(Business Lounge Journal – Medicine)
Semakin bertambah usia dan bertambahnya tekanan hidup, banyak orang mulai mengalami penurunan konsentrasi dan kemampuan mengingat. Walau hal ini merupakan bagian dari proses penuaan yang alami, bukan berarti tidak bisa diperlambat. Seperti tubuh yang perlu dilatih untuk tetap bugar, otak pun membutuhkan rangsangan dan aktivitas rutin agar terus bekerja secara optimal.
Otak merupakan organ yang fleksibel dan terus berkembang saat diberi tantangan. Jika digunakan secara konsisten, fungsi otak akan tetap prima. Oleh karena itu, membiasakan diri melakukan kegiatan yang menstimulasi otak setiap hari sangat penting, baik untuk anak muda maupun kelompok usia lanjut.
- Membaca dan Menulis secara Teratur
Membaca dan menulis adalah cara yang sederhana namun ampuh untuk menstimulasi kerja otak. Dengan membaca, kita memperluas pengetahuan dan membangun koneksi berpikir, sementara menulis melatih kemampuan berpikir kritis dan menuangkan ide secara logis. Membuat catatan harian, menulis opini atau menyusun daftar tugas dapat membantu menjaga otak tetap aktif. Luangkan waktu minimal 15 menit setiap hari untuk kedua aktivitas ini.
- Bermain Permainan yang Menantang Pikiran
Jenis permainan seperti teka-teki silang, sudoku, atau permainan memori dapat membantu meningkatkan daya ingat dan logika berpikir. Selain menghibur, permainan ini memicu otak untuk bekerja lebih keras dan membangun daya analisa. Permainan semacam ini cocok menjadi rutinitas ringan yang bermanfaat, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan otak di usia lanjut.
- Belajar Keterampilan Baru
Melatih otak juga bisa dilakukan dengan mempelajari hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya. Misalnya, belajar bahasa baru, memainkan alat musik, atau mengikuti kelas daring. Proses pembelajaran tersebut merangsang berbagai bagian otak dan memperkuat koneksi neuron, yang berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir dan memori jangka panjang.
- Menjaga Gaya Hidup Sehat
Kesehatan otak sangat berkaitan dengan kesehatan fisik. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, senam pagi, atau yoga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke otak. Selain itu, pola makan seimbang, tidur yang cukup, serta mengelola stres juga berperan penting dalam menjaga ketajaman berpikir dan mencegah gangguan kognitif.
- Membangun Interaksi Sosial
Berinteraksi dengan orang lain mampu menjaga otak tetap aktif. Percakapan, diskusi, atau sekadar berbagi cerita mendorong otak untuk merespons secara cepat dan tepat. Aktivitas sosial juga terbukti dapat menurunkan risiko stres dan depresi, yang bisa berdampak buruk pada fungsi otak jika dibiarkan berlarut-larut.
Melatih otak setiap hari bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Dengan aktivitas yang ringan namun konsisten, seperti membaca, belajar hal baru, hingga bersosialisasi, kita bisa menjaga otak tetap aktif dan tajam. Ingat, menjaga kesehatan otak bukan hanya tentang kecerdasan, tapi juga tentang menjaga kualitas hidup dan produktivitas jangka panjang.
Pesta/VMN/BLJ