(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)
Selama bertahun-tahun, narasi yang mendominasi dunia bisnis adalah bahwa kesuksesan dalam kewirausahaan didorong oleh anak muda yang inovatif dan penuh energi. Namun, riset dan pengalaman menunjukkan bahwa banyak pendiri perusahaan sukses justru berada di usia paruh baya atau lebih tua. Investor kini mulai menyadari potensi besar dari mereka yang memulai bisnis di usia 50-an dan 60-an.
Kewirausahaan bukan hanya milik yang muda
Bridget Johns adalah salah satu contoh nyata bagaimana pengalaman dan usia dapat menjadi modal besar dalam dunia bisnis. Sejak kecil, ia sudah memiliki jiwa kewirausahaan. Dibesarkan di sebuah peternakan di Pennsylvania, ia menjual jagung dari stand di halaman rumah dan membesarkan serta menjual babi di pameran kabupaten sebagai pengganti uang saku. Meski kemudian ia menempuh jalur karier di dunia korporat, bekerja di berbagai peritel mewah dan perusahaan rintisan, dorongan untuk menjadi pengusaha sejati tetap ada dalam dirinya.
Johns akhirnya mendirikan perusahaan sendiri setelah bertahun-tahun mengumpulkan pengalaman. Ia bukan satu-satunya. Studi yang dilakukan oleh MIT Sloan School of Management menemukan bahwa rata-rata pendiri startup sukses berusia 45 tahun ketika mereka mendirikan perusahaan mereka. Mereka yang berusia 50-an dan 60-an bahkan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan pendiri muda. Penelitian ini menganalisis 2,7 juta bisnis baru yang dimulai antara 2007 dan 2014, dan menemukan bahwa pendiri yang memulai perusahaan mereka pada usia paruh baya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendiri yang lebih muda.

Penelitian yang diterbitkan dalam Harvard Business Review pada tahun 2018 menemukan bahwa rata-rata usia pendiri startup sukses adalah 45 tahun. Studi ini juga mengungkapkan bahwa pendiri berusia 50 tahun memiliki peluang 1,8 kali lebih besar untuk menciptakan perusahaan dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan pendiri berusia 30 tahun.
Selain itu, buku “Super Founders: What Data Reveals About Billion-Dollar Startups” menyatakan bahwa usia rata-rata pendiri yang memulai bisnis bernilai miliaran dolar adalah 34 tahun, dengan rentang usia yang luas mulai dari 18 hingga 68 tahun.
Data ini menunjukkan bahwa pengalaman dan usia dapat menjadi faktor penting dalam kesuksesan kewirausahaan, menantang stereotip bahwa startup sukses hanya didirikan oleh individu muda.
Mengapa pengusaha berusia paruh baya lebih sukses?
Ada beberapa alasan mengapa wirausahawan yang lebih tua sering kali lebih unggul dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih muda:
- Pengalaman yang luas dengan puluhan tahun pengalaman kerja, mereka telah melihat berbagai tantangan bisnis dan belajar bagaimana menavigasi kesulitan. Mereka memahami pasar lebih baik, memiliki jaringan luas, dan dapat menghindari kesalahan yang sering dilakukan oleh pendiri muda.
- Jaringan yang kuat di usia paruh baya, mereka memiliki kontak profesional yang bisa membantu dalam penggalangan dana, pemasaran, dan distribusi produk. Jaringan ini memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan dibandingkan dengan pengusaha yang baru mulai membangun relasi bisnis mereka.
- Modal finansial yang lebih stabil, banyak pengusaha muda kesulitan mendapatkan pendanaan karena kurangnya aset atau rekam jejak yang dapat dipercaya oleh investor. Sementara itu, mereka yang lebih tua sering kali memiliki tabungan atau akses ke sumber pendanaan yang lebih besar.
- Kematangan emosional dan ketahanan menjalankan bisnis membutuhkan ketahanan mental yang besar. Pengusaha yang lebih tua cenderung lebih stabil secara emosional dan mampu menghadapi tantangan dengan perspektif yang lebih matang. Mereka lebih sabar dalam mengambil keputusan dan tidak mudah terguncang oleh kegagalan awal.
- Pemahaman pasar yang lebih baik. Dengan pengalaman panjang dalam industri mereka, pengusaha yang lebih tua sering kali memiliki wawasan yang lebih dalam tentang kebutuhan pelanggan dan cara terbaik untuk melayaninya. Mereka juga lebih cenderung mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dibandingkan mengejar tren sesaat.
Investor mulai melirik pengusaha berusia paruh baya
Tren ini tidak luput dari perhatian investor. Beberapa modal ventura dan angel investor mulai mengalihkan fokus mereka ke startup yang didirikan oleh orang-orang yang lebih tua. Salah satu alasannya adalah tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Data menunjukkan bahwa pengusaha yang lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk membawa bisnis mereka mencapai profitabilitas dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih muda.
Meskipun ekosistem startup masih sering menyoroti pengusaha muda yang disruptif, kenyataannya adalah bahwa pengalaman dan kebijaksanaan bisnis yang datang seiring usia sering kali menjadi faktor penentu kesuksesan.

Di Indonesia, fenomena ini juga mulai terlihat. Meskipun sektor startup masih didominasi oleh pengusaha muda, semakin banyak wirausahawan senior yang berhasil menciptakan bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Banyak dari mereka memiliki pengalaman panjang di industri tertentu sebelum akhirnya mendirikan bisnis sendiri.
- UMKM yang Didirikan oleh Pengusaha Paruh Baya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sebagian besar dijalankan oleh pengusaha berusia di atas 40 tahun. Banyak dari mereka yang beralih dari pekerjaan korporat ke dunia usaha setelah mengumpulkan pengalaman bertahun-tahun.
- Dukungan dari Pemerintah dan Institusi Keuangan Pemerintah Indonesia, melalui berbagai program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendampingan UMKM, semakin mendukung pengusaha yang ingin memulai bisnis di usia lebih tua. Bank dan lembaga keuangan lainnya juga mulai memberikan akses pendanaan yang lebih fleksibel untuk wirausahawan senior.
- Keterampilan dan Adaptasi Teknologi Salah satu tantangan bagi pengusaha yang lebih tua di Indonesia adalah adaptasi terhadap teknologi digital. Namun, dengan semakin banyaknya pelatihan digital yang tersedia, banyak dari mereka berhasil memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi bisnis.
- Bisnis Berbasis Kearifan Lokal Pengusaha yang lebih tua cenderung membangun bisnis berbasis pengalaman dan nilai-nilai lokal. Produk kerajinan tangan, kuliner tradisional, serta bisnis berbasis komunitas semakin berkembang berkat pengalaman dan wawasan mereka.
Tidak ada usia yang “terlalu tua” untuk memulai bisnis. Sebaliknya, mereka yang berusia 50-an dan 60-an memiliki keunggulan kompetitif dalam bentuk pengalaman, jaringan, stabilitas finansial, dan ketahanan mental. Dengan meningkatnya pengakuan terhadap nilai yang dibawa oleh pengusaha paruh baya, kita mungkin akan melihat semakin banyak investasi dan peluang bagi mereka yang memulai bisnis di usia yang lebih matang. Dunia bisnis akhirnya mulai menyadari bahwa dalam kewirausahaan, yang lebih tua sering kali lebih baik.
Di Indonesia, tren ini juga berkembang dengan semakin banyaknya dukungan bagi pengusaha senior. Dengan kombinasi pengalaman, keterampilan, dan dukungan yang tepat, wirausahawan paruh baya dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional serta menciptakan bisnis yang berkelanjutan.