(Business Lounge Journal – Human Resources)
Kita telah membahas beberapa tips bagi kamu yang baru saja menjabat sebagai seorang manager terkait people management. Baca: Jika Kamu Baru Saja Menjadi Seorang Manager, Ini Beberapa Tips Yang Harus Anda Ketahui Terkait People Management. Saya ingin menambahkan beberapa hal lagi yang dapat Anda kuasai. Sebab ketika Anda menjabat sebagai seorang manager maka dengan demikian, Anda dipandang memiliki kemampuan untuk mengelola semua anggota tim Anda. Bukan hanya terkait pada pekerjaan saja, tetapi juga bagaimana mereka dapat berkembang serta memiliki kepribadian yang baik. Karena itu penting bagi Anda juga memperhatikan beberapa hal berikut ini.
Bersikaplah transparan tentang penetapan target
Menetapkan target adalah kunci untuk menjaga setiap individu untuk tetap fokus dan selaras. Tetapi jika Anda bertanggung jawab untuk menetapkan apa yang menjadi target tim Anda (bukan hanya melaksanakannya), maka Anda mungkin akan terjebak hanya pada memperhitungkan berapa besar kapasitas tim Anda serta kebutuhan perusahaan pada saat yang sama. Karena itu jangan membuat target yang terlalu mudah sehingga semua anggota tim akan merasa nyaman atau bosan. Namun juga membuat target terlalu ambisius sehingga tidak dapat dicapai.
Meskipun setiap manajer mungkin tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas target yang harus dicapai oleh tim mereka, maka para manager tetap memainkan peran kunci dalam membantu semua anggota tim memiliki kontribusi yang terhubung dengan gambaran besar, serta melacak kemajuan yang dapat diukur. Itu berarti mendidik karyawan tentang bagaimana pekerjaan sehari-hari mereka mendukung tujuan tim, dan mengapa tujuan tersebut dipilih sejak awal.
Ada tiga rekomendasi untuk pemimpin baru dalam menetapkan target:
- Dorong karyawan untuk berpartisipasi. Buatlah mereka mengerti mengapa Anda menetapkan ekspektasi seperti itu. Buatlah para anggota tim memberikan pemikiran yang dapat menantang Anda dalam berbagai hal karena itu akan membantu Anda berpikir berbeda atau memikirkan apa yang mungkin tidak Anda pikirkan sebelumnya.
- Tempatkan diri Anda pada posisi mereka. Anda dapat melontarkan pertanyaan pada mereka apa yang akan mereka lakukan untuk mencapai target tersebut. Semakin Anda bersikap transparan, maka semakin banyak kepercayaan yang dapat Anda bangun bersama dengan tim Anda. Mereka pun akan sangat yakin bahwa Anda akan selalu memperjuangkan mereka di belakang layar.
- Bantu mereka terhubung dengan gambaran besar yang mungkin belum mereka pahami sepenuhnya.
Cobalah untuk tidak mengambil alih kinerja tim secara pribadi
Terkadang, ketika Anda ada dalam situasi yang mendesak, maka secara tidak sadar Anda dapat saja langsung mengambil alih tanggung jawab seolah-olah Andalah yang harus menyelesaikan semuanya itu. Hal ini pada akhirnya dapat dikatakan tidak sehat jika terjadi dalam jangka panjang — terutama di masa krisis ekonomi. Anda penting untuk menyingkirkan ego, kebutuhan, dan perasaan Anda. Anda harus dapat membuat semua anggota tim yakin bahwa ini bukan tentang salah satu orang, tetapi ini tentang semuanya.
Rendah hati adalah kunci untuk memimpin tim yang berkinerja tinggi — sebenarnya, ini adalah bagian penting dari model servant leadership. Sikap diri yang seperti ini akan membantu Anda untuk tetap memiliki pikiran yang terbuka untuk tetap belajar dan menyesuaikan gaya manajemennya.
“Terkadang orang-orang di posisi kepemimpinan tidak hanya memberikan banyak tekanan pada diri mereka sendiri, tetapi mereka merasa perlu untuk menunjukkan dan menunjukkan kekuatan yang besar,” katanya. “Tapi saya benar-benar ingin mendekatinya dengan cara yang berbeda dan menantang cara berpikir itu — saya benar-benar di sini untuk melayani orang-orang yang seharusnya saya dukung.”
