(The Manager’s Lounge – Leadership), Pernah mendengar suatu organisasi atau perkumpulan atau tim yang bubar ketika pemimpinnya, karena berbagai alasan, tidak lagi memimpin ? Orang hanya tinggal membicarakan riwayat masa lampau si pemimpin dan menyayangkan pengikut atau anggota yang seperti ayam kehilangan induk. Tentu anda tidak ingin hal ini terjadi pada kelompok atau organisasi anda.
Apa yang salah? Seringkali seorang yang memiliki posisi tertentu sehingga punya banyak sub ordinate atau anggota tim lebih terfokus pada pengembangan kemampuannya sebagai seorang pimpinan tetapi terjadi kesenjangan dengan bawahan atau tim karena mereka tidak dipersiapkan sebagai pengganti atau minimal kawan sekerja yang berpadanan dalam berbagai wawasan, pengetahuan dan skill.
Salah satu ciri kepemimpinan adalah kemampuan untuk memotivasi orang lain dan mengarahkan orang tersebut untuk mengembangkan diri dan meraih keberhasilan. Kalau mereka masih tetap bersama anda sebagai pemimpin pada saat keberhasilan diraih maka mereka merasa bahwa ini adalah keberhasilan bersama. Dwight D. Eisenhower memiliki ungkapan yang sangat terkenal “Leadership is the art of getting someone else to do something you want done because he wants to do it.”
Belajar dari Brian Tracy dari Amerika, penulis buku tentang pengembangan potensi manusia yang terkenal, berikut adalah kunci memotivasi anggota tim atau sub ordinate anda.
Tujuan yang jelas
Pemimpin harus memiliki tujuan sebagai transformational leader yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi kepada anggota tim atau bawahan untuk mencapai performance tertinggi atau lebih baik dari sebelumnya melalui cara-cara yang memungkinkan untuk dilakukan.
Bekali dengan pengetahuan
Pemimpin yang baik mampu empower tim dengan membekali dan memperkaya tim dengan wawasan yang luas dan pengetahuan yang cukup. Orang perlu merasa bahwa dirinya mampu dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan serta ‘well informed’ terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi. Sangat tidak nyaman apabila mereka merasa ‘gelap’, tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Berikan feedback secara regular
Kemauan untuk empower orang lain ditunjukkan dengan sikap atau kebiasaan memberikan feedback secara regular terhadap hasil atau performance tim/ bawahan. Seseorang ingin tahu hasil pekerjaannya agar dapat melakukan perbaikan apabila hasilnya masih di bawah standar. Feedback harus obyektif dan disampaikan dengan cara yang positif sehingga tim atau bawahan tidak merasa sekedar dikritik.
Hargai dan biasakan memuji
Biasakan memberikan pujian atau penghargaan kepada anggota tim atau bawahan. Ingat, manusia adalah yang perlu dihargai, dihadapi dengan sikap yang hangat, hormat dan diberikan harapan-harapan yang positif. Pujian yang tulus dapat berakibat sangat signifikan terhadap motivasi seseorang.
Kembangkan diri dan ciptakan masa depan
Seorang pemimpin harus mampu mengembangkan diri sendiri sebagai seorang pemimpin dan menciptakan sesuatu yang berbeda atau baru bagi dunia sekitarnya. Dan ini akan menjadi bekal tidak hanya bagi diri sendiri tetapi bagi seluruh anggota tim
“A leader is best when people barely know he exists. When his work is done, they will say: we did it ourselves.” – Lao Tzu
(Emy Trimahanani/IK/TML)
pic : chasitycooper.wordpress