(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – “The Hills are alive, with the sound of music..With songs they have sung for a thousand year..The hills fill my heart with the sound of music..My hearts wants to sing every song it hears”..
Lirik lagu diatas merupakan cuplikan dari lagu “The Sound of Music” yang merupakan soundtrack film “The Sound of Music” yang tersohor. Ya, film musikal yang terkenal pada tahun 1965 ini merupakan film yang abadi sampai sekarang. Bahkan, lagu “The Sound of Music” tersebut masih suka dinyanyikan oleh banyak orang sampai saat ini. Dan bukan hanya itu saja, film “The Sound of Music” sendiri merupakan film yang abadi dan diingat orang sampai sekarang. Mengambil contoh lagu dan film “The Sound of Music”, kita semua mengetahui bahwa musik merupakan unsur penting yang mendukung pemasaran dalam industri perfilman.
Seperti kita lihat betapa berhasilnya film “The Sound of Music” yang legendaris, selain lagu “The Sound of Music”nya yang terkenal, beberapa lagu lainnya seperti Climb Ev’ry Mountain, Do-Re-Mi, Edelweiss, Sixteen Going On Seventeen, dan beberapa lagu lainnya menjadi popular bahkan sampai sekarang pun lagu-lagu ini sering dinyanyikan di kalangan high society dimana-mana.
Selain film “The Sound of Music”, contoh lainnya adalah film “The Lion King” yang merupakan salah satu mahakarya dari Disney, dimana lagu-lagunya merupakan karya yang abadi dan tetap enak didengar bahkan sampai saat ini. Selain itu, ada juga film “High School Musical” yang bahkan dibuat beberapa serial karena soundtrack lagu-lagunya yang enak didengar.
Pertanyaannya saat ini adalah, bagaimana kita bisa mengetahui musik yang tepat untuk film yang akan kita pasarkan? Berikut ada beberapa cara yang tepat :
Pilihlah jenis musik yang sesuai dengan tema film tersebut
Musik yang dipilih untuk sebuah film harus sesuai dengan tema film yang akan diproduksi. Misalnya, film tersebut membahas mengenai dunia anak sekolah, lagu-lagu tersebut haruslah yang sesuai dengan tema anak sekolah. Seperti contohnya jenis lagu A merupakan lagu yang sangat baik dan sangat enak didengar, namun lagu A tersebut ternyata tidak cocok untuk tema film yang berhubungan dengan anak sekolah, melainkan lebih cocok dengan segmen anak mahasiswa atau yang lainnya. Contoh lainnya, lagu B sangat cocok untuk film bertema opera, namun belum tentu cocok untuk film bertema drama komedi. Karena itu, pilihlah lagu dengan jenis musik yang sesuai dengan tema film yang akan diproduksi.
Perhitungkan segmen pasar yang menjadi sasaran dari film yang akan diproduksi dan dipasarkan
Selain jenis musik, segmen pasar merupakan hal yang harus kita perhitungkan di dalam mencari lagu yang cocok untuk industry perfilman. Seperti apabila kita mengincar segmen menengah keatas, mungkin lagu jenis jazz dan klasik merupakan jenis lagu yang cocok untuk film yang bersegmen menengah keatas yang cenderung bertema opera, drama yang berkelas, atau lainnya. Tetapi, jika segmen pasarnya misalnya adalah anak muda, lagu yang lebih easy listening merupakan lagu yang pas untuk film yang mengincar segmen pasar yang kebanyakan adalah anak muda. Jadi, segmen pasar salah satu hal penting yang harus diperhitungkan di dalam memilih lagu untuk film yang akan kita produksi dan pasarkan.
Tambahkan unsur lainnya yang mendukung, seperti tarian dan lainnya
Selain musik, ada unsur lainnya yang juga mendukung dan dapat meningkatkan brand awareness dari film itu sendiri, yaitu seperti tarian. Film seperti “High School Musical”, selain lagu-lagunya yang enak didengar, koreografi tarian di film tersebut juga membuat penonton serasa hidup dan ingin menari bersama ketika menonton film tersebut. Karena itu, selain memperhitungkan jenis lagu dan segmen pasar, unsur lainnya seperti tarian dan lainnya juga harus diperhitungkan untuk membuat pemasaran film tersebut menjadi berhasil dan juga meningkatkan brand awareness terhadap film tersebut.
(Fanya Jodie/AA/TML)