Meta

Meta Tawarkan Akuisisi Saham di Dana Ventura NFDG

(Business Lounge – Technology) Meta Platforms tengah menjalankan langkah strategis yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan menawarkan akuisisi sebagian kepemilikan dalam dana ventura NFDG, sebuah firma yang dibentuk oleh dua sosok penting dalam dunia kecerdasan buatan Nat Friedman dan Daniel Gross. Penawaran ini, seperti dilaporkan oleh The Information, memungkinkan para limited partners atau investor awal untuk menjual sebagian saham mereka dalam skema transaksi sekunder, berdasarkan valuasi saat ini.

Langkah ini tidak hanya mencerminkan agresivitas Meta dalam memperkuat posisinya di sektor AI, tetapi juga mengungkap bagaimana perusahaan teknologi besar kini mulai membangun ekosistem AI yang tidak hanya bersifat internal, melainkan juga mencakup jaringan modal ventura yang luas.

Menurut laporan Bloomberg, transaksi ini belum tentu melibatkan kontrol langsung atas NFDG atau pengaruh atas keputusan investasinya, namun lebih merupakan bentuk dukungan Meta terhadap jaringan startup dan teknologi AI yang dibina oleh Friedman dan Gross. Dalam banyak hal, ini dapat dibaca sebagai strategi penguatan aliansi tanpa akuisisi penuh, namun tetap memberi Meta akses strategis terhadap ekosistem inovasi yang berkembang di sekitar dua investor berpengaruh ini.

Nat Friedman, mantan CEO GitHub, dan Daniel Gross, eks partner di Y Combinator sekaligus pendiri startup AI yang diakuisisi oleh Apple, dikenal sebagai investor yang sangat aktif di sektor AI. Mereka mendirikan NFDG, sebuah firma ventura dengan portofolio luas di bidang teknologi frontier, termasuk pembelajaran mesin, agent AI, dan komputasi awan. Sejak awal, NFDG beroperasi seperti jaringan pendanaan kolektif dengan pendekatan investor-operator: mereka tidak hanya menyuntikkan modal, tetapi juga membimbing, menghubungkan, dan mempercepat perkembangan startup.

Kabar bahwa Meta tengah melakukan transaksi sekunder atas saham minoritas di dana ventura ini merupakan sinyal kuat tentang bagaimana perusahaan raksasa tersebut mencoba menutup celah dalam perlombaan AI melawan rival seperti OpenAI (yang didukung oleh Microsoft), Anthropic (yang didukung Amazon), dan Mistral AI (yang didukung Nvidia). Dengan tidak adanya kesepakatan eksklusif atau akuisisi penuh, Meta tampaknya ingin menjaga fleksibilitas NFDG namun tetap menjadi bagian dari aliran informasi dan kolaborasi dari ekosistem startup yang dinamis ini.

Seorang sumber yang mengetahui transaksi ini mengatakan kepada The Information bahwa hanya sebagian kecil dari saham para limited partners yang akan dijual. Transaksi ini bersifat opsional, dan tidak semua investor harus menjual. Dengan kata lain, ini bukan bentuk pembelian dana secara penuh, melainkan semacam “exit liquidity” yang disediakan Meta bagi investor awal yang mungkin ingin mencairkan keuntungan dari valuasi tinggi yang kini melekat pada banyak portofolio startup AI.

Langkah ini dipandang sebagai solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi Meta, ini adalah cara cerdas untuk memperkuat hubungan dengan komunitas AI tanpa harus mengakuisisi startup secara langsung. Sementara bagi investor NFDG, ini merupakan peluang langka untuk mencairkan sebagian kepemilikan di tengah kondisi pasar AI yang masih bergolak dan belum banyak menghadirkan IPO besar.

Namun, langkah ini juga mengangkat sejumlah pertanyaan strategis. Mengingat bahwa NFDG dikenal karena otonominya dan selektivitas dalam memilih mitra, apakah keterlibatan Meta akan mempengaruhi arah investasi ke depan? Sejauh ini, baik Meta maupun pihak NFDG belum memberikan komentar resmi terkait detail atau valuasi transaksi tersebut. Namun analis teknologi melihat ini sebagai bentuk diplomasi modal, di mana Meta berupaya menjaga hubungan baik dengan tokoh kunci AI, sambil mengamankan posisinya di garis depan inovasi.

Di tengah gejolak pengembangan AI yang kian cepat, perusahaan besar menghadapi tantangan untuk tidak hanya membangun model AI mereka sendiri, tetapi juga memahami dan berintegrasi dengan ekosistem startup yang menjadi sumber eksperimen dan terobosan baru. Dalam konteks ini, pendekatan Meta bisa dianggap sebagai bentuk soft-power — masuk ke ekosistem melalui dukungan finansial, bukan dominasi.

