(Business Lounge – World News) – Pemimpin Eropa diperingatkan presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ditundanya pembayaran gas Ukrainda kepada Rusia telah mengakibatkan situasi yang krisis. Peringatan itu sendiri diberilan melalui surat resmi, menurut Dmitry Peskov, juru bicara Putin. Ditegaskan juga di dalamnya bahwa jika tagihan energi ini tidak diselesaikan Ukraina, maka pembayaran di muka akan terpaksa diminta perusahaan gas Gazprom.
Jika pembayaran tidak juga diselesaikan, penyaluran gas secara sebagian atau bahkan keseluruhan akan dihentikan oleh Gazprom. Jumlah tunggakan utang gas Ukraina ini jumlahnya lebih dari US$2 miliar (Rp22 triliun) menurut Gazprom.
Sementara Departemen Luar Negeri AS mengecam bahwa gas ini adalah upaya Rusia untuk menekan Ukraina. Juru bicara Deplu AS, Jen Psaki menyampaikan bahwa harga gas yang diberikan Rusia pada Ukraina jauh lebih tinggi dari harga yang dibayarkan anggota Uni Eropa lainnya.
Para kelompok separatis proRusia masih memenuhi gedung-gedung perkantoran di Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina. Foto di atas terlihat boneka berbentuk politisi dan kandidat presiden Ukraina Yulia Tymoshenko digantung di sebuah papan reklame di depan perkantoran layanan keamanan nasional SBU di Luhansk, bagian timur Ukraina, Rabu kemarin. Separatis pro Rusia membangun barikade kembali di sekitar gedung keamanan nasional di kota Luhansk hari Rabu kemarin dan meminta bantuan Presiden Vladimir Putin setelah pemerintah memperingati akan menggunakan kekerasan untuk memulihkan ketertiban.
Di Kiev, pejabat Ukraina sudah sampaikan kepada para aktivis proRusia jika mereka menyerahkan senjata maka mereka tidak akan dihukum pemerintah.
Kelompok separatis itu menuntut referendum untuk memperoleh hak otonomi. Di Donetsk, mereka telah mendeklarasikan berdirinya “republik rakyat.” Mereka masih berkumpul dengan mempunyai persenjataan lengkap.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara