(Business Lounge – Business Today) Dari sektor manufaktur otomotif Jepang kembali dilaporkan adanya peningkatan laba di tahun 2013 oleh salah satu produsen otomotif di Jepang, Nissan. Perusahaan tersebut melaporkan laba bersih sembilan bulan hingga akhir 2013 melonjak 18,4 persen. Keberhasilan ini banyak didukung oleh pelemahan yen dan kenaikan penjualan di Amerika Utara dan China.
Selain itu, pesaing satu negara Nissan, Toyota yang merupakan produsen mobil terbesar dunia juga mengumumkan berhasil mencatat rekor tahunan laba dengan pendapatan selama sembilan bulan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi JPY 1,5 triliun. Sedangkan Honda telah mengatakan laba bersih selama sembilan bulan melonjak hampir 40 persen menjadi JPY 403,60 miliar.
Nissan, Toyota, dan Honda adalah produsen mobil terbesar dunia asal Jepang. Meski pasar penjualan mobil ekspor agak menurun, namun ketiga perusahaan ini berhasil mencatat kenaikan penjualan mobil di dalam negeri.
Penjualan di China sendiri agak merosot pada akhir tahun 2012 karena adanya pertikaian diplomatik antara Jepang dan China. Hal ini telah memicu boikot konsumen mobil asal Jepang di pasar kendaraan terbesar di dunia.
Nissan sendiri sangat mengandalkan pasar China, karena sekitar seperempat dari penjualan globalnya berasal dari negara tersebut. Selain Nissan, beberapa perusahaan yang mengandalkan pasar China yaitu General Motors dan Volkswagen.
Pada bulan November, eksekutif baru yang bertanggung jawab atas bisnis Nissan China mengatakan telah berhasil meningkatkan kembali penjualan mobil di China setelah terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dianggap sangat mendukung perusahaan untuk mengejar ketinggalan di saat penjualan di pasar kendaraan terbesar dunia kembali meningkat..
Pada periode April-Desember, Nissan melaporkan memperoleh laba JPY 274,1 miliar dengan pendapatan sebesar JPY 7,27 triliun, naik 19,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Selama periode itu pula, Nissan menjual 3,67 juta kendaraan secara global, naik 1 persen.
Nissan telah mencatat kinerja sembilan bulan yang kuat di tengah meningkatnya permintaan untuk model-model baru di beberapa pasar utama. Penjualan di Jepang dan Amerika Utara mampu mengimbangi volatilitas pasar negara berkembang dan penjualan lesu di Eropa. Berdasarkan produk line-up yang kuat dan permintaan pasar saat ini, Nissan akan mempu memenuhi target labanya selama setahun penuh.
Pada bulan November, Nissan menurunkan prospek laba setahun penuh menjadi JPY 355 miliar dari perkiraan sebelumnya sebesar JPY 420 miliar. Meskipun penurunan belum terjadi, tetapi pemberlakuan pajak konsumsi pada bulan April di Jepang dan kemungkinan perlambatan pasar mobil AS dan Asia bisa mengerem penjualan untuk sektor otomotif Jepang.
Keuntungan akibat pelemahan yen diprediksi masih akan berlanjut, sementara kerusuhan politik di Thailand diprediksi akan memaksa Toyota memindahkan basis produksinya dari negara itu.
(ja/IC/bl)
Pic: nissan