Daniel Gross dan Nat Friedman telah menjadi figur yang sangat berpengaruh dalam lanskap teknologi AI saat ini. Mereka dikenal sebagai investor tahap awal dalam berbagai perusahaan yang kini menjadi pemimpin teknologi. Melalui NFDG, keduanya berhasil memposisikan diri sebagai kurator masa depan AI, menjadikan firma ventura mereka bukan sekadar sumber pendanaan, tetapi sebagai komunitas teknolog yang aktif.

Salah satu startup yang didukung oleh NFDG adalah Perplexity AI, sebuah perusahaan yang fokus pada pencarian berbasis bahasa alami, yang kini mulai menyaingi dominasi Google Search. Selain itu, mereka juga mendukung berbagai proyek open-source dan eksperimen frontier seperti agent otomatis dan sistem AI multimodal.

Bagi Meta, hubungan dengan para inovator ini sangat berharga. Meta sendiri sedang mempercepat pengembangan AI melalui model LLaMA dan platform terbuka seperti PyTorch. Mereka juga terus mengembangkan perangkat keras seperti chip AI dan pusat data canggih. Namun, seperti yang diungkap oleh Reuters, Meta menyadari bahwa kecepatan inovasi AI saat ini tidak hanya ditentukan oleh kekuatan internal, melainkan oleh kemampuan untuk berjejaring dengan komunitas kreatif yang bergerak cepat.

Pendekatan Meta mencerminkan perubahan lanskap akuisisi teknologi. Di masa lalu, perusahaan besar seperti Facebook, Google, atau Microsoft kerap mengakuisisi startup untuk menyerap talenta dan teknologi. Namun kini, dengan meningkatnya resistensi terhadap akuisisi besar dan pengawasan regulator yang ketat, banyak perusahaan memilih strategi ko-investasi atau kolaborasi non-eksklusif.

Langkah Meta terhadap NFDG juga menggambarkan model “capital as partnership” di mana perusahaan besar tidak lagi sekadar pembeli teknologi, tetapi menjadi bagian dari ekosistem investasi itu sendiri. Dengan menjadi investor minoritas, Meta menjaga otonomi NFDG sembari mendapat tempat di meja diskusi teknologi masa depan.

Di sisi lain, keterlibatan Meta juga dapat meningkatkan tekanan terhadap NFDG untuk menjaga independensi mereka. Beberapa analis memperingatkan bahwa kehadiran Meta, meskipun tidak langsung mengendalikan keputusan investasi, tetap akan menciptakan ekspektasi tidak tertulis terkait sinergi atau akses eksklusif. Ini bisa menjadi tantangan bagi Friedman dan Gross untuk tetap menjaga keseimbangan antara independensi dan kemitraan strategis.

Lebih jauh lagi, transaksi ini menyoroti tren yang lebih luas dalam industri teknologi: pergeseran kekuatan dari R&D internal ke kolaborasi ekosistem. Dalam dunia AI yang berkembang cepat dan sangat kompetitif, perusahaan tidak lagi cukup hanya dengan membangun tim internal, tetapi harus menjalin kemitraan strategis dengan investor, akademisi, dan pembuat alat bantu open-source.

Sebagaimana disampaikan oleh pakar investasi teknologi di Andreessen Horowitz, model AI saat ini terlalu kompleks untuk dimiliki sepenuhnya oleh satu entitas. “Inovasi tidak lagi terjadi secara eksklusif di dalam korporasi besar. Para perintis ada di mana-mana — dan mereka lebih suka bekerja dalam ekosistem yang cair dan terbuka,” ujarnya.

Meta tampaknya memahami hal ini. Mereka tidak hanya berinvestasi dalam model AI sendiri, tetapi juga aktif mendukung komunitas pengembang dan peneliti AI global. Investasi ke dalam dana ventura seperti NFDG adalah perpanjangan logis dari strategi tersebut: membangun akses, membina relasi, dan tetap relevan dalam arus cepat inovasi AI.

Jika transaksi ini berhasil dan diterima dengan baik oleh investor serta komunitas startup, bisa jadi ini akan menjadi preseden baru. Perusahaan teknologi besar akan berlomba bukan hanya untuk mengakuisisi startup, tetapi juga untuk berinvestasi ke dalam jaringan dana ventura yang dikelola oleh tokoh-tokoh berpengaruh. Ini bisa mempercepat integrasi antara kapital besar dan eksperimen kecil yang sedang mengubah wajah dunia teknologi.

Akhirnya, walaupun masih terlalu dini untuk mengukur dampak jangka panjang dari transaksi ini, langkah Meta menunjukkan arah yang jelas: perang AI bukan hanya soal model, data, dan komputasi. Ini juga soal membangun hubungan, memfasilitasi pertumbuhan, dan menempatkan diri sedekat mungkin dengan sumber inovasi.