(Business Lounge Journal – Global News) Perusahaan farmasi dan teknologi asal Jerman, Merck KGaA, dilaporkan sedang berada dalam tahap akhir negosiasi untuk mengakuisisi SpringWorks Therapeutics, perusahaan bioteknologi berbasis di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, dengan nilai transaksi sekitar 3,5 miliar dolar AS. Langkah ini menandai upaya terbaru Merck untuk memperluas portofolionya di bidang onkologi dan penyakit langka, di tengah meningkatnya tekanan untuk mempertahankan pertumbuhan setelah tantangan yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal, kedua perusahaan telah melakukan pembicaraan intensif selama beberapa bulan terakhir dan diharapkan akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat. Akuisisi ini dianggap strategis oleh banyak analis, mengingat potensi SpringWorks dalam bidang terapi kanker dan gangguan genetik yang langka, yang saat ini menjadi salah satu fokus utama industri farmasi global.
Bloomberg melaporkan bahwa SpringWorks telah menjadi target akuisisi yang menarik berkat keberhasilannya mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk Ogsiveo, obat inovatif untuk pengobatan tumor desmoid, jenis tumor langka yang sangat agresif. Selain itu, SpringWorks juga sedang dalam tahap akhir pengembangan mirdametinib, terapi potensial untuk neurofibromatosis tipe 1, penyakit genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan tumor di saraf.
Dengan akuisisi ini, Merck berharap dapat memperkuat pijakannya di pasar Amerika Serikat, yang tetap menjadi pasar farmasi terbesar di dunia, sekaligus mendiversifikasi portofolio produk mereka yang saat ini menghadapi ancaman dari hilangnya eksklusivitas paten beberapa obat utama mereka.
Menurut laporan Reuters, sumber yang dekat dengan negosiasi ini mengatakan bahwa nilai transaksi sekitar $3,5 miliar mencerminkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang SpringWorks, meskipun pasar bioteknologi tengah mengalami volatilitas nilai valuasi dalam beberapa tahun terakhir.
SpringWorks, yang didirikan pada 2017 dan dipimpin oleh CEO Saqib Islam, dikenal dengan pendekatannya yang fokus pada pengembangan terapi untuk indikasi yang sering diabaikan oleh perusahaan besar. Filosofi ini memungkinkan SpringWorks untuk mengisi kebutuhan medis yang belum terpenuhi, sebuah nilai tambah yang dianggap sangat penting oleh Merck dalam strategi jangka panjangnya.
Dalam laporan keuangannya yang terbaru, seperti dikutip oleh Financial Times, SpringWorks mencatatkan pendapatan yang masih terbatas, mengingat statusnya sebagai perusahaan yang sebagian besar masih berfokus pada penelitian dan pengembangan. Namun, dengan persetujuan untuk Ogsiveo dan pipeline produk lainnya yang menjanjikan, perusahaan ini dipandang sebagai aset berharga bagi setiap pemain besar yang ingin memperkuat portofolio inovasi mereka di bidang penyakit langka.
Akuisisi terhadap SpringWorks juga datang pada saat yang kritis bagi Merck. Seperti dilaporkan oleh CNBC, Merck saat ini sedang menghadapi tekanan untuk mencari sumber pertumbuhan baru karena sejumlah paten untuk produk-produknya yang paling menguntungkan akan segera berakhir. Salah satu contoh yang paling signifikan adalah obat multiple sclerosis mereka, Mavenclad, yang telah mulai menghadapi kompetisi dari produk generik.
Sementara itu, dalam upaya untuk terus mendorong pertumbuhan, Merck juga telah meningkatkan investasinya dalam bidang lain, termasuk teknologi life sciences dan diagnostik, sektor yang telah terbukti tahan terhadap perlambatan ekonomi global.
Menurut analis yang dikutip oleh Bloomberg Intelligence, akuisisi SpringWorks akan memberikan Merck peluang untuk masuk lebih dalam ke dalam pasar onkologi presisi, sebuah bidang yang berkembang pesat berkat kemajuan dalam pemetaan genetik dan terapi bertarget. Dengan meningkatnya fokus pada terapi individual berdasarkan profil genetik pasien, produk seperti mirdametinib memiliki potensi untuk menjadi standar pengobatan baru di masa depan.