Terbuka untuk belajar dari orang lain
Manfaatkan pelatihan dan kursus manajemen yang ditawarkan oleh organisasi Anda. Kemungkinan besar, kurikulum mereka mencakup dasar-dasar untuk lingkungan kerja spesifik Anda, termasuk ekspektasi perusahaan, keterampilan kepemimpinan, sumber daya untuk manajemen konflik, dan peluang bimbingan dalam organisasi. Namun organisasi yang lebih baru dan lebih kecil mungkin belum memiliki hal-hal ini. Namun tidak masalah untuk dapat mempelajari hal-hal yang baru bagi Anda. Ini semua akan membuka wawasan dan menambah keterampilan Anda.
Tetapi jika Anda memiliki budget yang terbatas untuk mengambil kelas pelatihan, maka Anda juga dapat membuat seperti Sharing session. Di sini setiap orang dapat dijadwalkan untuk membagikan apa yang menjadi pekerjaan atau keahliannya. Sehingga mereka yang lain dapat mengetahui apa yang menjadi seluk beluk pekerjaan yang lain. Jika memungkinkan, mereka juga dapat memberikan masukan yang bermanfaat.
Hal terpenting untuk ditanamkan juga adalah jangan meremehkan perspektif orang lain, tim yang lain bahwa mereka yang bekerja di luar institusi sekalipun. Bahkan dari mereka yang pernah menjadi kolega Anda, mentor, atau atasan Anda.
Para pemimpin baru pun dapat mempelajari dan memikirkan pemimpin seperti apa yang mereka inginkan dan yang tidak mereka inginkan. Mereka pun dapat mempelajarinya dari tokoh-tokoh lainnya. Penting untuk berpikiran terbuka saat pertama kali memulai kepemimpinan Anda, karena seiringnya waktu filosofi atau gaya kepemimpinan Anda akan berkembang. Anda harus memberikan ruang untuk perubahan itu. Ya, tidak ada seorang pun yang akan menjadi pemimpin yang sempurna, namun Anda dapat terus mengupayakannya.
Keterampilan yang Penting
Beberapa keterampilan kunci yang penting untuk dimiliki ketika Anda memulai jabatan baru Anda sebagai seorang manager.
- Keterampilan berkomunikasi:
– Mampu menyampaikan ide dan instruksi dengan jelas.
– Mendengarkan dengan aktif dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
– Berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, termasuk atasan, rekan kerja, dan bawahan. - Keterampilan Memimpin:
– Menginspirasi dan memotivasi tim untuk mencapai tujuan bersama.
– Menjadi contoh yang baik dan menunjukkan integritas.
– Membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. - Manajemen Waktu:
– Mengatur prioritas dan mengelola waktu dengan efisien.
– Menetapkan tenggat waktu dan memastikan proyek selesai tepat waktu.
– Mendelegasikan tugas dengan efektif. - Keterampilan Problem Solving:
– Mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang efektif.
– Berpikir kritis dan analitis dalam menghadapi tantangan.
– Menggunakan data dan informasi untuk membuat keputusan yang berdasarkan bukti. - Keterampilan Interpersonal:
– Membangun hubungan yang baik dengan anggota tim dan kolega.
– Menunjukkan empati dan memahami perspektif orang lain.
– Mengelola konflik dengan bijaksana dan profesional. - Manajemen Proyek:
– Merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi proyek dari awal hingga selesai.
– Menggunakan alat dan teknik manajemen proyek untuk memastikan kelancaran operasi.
– Mengidentifikasi risiko dan mengembangkan rencana mitigasi. - Keterampilan Mendelegasi:
– Mengetahui bagaimana dan kapan mendelegasikan tugas kepada anggota tim.
– Mempercayai kemampuan tim dan memberikan dukungan yang diperlukan.
– Memastikan tugas yang didelegasikan diselesaikan dengan baik. - Adaptabilitas:
– Mampu beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan kerja.
– Fleksibel dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
– Terbuka terhadap umpan balik dan bersedia untuk belajar dan berkembang. - Pemahaman Bisnis:
– Memahami visi, misi, dan tujuan perusahaan.
– Mengetahui tren industri dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi bisnis.
– Memiliki wawasan tentang keuangan dasar dan bagaimana mengelola anggaran. - Keterampilan Teknologi:
– Menguasai alat dan perangkat lunak yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.
– Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
– Tetap update dengan perkembangan teknologi terbaru yang relevan dengan industri.
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan ini, seorang manajer baru akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan meraih sukses dalam peran mereka.