(Business Lounge Journal – General Manegement)
Metodologi 6S sebagai konsep terkait kaizen dan 5S sudah terkenal sejak lama di industri Jepang, Sejak awal 2000-an 6S sering digunakan dalam konteks Six Sigma dan Lean untuk menciptakan lingkungan kerja yang efisien, bersih, dan aman.
Metodologi 6S (yang berasal dari Jepang) adalah pengembangan dari teknik 5S yang awalnya dikenal sebagai Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Tambahan Safety (keamanan) dari konsep 5S menjadi 6S, sehingga mencakup aspek keselamatan dan keamanan di tempat kerja
Tidak ada satu individu tertentu yang secara pasti tercatat sebagai pencipta 6S. Namun, pengembangan 6S diprakarsai dan dipopulerkan oleh berbagai perusahaan dan lembaga pelatihan di Jepang sebagai evolusi dari 5S, biasanya sejak tahun 1990-an. 5S pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
Perkembangan Menjadi 6S
Pada akhir tahun 1980-an sampai awal 1990-an, perusahaan dan pelatih di Jepang menambahkan satu konsep lagi ke dalam 5S, yaitu Safety (keselamatan), yang menjadi fokus utama terutama di industri-industri yang rawan kecelakaan kerja. Akhirnya dikenal sebagai 6SPengembangan dan adopsi 6S ini dilakukan di berbagai perusahaan di Jepang dan kemudian menyebar ke banyak negara lain, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari strategi peningkatan keselamatan dan efisiensi di tempat kerja.
Langkah-langkah 6S mencakup:
- Seiri (Sort) – Pisahkan barang yang perlu dan tidak perlu
Memisahkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan, menyisihkan yang tidak diperlukan. - Seiton (Set in order) – Atur barang agar mudah ditemukan dan diakses
Mengatur semua barang agar mudah ditemukan dan diakses. - Seiso (Shine atau Clean) – Bersihkan tempat kerja
Membersihkan area kerja, menjaga kebersihan. - Seiketsu (Standardize) – Standarisasi prosedur dan kebersihan
Menstandarisasi proses dan tata ruang agar konsisten. - Shitsuke (Sustain) – Disiplin dan budaya kerja berkelanjutan
Membangun disiplin dan budaya untuk mempertahankan kebersihan dan keteraturan. - Safety (Keamanan) – Keamanan dan keselamatan kerja
Menambahkan aspek keselamatan dalam pengelolaan tempat kerja, memastikan lingkungan aman dan sehat.
Langkah-langkah Implementasi 6S
- Seiri (Sort)
- Pisahkan barang yang tidak diperlukan di tempat kerja.
- Contoh: Buang bahan bekas dan alat rusak di bengkel mesin.
- Seiton (Set in order)
- Atur semua barang agar mudah ditemukan dan digunakan.
- Contoh: Label dan tempat khusus untuk alat-alat kerja.
- Seiso (Shine)
- Bersihkan dan pelihara kebersihan area kerja.
- Contoh: Membersihkan mesin dan ruang produksi setiap hari.
- Seiketsu (Standardize)
- Standarisasi praktik dan tata ruang kerja.
- Contoh: Membuat prosedur rutin dan checklist pembersihan.
- Shitsuke (Sustain)
- Membangun disiplin dan budaya menjaga kebersihan dan keteraturan.
- Contoh: Memberi pelatihan dan melakukan audit kebersihan secara berkala.
- Safety (Keamanan)
- Pastikan lingkungan kerja aman dan sehat.
- Contoh: Pasang tanda peringatan dan alat perlindungan diri di area berbahaya.
Contoh penerapan 6S:
Ruang kerja yang awalnya berantakan diubah menjadi rapi dan teratur. Alat-alat disusun di tempat yang jelas dan diberi label. Hal ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu pencarian alat.
Di Indonesia, perusahaan yang menerapkan 6S cukup banyak, terutama di sektor industri dan manufaktur. Salah satu contoh nyata adalah:
Indofood Sukses Makmur Tbk.
- Bidang: Industri makanan dan minuman
- Penerapan 6S: Indofood mengimplementasikan 6S dalam proses produksinya untuk meningkatkan efisiensi, menjaga kebersihan, dan menjamin keamanan kerja. Mereka menekankan pentingnya keselamatan karyawan serta menjaga standar kualitas dan kebersihan di pabrik.
Contoh lain:
- PT. Astra International
Perusahaan ini juga menerapkan prinsip 6S di berbagai divisi, termasuk industri otomotif dan distribusi, untuk memastikan proses kerja yang lebih aman, efisien, dan bersih.
Perusahaan yang menerapkan 6S dipastikan akan memiliki peningkatan dalam keselamatan dan efisiensi kerja.