(Business Lounge Journal – Economy & Business)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%. Ini merupakan pencapaian yang baik di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia teap baik didukung oleh permintaan domestik. Berdasarkan data BI, Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan II 2024 didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor barang meningkat didorong kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam, serta besi baja. Ekspor barang dikirim ke negara mitra dagang utama, seperti India dan Tiongkok.
Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh LU Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan II 2024 tetap kuat dan berada pada fase ekspansi (indeks >50%). Hal ini tecermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) triwulan II 2024 sebesar 51,97%.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, mayoritas komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada Volume Produksi. Diikuti oleh Volume Persediaan Barang Jadi dan Volume Total Pesanan.
Sementara itu, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI.
Dengan indeks tertinggi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, diikuti Industri Pengolahan Tembakau, serta Industri Mesin dan Perlengkapan. Sedangkan, jika dilihat secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang kuat diprakirakan terjadi di mayoritas wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Kemudian Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan triwulan IV 2024 diprakirakan akan tetap baik. Dengan rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% dari PDB. Serta kinerja ekspor yang meningkat dengan kenaikan permintaan dari mitra dagang utama.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergitas antara stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan.