(Business Lounge Journal – Finance and Tax)
Coba saya tanya dulu, adakah yang tidak suka berbelanja? Sepertinya hampir semua orang menyukai belanja, apa pun bentuknya. Pernahkah kamu merasakan kepuasan setelah membeli barang yang disukai atau melakukan sesuatu yang membuat suasana hati menjadi lebih baik? Namun, setelah itu, kamu tersadar bahwa dompet sudah kosong, melewati batas anggaran, dan akhirnya menyesal. Sering kali, kesenangan sementara ini membuat kita lupa diri. Sekalipun banyak orang berkata, “hidup hanya sekali,” bukan berarti kita harus terus-menerus mengikuti hawa nafsu yang justru bisa mengacaukan masa depan finansial kita.
Daripada terus terjebak dalam pola pikir yang salah, yuk kita bongkar kebiasaan kecil yang ternyata bisa merampas masa depan finansial kita.
1. Nongkrong demi gengsi
Siapa yang pernah diajak nongkrong di tempat yang sedang viral di media sosial? Tanpa berpikir panjang, kamu langsung ikut hanya demi gengsi dan status di medsos, bukan benar-benar menikmati suasana. Akibatnya, di akhir bulan, kamu bingung bagaimana menutup pengeluaran.
Sekali pergi hangout bisa menghabiskan biaya yang seharusnya cukup untuk makan selama seminggu. Demi gengsi, kita sering mengabaikan kesehatan finansial kita sendiri. Boleh saja sesekali, tetapi jangan sampai gaya hidup ini terus-menerus menguras keuangan. Coba cari tempat hangout yang lebih murah dan tetap seru!
2. Belanja yang Tidak Direncanakan
Hal ini pasti pernah dialami semua orang. Ingatkah saat kamu berjalan di mall lalu melihat diskon besar-besaran? Atau saat tengah malam, kamu iseng scroll online shop, tiba-tiba barang sudah masuk ke keranjang belanja? Belanja impulsif seperti ini sering kali membuat kita terjebak. Kita menganggap barang itu akan berguna nanti hanya karena sedang diskon, padahal ujung-ujungnya barang tersebut hanya menjadi pajangan dan tidak terpakai. Ini menunjukkan kurangnya kontrol dalam pengeluaran.
3. Langganan tidak berguna
Langganan streaming atau aplikasi premium bisa menjadi penyebab kantong bolong. Awalnya, niatnya untuk hiburan, tetapi dalam kenyataannya, layanan tersebut hanya dipakai di awal-awal saja. Lama-kelamaan, kita lupa bahwa langganan tersebut terus memotong saldo, meskipun sudah jarang digunakan.
Coba periksa kembali berapa layanan yang kamu langganan tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal. Jika ternyata ada banyak yang tidak terpakai, lebih baik segera berhenti berlangganan dan alokasikan uang tersebut untuk hal yang lebih bermanfaat.
4. Perhatikan Pemakaian Kartu kredit
Meskipun kartu kredit mempermudah transaksi, penggunaannya harus tetap bijak. Banyak orang merasa memiliki uang tak terbatas, padahal itu hanyalah utang yang harus dibayar belakangan. Tanpa kontrol, tagihan kartu kredit bisa menumpuk dan akhirnya membengkak karena bunga yang tinggi.
Untuk menghindari jebakan ini, gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan darurat atau yang benar-benar mendesak. Selalu pertimbangkan seberapa penting pengeluaran sebelum menggesek kartu kredit.
5. Perlu Gak ya Gadget Baru ?
Setiap tahun, dunia teknologi selalu menghadirkan model terbaru, dari smartphone, laptop, hingga smartwatch. Pertanyaannya, apakah kamu benar-benar perlu membeli gadget baru? Jika gadget yang kamu miliki masih berfungsi dengan baik, kenapa harus terburu-buru menggantinya?
Sering kali, keputusan membeli gadget baru lebih didorong oleh Fear of Missing Out (FOMO) dibandingkan kebutuhan nyata. Padahal, harga gadget cukup mahal dan bisa menguras tabungan. Jadilah pembeli yang cerdas dan bijak dalam memutuskan kapan harus mengganti gadget.
Jadi, bagaimana? Siap untuk mengatur keuanganmu dengan lebih baik?
Yuk, mulai sekarang lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Jangan sampai kesenangan sementara merusak masa depan finansialmu. Hidup bukan hanya tentang mengikuti tren atau gengsi, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Kapan mulai? Jangan sampai terlambat ya!