WeWork: Dari Startup yang Menjanjikan hingga Kejatuhan

(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)

WeWork sempat menjadi salah satu startup unicorn yang menjanjikan. Konsep ruang kerja bersama yang mereka tawarkan sangat menarik, terutama bagi generasi milenial yang menginginkan fleksibilitas dan lingkungan kerja yang kolaboratif. Namun, ambisi besar WeWork untuk mendominasi pasar properti global justru menjadi bumerang dan menyebabkan perusahaan ini mengalami kejatuhan yang spektakuler.

Pada November 2023, WeWork secara resmi mengajukan kebangkrutan Bab 11 dengan kewajiban sebesar $10-50 miliar. Sebagian besar lokasi kantor tetap beroperasi, tetapi sewa yang tidak produktif dihentikan. Saham perusahaan dikeluarkan dari bursa, dan proses pengakuan kebangkrutan juga diajukan di Kanada. SoftBank, sebagai investor terbesar WeWork, telah menginvestasikan lebih dari $16 miliar hingga saat itu. Pada April 2024, kesepakatan restrukturisasi keuangan disetujui pengadilan. Yardi Systems menginvestasikan $337 juta untuk mengakuisisi 60% saham, sementara kelompok hedge fund menyumbang $113 juta untuk 20% saham.

Sedangkan pada Mei 2024, kesepakatan selesai dengan Anant Yardi bergabung dalam dewan direksi. Pada Juni, John Santora diangkat sebagai CEO. Tahun ini WeWork keluar dari Pasar India dengan menjual sahamnya di WeWork India kepada Embassy Group. Langkah ini dianggap sebagai penjualan dalam kondisi sulit, karena Embassy Group menjual sebagian sahamnya kepada investor eksternal dengan harga lebih tinggi.

Mari kita tarik pelajaran dari apa yang dialami WeWork.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan WeWork:

  • Model Bisnis yang Tidak Berkelanjutan:
    • Biaya Sewa yang Tinggi: WeWork menyewa gedung-gedung dengan harga yang sangat mahal dan kemudian menyewakannya kembali dengan margin keuntungan yang tipis. Model bisnis ini menjadi tidak berkelanjutan ketika terjadi penurunan permintaan ruang kerja bersama.
    • Pertumbuhan yang Terlalu Cepat: WeWork berekspansi dengan sangat cepat ke berbagai kota di seluruh dunia. Pertumbuhan yang terlalu cepat ini membuat perusahaan kesulitan mengelola operasionalnya dan mengendalikan biaya.
  • Kepemimpinan yang Kontroversial:
    • Adam Neumann: Pendiri WeWork, Adam Neumann, sering kali dianggap sebagai sosok yang karismatik namun juga kontroversial. Gaya kepemimpinannya yang otoriter dan keputusan bisnis yang terkadang tidak rasional dianggap sebagai salah satu faktor penyebab kegagalan WeWork.
    • Gaya Hidup Mewah: Gaya hidup mewah Neumann yang ditopang oleh dana perusahaan juga menjadi sorotan publik dan memicu pertanyaan tentang tata kelola perusahaan.
  • Evaluasi yang Tidak Realistis:
    • Valuasi yang Terlalu Tinggi: Sebelum IPO, WeWork sempat mencapai valuasi yang sangat tinggi, yaitu sekitar US$ 47 miliar. Namun, valuasi ini dianggap terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan.
  • Pandemi Covid-19:
    • Pergeseran Pola Kerja: Pandemi Covid-19 memaksa banyak perusahaan untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. Hal ini menyebabkan permintaan ruang kerja bersama menurun drastis dan semakin memperparah kondisi keuangan WeWork.

Dampak dari Kegagalan WeWork:

Kegagalan WeWork memberikan pelajaran berharga bagi para investor, pengusaha, dan pelaku industri startup. Beberapa dampak dari kegagalan WeWork antara lain:

  • Meningkatnya Skeptisisme Investor: Investor menjadi lebih berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada startup dengan model bisnis yang tidak jelas dan valuasi yang terlalu tinggi.
  • Perubahan Tren Pasar: Pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap pasar kerja dan real estate. Konsep ruang kerja bersama yang sangat populer sebelum pandemi kini menghadapi tantangan yang lebih besar.
  • Pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Kegagalan WeWork menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan yang baik, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab.

Perjalanan ini menunjukkan perjalanan penuh gejolak WeWork dari valuasi $47 miliar hingga kebangkrutan, mencerminkan tantangan dalam mengelola biaya operasional, utang, dan kepercayaan pasar.

Kegagalan WeWork adalah sebuah kisah yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab. Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan, serta pentingnya memiliki model bisnis yang solid dan kepemimpinan yang kuat.