Buzz Marketing,Paling Efektif di Indonesia

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Para marketer berlomba-lomba untuk memasarkan produk mereka dengan memasang iklan dengan anggaran selangit di berbagai media cetak, radio, televisi hingga internet. Namun, tahukah Anda bahwa metode pemasaran tradisional yaitu promosi word-of-mouth(dari mulut ke mulut) masih merupakan jenis aktivitas pemasaran yang paling efektif di Indonesia?

Definisi Buzz, secara umum adalah; Obrolan murni ditingkat pelanggan yang menular, tentang orang, barang, atau tempat. (“ infectious chatter; genuine, street-level exitement about a hot new person, place or thing”). Atau secara lebih umum lagi Buzz adalah obrolan tentan brand (“ Buzz is all the word of mouth about a brand”).

Pada Global Consumer Study 2007 yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen, menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran lima besar negara dimana word-of-mouth dianggap sebagai bentuk iklan yang paling kredibel. Dari 47 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat 3 dengan 89%. Di posisi pertama dan kedua ada Hong Kong dan Taiwan. Kemudian lima besar yang lainnya juga negara Asia, yaitu India dan Korea Selatan.

Masih berdasarkan hasil survey, ternyata lima negara tersebut juga yang paling mengandalkan rekomendasi dari orang lain mengenai suatu brand. Urutan lima besar sama saja dengan sebelumnya. Kemudian dari seluruh responden di dunia, mayoritas menjawab bahwa rekomendasi dari konsumen lain adalah salah satu bentuk iklan yang paling dipercaya.

Implikasinya terhadap para pemasar antara lain mereka akan berfokus kepada kepuasan pelanggan. Jika pelanggan puas tentunya mereka akan mempromosikannya word-of-mouth.

Lalu selain berfokus kepada kepuasan pelanggan, tentunya pemasar juga bisa mengelola aktivitas buzz marketing ini. Cara-cara yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:

• Conversation tracking, yaitu memonitor pembicaraan yang berkaitan dengan suatu merek, baik pembicaraan offline maupun online
• Menciptakan komunitas komunitas dengan ketertarikan/bidang yang sama
• Program brand advocacy, yaitu memilih pelanggan yang loyal untuk bertindak mewakili brand tersebut.
• Memberikan pelayanan yang superior, sehingga menciptakan kepuasan pelanggan.
• Blog marketing, yaitu mengelola blog perusahaan ataupun terkait dengan produk dan berhubungan dengan orang lain melalui blog.
• Influencer marketing, yaitu mengidentifikasi siapa saja yang besar pengaruhnya dalam sebuah social network dan bekerjasama dengan mereka.

Word-of-Mouth tidak hanya melibatkan berita baik, namun juga berita buruk. Artinya, tidak memedulikan seberapa banyak dan baik iklannya, maka jika ada pengalaman yang buruk mengenai merek tertentu, tentu akan menyebar dengan sangat cepat. Sehingga bisa mencederai penjualan dari merek tertentu.

Oleh karena itu, pemasar juga dapat memanfaatkan langkah-langkah diatas untuk meng-counter word-of-mouth yang negatif. Namun tentu saja hal yang paling utama tetaplah pelayanan pelanggan yang superior. Karena dari sanalah semuanya bermula. Pelayanan superior adalah langkah paling efektif dalam melawan word-of-mouth yang negatif.

 

 

(Rinella Putri/AA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x