Namun, proses akuisisi ini juga tidak tanpa risiko. Seperti dicatat oleh The Wall Street Journal, integrasi perusahaan bioteknologi kecil ke dalam organisasi besar seperti Merck sering kali menghadapi tantangan budaya dan operasional. Selain itu, pipeline produk SpringWorks, meskipun menjanjikan, masih menghadapi ketidakpastian regulasi dan komersial yang signifikan.
Dalam konteks lebih luas, langkah Merck ini mencerminkan tren yang lebih besar di industri farmasi, di mana perusahaan besar semakin aktif mengakuisisi perusahaan bioteknologi kecil untuk mengisi kekosongan dalam pipeline penelitian mereka. Menurut data dari PitchBook, nilai akuisisi di sektor biotek selama dua tahun terakhir tetap tinggi, meskipun terjadi penurunan valuasi pasar secara keseluruhan.
Pada sisi pasar modal, kabar tentang negosiasi ini langsung berdampak pada harga saham kedua perusahaan. Saham SpringWorks Therapeutics (ticker: SWTX) melonjak lebih dari 20% setelah laporan tentang kemungkinan akuisisi ini muncul, sementara saham Merck & Co. Inc. (ticker: MRK) relatif stabil, mencerminkan pandangan pasar bahwa langkah ini dianggap strategis dalam jangka panjang.
Seperti dicatat oleh Barron’s, reaksi pasar yang positif terhadap berita ini menunjukkan bahwa investor menyambut baik strategi Merck untuk memperkuat posisi mereka di area terapi yang inovatif dan berpotensi pertumbuhan tinggi. Di sisi lain, keberhasilan akuisisi ini akan sangat bergantung pada bagaimana Merck mampu mempercepat pengembangan dan komersialisasi pipeline SpringWorks.
Dalam komentarnya kepada Reuters, beberapa analis memperkirakan bahwa Ogsiveo saja bisa menghasilkan lebih dari $500 juta dalam pendapatan tahunan dalam beberapa tahun ke depan, jika Merck mampu memperluas indikasinya ke berbagai jenis tumor lain. Sementara mirdametinib, jika disetujui, berpotensi membuka pasar baru di bidang neurofibromatosis yang saat ini masih sangat kurang terlayani.
Selain itu, seperti dikutip dalam laporan Bloomberg, Merck juga tertarik pada pendekatan pengembangan SpringWorks yang berbasis pada kolaborasi dengan perusahaan lain, seperti kolaborasinya dengan Pfizer untuk mengeksplorasi kombinasi terapi yang lebih efektif. Model ini dipandang sebagai cara yang efisien untuk mengurangi risiko dan mempercepat inovasi.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan biaya perawatan kesehatan di banyak negara, strategi seperti ini menjadi semakin penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan memperluas portofolio ke area yang kurang kompetitif namun sangat membutuhkan solusi baru, Merck berupaya memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.
Langkah Merck juga bisa dibaca dalam konteks kompetisi global di bidang bioteknologi. Seperti dilaporkan Financial Times, perusahaan farmasi besar dari Eropa dan AS semakin berlomba untuk mendapatkan aset bioteknologi yang menjanjikan, mengingat ketatnya persaingan dan tingginya biaya inovasi internal.
Dalam jangka pendek, fokus Merck akan tertuju pada penyelesaian kesepakatan ini dan perencanaan integrasi yang mulus. Menurut sumber Bloomberg, pengumuman resmi tentang kesepakatan ini bisa terjadi dalam beberapa minggu mendatang, meskipun masih ada kemungkinan negosiasi berakhir tanpa kesepakatan jika muncul hambatan di menit-menit terakhir.
Secara keseluruhan, akuisisi ini, jika berhasil, akan menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang Merck untuk tetap relevan dan kompetitif dalam industri farmasi global yang terus berubah cepat. Ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan besar menavigasi lanskap bisnis modern dengan menggabungkan akuisisi strategis dan inovasi internal sebagai bagian dari pendekatan pertumbuhan mereka.
Melihat dari tren industri yang lebih luas, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak transaksi serupa dalam beberapa tahun ke depan, ketika perusahaan besar berusaha mengamankan akses ke teknologi dan produk masa depan melalui akuisisi perusahaan bioteknologi yang inovatif.