(Business Lounge – World News) – Pesawat luar angkasa Soyuz TMA-13M yang membawa awak Stasiun Luar Angkasa Internasional Alexander Gerst asal Jerman, Maxim Surayev asal Rusia dan Reid Wiseman asal AS meluncur dari landasan di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, hari Rabu kemarin dan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan selamat.
Astronot serta pakar Geofisika Jerman, Alexander Gers sebelum berangkat mengatakan melalui jejaring sosial Twitternya ,”Adrenalin memuncak, tapi saya merasa santai”.
Setelah meluncur sekitar hampir enam jam , Gerst dan dua astronot yang lain tiba di ISS, laboraturium penelitian seharga 100 miliar US Dollar yang melayang di ketinggian 418 km di atas Samudera Pasifik, di selatan langit Peru.
ISS yang dibangun secara patungan oleh 15 negara ini dikelola oleh Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara yang bekerja sama itu sekarang memiliki hubungan yang menegang setelah Rusia menganeksasi semenanjung Krimea di Ukraina. Washington sudah memutuskan memberikan sanksi ekonomi internasional bagi negara Rusia.
Sekalipun hubungan kedua negara tersebut semakin tegang dalam perekonomian tetapi selama ini dalam hal kerjasama mengenai stasiun luar angkasa tidak pernah disentuh. Namun baru-baru ini kontrak perpanjangan kerjasama dengan AS setelah tahun 2020 ditolak oleh Moskow. Hal itu akan berakibat dengan kapsul Soyuz tidak bisa lagi ditumpangi astronot AS.
Steven Swanson, astronot NASA yang saat ini menghuni Stasiun ISS dalam interview yang dirilis oleh stasiun televisi NASA hari Rabu kemarin mengatakan bahwa politik tidak akan mempengaruhi hubungan kerjanya dengan para kosmonot Rusia. Mereka tetap bekerja baik satu dengan yang lainnya. Sehingga isu politik atau gejolak apapun yang terjadi di bumi antara AS dan Rusia tidak berpengaruh sama sekali di luar angkasa.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara