(The Manager’s Lounge – Finance), Persediaan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali atau diproses kembali. Persediaan adalah aset dan bagian dari unsur aktiva lancar dalam neraca.
Macam-macam persediaan barang adalah sebagai berikut:
Barang yang tersedia untuk dijual ( barang dagang/barang jadi)
Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, setelah itu dijual.
Barang yang akan digunakan untuk produksi barang-barang jadi yang akan dijual ( bahan baku dan bahan pembantu ) dalam kegiatan normal perusahaan.
Jikalau pencatatan persediaan barang tidak benar dan mengakibatkan tidak adanya persediaan barang, maka perusahaan akan menghadapi suatu resiko atau kendala dimana tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang sangat membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu persediaan yang ada juga dapat menimbulkan banyak biaya penyimpanan seperti biasa pegawai, biaya operasional pabrik, biaya gedung dll. Jadi persediaan hanya diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkan, jadi penting sekali metode pencatatan yang benar.
Penilaian Persediaan
Masalah-masalah yang timbul dalam penilaian persediaan dalam satu periode adalah :
Menetapkan jumlah dan nilai persediaan yang sudah terjual / sudah menjadi biaya.
Menentukan jumlah dan nilai persediaan yang belum terjual (yang harus dilaporkan dineraca)
Akhir periode akuntansi selalu dilakukan pemeriksaan persediaan, Tujuannya adalah mencocokkan pencatatan dengan jumlah barang yang ada digudang, kegiatan ini biasa di kenal dengan istilah STOCK OPNAME.
Metode pencatatan persediaan dibedakan menjadi dua, yaitu metode periodik (sistem fisik) dan metode perpetual.
1. Metode Fisik (sistem periodik)
Disediakan satu akun yang disebut Persediaan Barang Dagang dalam buku besar perusahaan. Akun ini digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang yang ada di awal dan akhir periode. Persediaan barang dagang yang ada di awal dan akhir periode itu sendiri ditentukan dengan jalan melakukan perhitungan fisik terhadapnya. Pencatatan untuk persediaan awal dan akhir dilakukan dengan membuat jurnal penyesuaian. Akun lawan untuk jurnal penyesuaian persediaan adalah Ikhtisar Laba Rugi.
Disediakan satu set akun yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang dagang serta transaksi-transaksi lain Saldo dari set akun ini bila digabungkan akan merupakan pembelian bersih.
2. Metode saldo permanen (perpetual method)
Pembelian barang dagang langsung dicatat ke akun persediaan. Harga pokok penjualan tidak dihitung secara periodik, tetapi dihitung dan dicatat setiap kali terjadi transaksi. Untuk ini, dibuat satu akun tersendiri yaitu: Harga pokok penjualan. Akun persediaan barang dagang dalam metode saldo permanen digunakan untuk mencatat persediaan yang ada di awal periode, pembelian yang dilakukan selama periode,penjualan yang dilakukan semala periode dan persediaan yang ada di akhir periode.
Kartu stok
Dalam metode saldo permanen setiap jenis barang dibuatkan satu catatan tersendiri yang disebut kartu stok atau kartu persediaan (stock card). Kumpulan dari kartu stok, untuk semua jenis barang yang ada, disebut buku stok atau buku persediaan. Ada tiga hal yang dicatat dalam kartu stok, yaitu penambahan, pengurangan dan saldo yang ada setelah terjadinya suatu transaksi. Penambahan dalam kartu stok, biasanya berasal dari pembelian barang dagang. Di samping pembelian, penambahan dalam kartu stok juga dapat berasal dari penjualan retur. Pengurangan dalam kartu stok, pada umumnya berasal dari penjualan barang dagang. Pengurangan dapat juga terjadi dari pembelian retur.
Menentukan kuantitas persediaan & Biaya
Seluruh barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan (baik secara fisik ada atau tidak di perusahaan ), termasuk dalam persediaan ketika suatu persediaan diambil. Ini memerlukan pemeriksaan seluruh dokumen-dokumen pengiriman dan mengidentifikasi seluruh pengiriman barang dagangan yang keluar. Menentukan kuantitas barang di tangan harus dilakukan sedikitnya oleh dua orang, dan orang ketiga harus memeriksa ketepatan dari perhitungan tersebut. Ketika menentukan harga pokok penjualan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya dimasukkan dalam harga pembelian.
(Margie Retha/IC/TML)