(Business Lounge – Business Today) Kebanyakan para pengusaha pemula di Bali belum mampu mengelola keuangan secara baik sehingga mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Pengusaha yang kebanyakan usia muda tersebut mengalami kendala untuk memajukan bisnisnya.
Pendapat diatas diungkapkan seorang Manajer Klinik Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi Provinsi Bali, Cok Istri Agung Widyawati. Menurut dia pengelolaan keuangan dan manajemen yang kurang baik itu menghambat upaya wirausahawan tersebut untuk mendapatkan tambahan modal dari pihak perbankan.
Biasanya perbankan membutuhkan laporan keuangan dari UKM yang ingin mengajukan pinjaman uang, tetapi para pengusaha tersebut kesulitan memenuhinya.
“Hal itu karena para pengusaha baru tersebut tidak membuat catatan pemasukan dan pengeluaran secara baik, bahkan terkadang ada yang mencampurkan hasil usaha dengan dana pribadi. Seharusnya tidak seperti itu,” ujarnya.
Pejabat ini memberikan suatu solusi dimana kelemahan tersebut dapat diatasi dengan memberikan mereka tenaga konsultan yang akan mendampingi untuk mengelola usahanya dengan baik dari perencaaan sampai hasil.
Menurut Cok Istri Agung Widyawati, jumlah pendamping yang ideal adalah satu konsultan yang mampu membina 10 usaha kecil dan menengah serta dua koperasi.
Di Bali sendiri cukup banyak terdapat konsultan baik perorangan maupun berbentuk perusahaan, namun belum ada sinergi yang cukup baik dengan para pengusaha muda tersebut.
Dan untuk memfasilitasi para pengusaha tersebut Dinas Koperasi akan akan bersinergi dengan para akademisi, konsultan, pemerintah dan UKM supaya terdapat pola yang tepat dalam mengatasi permasalah yang terjadi dalam mengembangkan kualitas para pengusaha pemula.
(AH/AH/BL-ant)