Sakit Kepala Pada Penderita Hipertensi Jangan Diabaikan

(Business Lounge Journal – Medicine)

Banyak orang yang mengalami sakit kepala menduga-duga apakah sakit kepalanya akibat hipertensi (tekanan darah tinggi). Ya memang, ada sakit kepala akibat hipertensi yang sering kali disebut sebagai sakit kepala hipertensif. Ini adalah tipe sakit kepala yang dapat terjadi ketika tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai studi epidemiologi, perkiraan jumlah orang dewasa (usia 30-79 tahun) di seluruh dunia yang menderita hipertensi adalah sekitar 1,28 miliar pada tahun 2023. Ini adalah angka yang sangat signifikan dan menunjukkan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang besar. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak orang dengan hipertensi kronis tidak mengalami sakit kepala sama sekali, karena tubuh mereka telah beradaptasi dengan tekanan darah yang lebih tinggi.  Banyak orang tenang-tenang saja padahal kondisinya sudah berbahaya. Itu sebabnya hipertensi disebut juga sebagai “silent killer”.

Sakit kepala yang bukan karena tensi juga dapat meningkatkan tekanan darah. Nyeri akibat sakit kepala, terutama sakit kepala yang parah, dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah. Ini adalah respons fisiologis normal terhadap nyeri. Ketika seseorang mengalami sakit kepala, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini biasanya bersifat sementara dan akan kembali normal setelah sakit kepala mereda. Namun, pada individu yang sudah memiliki hipertensi, peningkatan ini bisa menjadi masalah.

Hubungan antara sakit kepala dan tekanan darah dapat menjadi kompleks:

  • Siklus Potensial: Sakit kepala dapat meningkatkan tekanan darah, yang kemudian dapat memperburuk sakit kepala, menciptakan siklus yang berkelanjutan.
  • Kondisi Medis Lain: Beberapa kondisi medis yang mendasari dapat menyebabkan baik sakit kepala maupun hipertensi, seperti feokromositoma (tumor kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon yang meningkatkan tekanan darah).

Kapan Harus Khawatir

Meskipun peningkatan tekanan darah sementara saat sakit kepala adalah normal, ada beberapa situasi yang memerlukan perhatian medis:

  • Sakit Kepala Sangat Parah dengan Peningkatan Tekanan Darah Ekstrem: Jika seseorang mengalami sakit kepala yang sangat parah disertai dengan tekanan darah yang sangat tinggi (misalnya, di atas 180/120 mmHg), ini bisa menjadi tanda darurat hipertensi dan memerlukan perawatan segera. Tekanan darah di atas 180/120 mmHg, apalagi jika mencapai 220/120 mmHg, adalah kondisi yang sangat berbahaya dan dikenal sebagai krisis hipertensi atau darurat hipertensi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera karena dapat menyebabkan kerusakan organ yang cepat dan mengancam jiwa
  • Gejala Lain: Jika sakit kepala disertai dengan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, perubahan penglihatan, kesulitan berbicara, atau kelemahan, segera cari pertolongan medis.

Secara keseluruhan, penting untuk memahami bahwa sakit kepala dapat meningkatkan tekanan darah sementara, tetapi hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan sakit kepala. Jika ada kekhawatiran tentang hubungan antara sakit kepala dan tekanan darah, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat. Sebaiknya penderita hipertensi  memiliki dokter keluarga yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam kondisi darurat medis agar tidak salah langkah dalam penanganannya .

Ciri-Ciri Sakit Kepala Akibat Tensi Tinggi

Jangan abaikan bila muncul sakit kepala pada penderita hipertensi. Sebaiknya Anda perhatikan gejala ini sebab dapat  menolong terjadinya keparahan yang mengancam nyawa. Berikut ini adalah beberapa ciri sakit kepala hipertensif:

  1. Lokasi Sakit Kepala
  • Sakit kepala biasanya bersifat bilateral (terjadi di kedua sisi kepala).
  • Mungkin terasa seperti tekanan atau “desakan” di sekitar dahi atau pelipis.
  1. Tingkat Nyeri:

Sakit kepala hipertensif dapat bervariasi dari ringan hingga sangat parah. Namun, biasanya tidak setajam sakit kepala migrain.

  1. Kondisi Seiring Sakit Kepala:

Sakit kepala ini sering terjadi bersamaan dengan gejala lain yang menyertainya, seperti:

  • Penglihatan kabur atau gangguan visual
  • Mual atau muntah
  • Kelemahan atau kebas
  1. Munculnya Sakit Kepala

Sakit kepala hipertensif biasanya dapat muncul secara tiba-tiba, terutama saat tekanan darah mencapai level yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 180/120 mmHg.

Penyebab Sakit Kepala Akibat Tensi Tinggi

Disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol. Tensi dapat meningkat akibat stres, kelebihan berat badan, konsumsi garam yang tinggi, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Jika Anda mengalami sakit kepala yang disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kebingungan, segeralah mencari perhatian medis. Ini bisa menjadi tanda keadaan darurat yang membutuhkan penanganan segera.

Jika seseorang memiliki tekanan darah 220/120 mmHg atau lebih tinggi, tindakan berikut harus segera diambil:

  1. Segera Cari Pertolongan Medis: Panggil ambulans atau segera pergi ke unit gawat darurat (UGD) terdekat. Jangan mencoba menurunkan tekanan darah terlalu cepat di rumah tanpa pengawasan medis, akan berbahaya bagi nyawa Anda.
  2. Beritahu Petugas Medis: Informasikan petugas medis tentang riwayat kesehatan, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan gejala yang dialami.
  3. Ikuti Instruksi Medis: Ikuti semua instruksi dari dokter atau petugas medis. Mereka akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap dan memantau kondisi Anda.

Mengelola tekanan darah dengan cara yang tepat sangat penting di saat terjadi krisis hipertensi. Krisis hipertensi adalah kondisi yang sangat serius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.

Pengobatan Sakit Kepala akibat Tensi Tinggi

  1. Pengobatan Darurat

Jika kamu mengalami sakit kepala yang sangat parah dan dicurigai akibat hipertensi, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis. Dokter mungkin akan memantau dan menurunkan tekanan darah secara bertahap untuk menghindari efek samping yang serius.

  1. Mengontrol Tekanan Darah

Dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti diuretik, ACE inhibitor, atau beta-blockers. Penderita hipertensi disarankan rutin memeriksa tekanan darah untuk menyesuaikan pengobatan jika perlu.

  1. Gaya Hidup Sehat
  • Diet Seimbang: Mengonsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya nutrisi. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang konsisten dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
  • Pengelolaan Stres: Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
  • Hindari Alkohol dan Merokok: Keduanya dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
  1. Terapi Pendukung
  • Hidrasi yang Cukup: Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik, karena dehidrasi dapat mempengaruhi tekanan darah.
  • Istirahat yang Cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu mengatur tekanan darah.

Untuk penderita hipertensi sebaiknya juga mengukur tensi secara teratur. Saat bangun pagi, siang hari dan malam hari setelah beraktifitas. Dengan demikian dapat mencegah terjadinya krisis hipertensi.