkin penerapan balance scorecard bukanlah suatu yang asing lagi. Tetapi apakah juga perlu atau dapat diterapkan pada perusahaan yang sederhana? Bergunakah?

Secara sederhana balance score card dapat diartikan sebagai langkah penilaian atas kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan keseimbangan di antara sekian banyak elemen penting dalam kinerja. Penilaian atas kinerja tentu saja akan sangat dibutuhkan. Pada warung makan sekalipun, maka penilaian harus dilakukan. Berapa banyak variasi makanan yang dapat tersaji oleh seorang juru masak dalam suatu hari. Apakah jumlah pelanggan semakin bertambah atau malah menurun. Berapa pemasukan dalam suatu hari. Semuanya haruslah dinilai. Jika tidak ada penilaian maka bagaimana dapat dikatakan bahwa suatu usaha itu berkembang atau tidak?

4 Unsur Balance Score Card

Secara sederhana dapat digambarkan 4 unsur yang menjadi bagian dari Balance Score Scard, yaitu keuangan/financial, pelanggan/customer, proses bisnis/internal business process dan pengembangan sdm/learning and growth.

Misalkan Anda ingin mengidentifikasi ke-4 hal di atas pada warung nasi Anda maka Anda dapat memulainya demikian:

Financial

Berapa asset, profit, revenue? Serta unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi keuangan. Kemudian setiap karyawan yang terlibat di dalamnya harus diukur juga pada sisi financial. Apakah effort yang dilakukan sebanding dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Bagaimana jika sebuah posisi ditiadakan, apa dampaknya, dan sebagainya.

Secara sederhana hal ini dapat dibahas kepada setiap karyawan satu per satu apa yang menjadi factor-faktor financial bagi tiap-tiap mereka.

Customer

Hal-hal yang menyangkut unsur customer dapat dilihat dari customer loyalty, on time delivery dan lain sebagainya. Apakah sebuah posisi berkaitan dengan customer baik secara langsung maupun tidak langsung? Apa saja yang harus diperhatikan sebuah posisi untuk dapat menarik lebih banyak lagi customer. Setiap hari siapakah yang menjadi customer bagi seorang karyawan. Apakah internal atau external? Bagaimanakah dapat sebanyak-banyak meng “attrack” customer?

Hal ini perlu dibahas satu persatu sehingga setiap pegawai tahu dengan jelas siapa yang menjadi customer baginya.

Internal Business Process

Hal ini dapat menyangkut process quality, process cycle time. Setiap posisi harus tahu benar proses di dalam pekerjaannya secara end to end. Proses tersebut juga harus direview secara berkala dan disesuaikan dengan setiap perkembangan yang ada. Proses dapat menjadi ketinggalan jaman saat tidak dilakukan update.

Setiap posisi harus memiliki proses yang jelas dan keterkaitannya dengan proses lainnya yang dimiliki posisi yang lain.

Learning & Growth

Perusahaan yang mau berkembang maka tidak dapat melupakan pembelajaran bagi karyawannya. Hal ini tentu saja menyangkut kompetensi dari setiap karyawan. Jika masih kurang maka sangat perlu untuk diberikan pelatihan baik yang berkaitan dengan keterampilan ataupun pengetahuan. Posisi yang paling sederhana sekalipun sangat membutuhkan pelatihan. Pelatihan dapat diberikan baik secara internal maupun eksternal.

Dengan menjabarkan ke-4 hal di atas serta mengevaluasinya akan mempermudah perusahaan untuk menetapkan target serta mencapainya.

Ruth Berliana : Managing Partner Divisi Human Capital Development Vibiz Consulting dan kontributor folder HR di web Businesslounge

Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x