(Business Lounge Journal – Medicine)
Banyak bahasan mengenai stres dan manajemen stres dalam artikel-artikel popular. Namun kali ini mari kita mengenal si hormon stres. Sebab semua manusia pasti pernah mengalami stress dalam hidupnya. Entahkah masalah dalam pekerjaan yang menimbulkan stres, tekanan di pergaulan dan lingkungan sosial, persoalan keuangan, dan banyak lagi. Dengan mengenal Kortisol pastinya akan menolong kita untuk melakukan manajemen stres dalam hidup kita.
Nama si hormon stres adalah Kortisol. Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan berperan penting dalam respons tubuh terhadap stres. Kortisol memiliki beberapa fungsi utama yang terkait dengan manajemen stres dan pengaturan berbagai proses di dalam tubuh.
Hubungan Kortisol dengan Stres
- Produksi Kortisol dan Stres
- Respons Stres Akut: Ketika tubuh menghadapi situasi stres (baik fisik maupun emosional), sistem saraf mengaktifkan kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. Ini adalah bagian dari respons “fight or flight” (pertempuran atau pelarian), yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman.
- Mekanisme Pengaturan: Produksi kortisol diatur oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Ketika stres berkurang, tingkat ACTH dan kortisol pun menurun.
- Fungsi Kortisol
- Mengatur Glukosa: Kortisol meningkatkan kadar glukosa dalam darah, menyediakan energi tambahan untuk menghadapi situasi stres.
- Mengurangi Peradangan: Kortisol memiliki sifat anti-inflamasi, membantu mengendalikan peradangan dan reaksi sistem imun yang berlebihan selama stres.
- Memengaruhi Metabolisme: Kortisol berperan dalam mengatur metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
- Dampak Kortisol pada Tubuh
Dampak jangka pendeknya adalah dalam situasi stres akut, peningkatan kortisol dapat membantu tubuh berfungsi dengan baik. Namun, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kadar kortisol tetap tinggi, yang dapat berdampak negatif.
Sedangkan dampak jangka panjang adalah kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk:
- Gangguan tidur: Kortisol dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan insomnia dan kelelahan.
- Masalah kesehatan mental: Kadar kortisol yang tinggi dapat berhubungan dengan kecemasan dan depresi.
- Penyakit jantung dan kardiovaskular stres kronis dan kadar kortisol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Gangguan imun: Peningkatan kadar kortisol dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
- Pengelolaan Stres dan Kortisol
- Teknik Relaksasi: Aktivitas seperti meditasi, yoga, dan bernyanyi dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan mengurangi stres.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu tubuh mengelola stres dan menurunkan kadar kortisol.
- Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral dapat mendukung kesehatan fisik dan mental.
Dengan memahami kortisol sebagai pemegang peran penting dalam respon tubuh terhadap stres, kita dapat mengelola kadar kortisol agar tetap dalam kisaran yang sehat dengan cara mengidentifikasi sumber stres dan menerapkan strategi pengelolaan stress, untuk dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.